Lemas saat Puasa? Ini Penyebab dan Cara Efektif Mengatasinya
Lemas saat puasa menjadi hal yang normal karena kita tidak mendapat asupan makanan dan minuman selama kurang lebih 14 jam. Meskipun begitu, puasa juga bukan alasan untuk tidak produktif menjalani hari. Tubuh yang lesu dan mungkin sulit berkonsentrasi ternyata ada penyebab khususnya lho. Untuk kamu yang masih menjalankan banyak kegiatan meski saat puasa, mari kita pahami penyebab sekaligus cara efektif mengatasi badan lemas saat puasa.
Penyebab Lemas saat Puasa
Mengetahui beberapa kemungkinan penyebab lemas saat puasa akan membantu kita meminimalisir kondisi tersebut. Secara umum penyebabnya memang datang dari kebiasaan dan gaya hidup kita. Jadi, simak setiap poinnya di bawah ini.
1. Sahur yang Tidak Diperhatikan Nutrisinya
Sahur yang asal kenyang saja tidak cukup. Tubuh kita membutuhkan banyak nutrisi untuk tetap berfungsi optimal seharian. Untuk itu, sahur adalah waktu penting untuk memberikan semua nutrisi ini. Bukan yang penting banyak, tapi yang penting harus lengkap dan bervariasi. Makanan dengan kandungan gula, garam, minyak, dan kafein yang tinggi justru membuat tubuh lebih cepat lemas dan haus. Selain berhati-hati dalam mengolah, menggunakan bahan makanan yang sudah melalui banyak proses pengolahan juga kurang baik. Contoh makanan yang dimaksud adalah sosis, nuget, kornet, dan lain sebagainya.
2. Gejala Dehidrasi
Selain tidak mendapat asupan makan, hal yang lebih sulit adalah tidak mendapat asupan cairan tubuh. Sehingga badan lemas saat puasa wajar terjadi sebagai bentuk gejala dehidrasi. Selain tubuh yang lemah, seseorang mungkin juga akan mengalami pusing, sulit memfokuskan pikiran, mudah mengantuk, dan masih banyak lagi lainnya. Itulah kenapa kamu tetap perlu mengetahui cara mencukupi kebutuhan cairan ini.
3. Kadar Gula Darah Menurun
Berkaitan erat dengan poin pertama, sahur dengan makanan tinggi gula justru akan membuat tubuh lebih cepat lemas. Perlu diketahui bahwa makanan manis memiliki kalori dan lemak yang tinggi, namun rendah akan protein dan nutrisi penting lainnya. Makanan manis membuat tubuh kita mengalami lonjakan kadar gula dan kondisi ini membuat energi kamu lebih cepat hilang dibanding saat tubuh mengolah nutrisi alami lain. Jika kamu benar-benar ingin makan manis, maka buka puasa adalah waktu yang tepat. Tentu saja kandungan gula alami seperti pada buah jauh lebih disarankan.
4. Pola Tidur yang Terganggu
Memasuki bulan puasa berarti pola tidur akan sedikit berubah. Kita mungkin perlu mengolah makanan untuk sahur, bangun untuk sahur, hingga menjalankan berbagai bentuk ibadah yang biasanya dilakukan malam hari. Dari sini, kebutuhan waktu tidur (7-8 jam) mungkin tidak bisa didapatkan secara maksimal sehingga tubuh menjadi lemas saat puasa.
Image by rawpixel.com on Freepik
Cara Efektif Mengatasi Lemas saat Puasa
Bagaimana? Sudah terbayang strategi apa untuk menghindari semua penyebab lemas di atas? Kita cek satu per satu, apakah strategi kamu ada dalam penjelasan di bawah ini.
1. Memilih Jenis Makanan yang Tepat
Beberapa jenis nutrisi yang penting dan akan memberikan energi lebih tahan lama adalah karbohidrat kompleks, protein, serat, lemak sehat, serta vitamin dan mineral. Contoh makanan karbohidrat kompleks datang dari nasi merah, nasi putih, kentang, oatmeal, dan lain-lain. Kemudian dapatkan serat dari buah dan sayuran. Sedangkan dalam memenuhi protein, pilih bahan makanan yang mengandung lemak sehat seperti telur, ikan tuna, ikan cakalang, tempe, tahu, dan lain-lain.
2. Mencukupi Kebutuhan Air Putih
Karena tidak bisa minum saat pagi-sore hari, maka kamu perlu menggunakan strategi minum saat malam tanpa khawatir berlebihan. Pertama, minum 2 gelas air putih kecil saat berbuka puasa. Kedua, minum 4 gelas air dalam rentang waktu makan malam hingga akan tidur. Terakhir, minum 2 gelas lagi saat bangun tidur dan setelah makan sahur, masing-masing 1 gelas. Tentu saja jumlah air ini bisa kamu sesuaikan dengan berat badan saat ini. Caranya dengan mengalikan berat badan dengan 30 ml air. Hasilnya nanti bisa kamu bagi ke dalam beberapa gelas yang sudah dijelaskan.
3. Tetap Lakukan Aktivitas Fisik Ringan
Aktivitas fisik atau olahraga ringan juga tidak boleh berhenti meskipun puasa. Gaya hidup sehat ini bukan membuat lemas saat puasa, tapi justru membantu menjaga metabolisme dan sirkulasi darah. Beberapa pilihan olahraga ringan yang disarankan adalah jalan kaki, yoga, bersepeda, dan lain sebagainya. Cukup lakukan 30 menit per hari pada 1-2 jam sebelum waktunya berbuka puasa.
4. Penuhi Waktu Tidur Minimal
Upayakan waktu tidur setidaknya 6-7 jam per hari meskipun terbagi dalam beberapa blok waktu. Misalnya, malam hari 5-6 jam dan sisanya pada siang hari. Hindari tidur setelah sahur agar tidak memicu gangguan pencernaan. Kamu bisa menggunakan waktu ini untuk mencicil pekerjaan sehingga waktu tidur siang lebih panjang.
5. Bantu Stamina dan Energi dengan Suplemen
Memanfaatkan suplemen dalam menjaga stamina dan energi bertahan lebih lama adalah pilihan yang tepat. Selain aman dilakukan, cara ini juga memiliki banyak fungsi seperti mengurangi keinginan berlebih dalam makan (craving) dan mendukung sistem pencernaan kita. Beberapa jenis vitamin dan mineral yang berkaitan langsung dengan energi dan stamina adalah vitamin B kompleks, vitamin C, vitamin D, zat besi, magnesium, dan lain-lain.
Tips Khusus Makan Sahur dan Buka
Sebagai catatan tambahan, di bawah ini adalah sedikit tips pola makan yang akan meminimalisir lemas saat puasa.
- Berbukalah dengan makanan yang mudah dicerna terlebih dahulu dan memiliki rasa manis agar mampu mengembalikan energi dan gula darah secara instan. Selain kurma, kamu juga bisa memilih jus buah atau salad buah.
- Kemudian saat mengonsumsi makanan utama, santap makanan secara perlahan. Cara ini untuk menghindari makan berlebih yang umumnya justru akan mengganggu sistem pencernaan. Lebih baik sedikit namun sering daripada sekali makan langsung banyak.
- Hindari makanan berminyak dan berlemak tinggi, baik saat sahur maupun berbuka.
- Utamakan bahan makanan segar dan bergizi tinggi ketika makan dan hindari makanan yang diolah berlebihan seperti sosis dan nuget.
- Setelah mengonsumsi makan besar, susul dengan suplemen agar proses penyerapannya optimal. Suplemen dengan kandungan vitamin yang larut lemak (vitamin A, D, E, K) cocok dikonsumsi setelah makan. Sedangkan vitamin larut air (vitamin C dan vitamin B kompleks) bisa dikonsumsi dengan air putih beberapa menit sebelum sahur.
Rekomendasi Suplemen untuk Menemani Bulan Ramadan Kamu
Enervon-C Tablet siap menemani kamu selama bulan ramadan! Beberapa nutrisi yang akan kalian dapatkan dalam satu tablet adalah vitamin C (500 mg), vitamin B1, vitamin B2, vitamin B6, vitamin B12, niacinamide, dan kalsium pantotenat.
Dukung stamina dan cegah lemas saat puasa dengan Enervon-C Tablet. Stok dari sekarang melalui toko resminya di Tokopedia, Shopee, dan Lazada.
Referensi:
- Orphans in Need. Healthy Food For Ramadan Iftar And Suhoor. Diakses dari https://www.orphansinneed.org.uk/news/your-guide-to-a-healthy-iftaar-and-suhoor/
- Halodoc. 2023. Perhatikan Aturan Konsumsi Gula saat Sahur dan Buka Puasa. Diakses dari https://www.halodoc.com/artikel/perhatikan-aturan-konsumsi-gula-saat-sahur-dan-buka-puasa
- Yusuf Jaffar. 2024. Vitamins and fasting: The impact, benefits, and Sunnah guidance. Diakses dari https://www.launchgood.com/v4/blog/vitamins-fasting-ramadan