Tahukah kamu bahwa penyakit jantung adalah salah satu penyebab kematian tertinggi pada manusia di dunia? Di Amerika saja, studi terakhir menunjukkan hampir dari setengah penduduk usia lebih dari 40 tahun berisiko memiliki gejala tersembunyi mengalami penyakit jantung. Lalu di Inggris, 1 dari 4 kematian disebabkan oleh gangguan jantung dan sirkulasi darah. Indonesia termasuk dalam negara yang terancam dengan jenis penyakit berbahaya ini. Apalagi dengan fakta bahwa penyakit jantung sering disebut sebagai silent killer dan punya gejala tersembunyi yang harus diwaspadai. Karena lansia adalah kelompok yang rentan mengalami masalah kesehatan ini, perhatikan ciri-ciri penyakit jantung, pentingnya mendeteksi dini, dan tips menjaga kesehatan jantung pada lansia.

Organ jantung sendiri merupakan salah satu organ vital dalam sistem peredaran darah tubuh yang fungsinya memompa darah dan menyebarkan oksigen ke seluruh bagian tubuh. Dibantu oleh beragam jenis pembuluh darah, jantung juga berisiko mengalami penurunan performa terutama pada lansia.

Sayangnya, gangguan jantung sering tidak menunjukkan gejala yang mudah dilihat secara kasat mata. Namun ketika hal itu terjadi, penyakit jantung sudah terlanjur parah dan bahkan menyebabkan kematian. Itulah kenapa seseorang bisa saja memiliki gejala tersembunyi yang tidak mereka ketahui dan kenapa penyakit jantung dijuluki silent killer. Beberapa contoh penyakit jantung yang umum ditemui adalah serangan jantung, penyakit jantung koroner, gagal jantung, gangguan ritme jantung, dan lain-lain.

Penyakit Jantung dan Tantangannya bagi Lansia

Penyakit jantung adalah salah satu penyebab utama seorang lansia mengalami keterbatasan pada banyak aktivitas hingga mengikis kualitas hidup mereka. Seseorang dengan usia 65 tahun ke atas memiliki risiko yang lebih tinggi mengalami beragam jenis penyakit jantung. Hal ini terjadi karena penuaan membuat pembuluh darah dan jantung mengalami penurunan fungsinya.

Kondisi yang umum terjadi pada lansia dan berisiko menjadi penyebab penyakit jantung adalah semakin kaku atau mengerasnya pembuluh darah arteri besar, hipertensi, penebalan lemak pada dinding pembuluh darah, penyempitan pembuluh darah, hingga ketidakmampuan jantung dalam memompa darah lebih cepat saat lansia.

Perlu dipahami bahwa kondisi tersebut tidak terjadi hanya karena seseorang mengalami penuaan. Jika seseorang memiliki gaya hidup yang tidak sehat, mereka memiliki risiko lebih tinggi mengalami penyakit jantung bahkan sebelum masuk usia lanjut. Beberapa kondisi kesehatan yang menyebabkan jantung mengalami kerusakan adalah hipertensi, diabetes, obesitas, hingga konsumsi alkohol dan rokok dengan intensitas tinggi. Kebiasaan tersebut membuat penumpukan plak dan menghambat saluran oksigen dan darah berisi nutrisi untuk masuk ke jantung sehingga jantung tidak mendapat asupan yang dibutuhkan dengan optimal. Seiring bertambahnya waktu, otot jantung jadi semakin lemah atau rusak dan memicu penyakit.

Mengenal Ciri-Ciri Penyakit Jantung pada Lansia

Jika kamu berpikir bahwa ciri-ciri penyakit jantung ditandai dengan nyeri dada, maka kamu harus mengenali gejala tersembunyi lain yang patut diperhatikan dan diwaspadai. Simak daftarnya secara detail di bawah ini.

1. Pusing Mendadak

Saat seseorang tiba-tiba mengalami sakit kepala ringan, pusing, pening, kunang-kunang, atau terasa akan pingsan pada waktu-waktu acak adalah salah satu tanda irama detak jantung yang tidak teratur. Hal ini terjadi karena aliran darah ke otak terhambat dan berkurang, baik karena detak jantung yang tidak normal maupun karena tekanan darah rendah. Bahkan pada beberapa kasus bisa mengarahkan seseorang pada serangan jantung.

2. Kehilangan Ingatan Ringan

Meskipun kadang tidak disadari, keluarga atau teman umumnya akan menyadari bahwa seseorang mengalami hilang ingatan ringan dan kesulitan berpikir. Penyebab gejala ini hampir sama dengan poin pertama dan menyebabkan kerusakan pada banyak sel otak akibat kekurangan asupan darah dan oksigen.

3. Menurunnya Toleransi Efek Aktivitas Fisik

Lansia dengan jantung yang bermasalah akan lebih cepat merasa lelah, ngos-ngosan, dan bahkan sesak napas setelah melakukan aktivitas fisik. Tidak hanya saat olahraga ringan, bahkan saat naik tangga, bersepeda, dan jalan-jalan pun bisa sangat melelahkan. Hal ini terjadi karena jantung tidak lagi efektif dalam memompa darah dengan kandungan oksigen tinggi ke seluruh tubuh.

4. Tiba-Tiba Berkeringat

Ciri-ciri penyakit jantung berikutnya adalah seseorang mengalami banyak berkeringat pada waktu yang tidak terduga, misal saat duduk bersantai atau tiduran. Gangguan jantung bisa menyebabkan aktivasi berlebih pada sistem saraf simpatik sehingga menimbulkan respons yang sama seperti saat panik dan membuat seseorang berkeringat.

5. Muncul Nyeri di Bagian Tubuh Lain

Nyeri dada seperti diremas dan/atau terasa menusuk dan menembus hingga punggung adalah salah satu tanda umum penyakit jantung. Namun kamu bisa saja merasakan nyeri pada bagian tubuh lain, seperti bahu, lengan, siku, rahang, dan leher. Kondisi ini biasa disebut sebagai referred pain, yaitu ketika seseorang mengalami rasa sakit di titik yang jauh dari sumber rasa sakit tersebut. Hal ini terjadi karena sinyal sakit menjalar pada saraf tertentu di sekitar jantung dan memengaruhi saraf lain yang terhubung di sekitarnya.

6. Pembengkakan Kaki

Jantung yang bermasalah juga bisa ditandai dengan pembengkakan pada area kaki tanpa penyebab yang pasti seperti terbentur, tersengat serangga, dan semacamnya. Seseorang mungkin akan merasa sepatu menjadi lebih sempit, terasa sakit pada tumit saat berjalan, hingga jaringan kulit kaki, sendi, dan betis yang menonjol. Kondisi ini terjadi karena fungsi pompa darah terganggu sehingga aliran darah di kaki sulit atau tidak bisa kembali ke atas menuju jantung.

7. Disfungsi Ereksi

Disfungsi ereksi atau impoten juga bisa menjadi ciri penyakit jantung yang menimpa laki-laki. Mereka sulit mendapat dan/atau mempertahankan ereksi saat berhubungan seksual karena penis kekurangan darah akibat fungsi memompa darah yang tidak optimal.

Pentingnya Deteksi Dini dan Pencegahan

Semua tanda atau ciri-ciri penyakit jantung di atas juga bisa menjadi gejala bagi penyakit lain yang sama seriusnya. Jadi akan jauh lebih baik untuk segera mendapat pemeriksaan dokter apabila merasakan satu atau beberapa ciri di atas agar mendapat diagnosis yang lebih tepat. Selain itu, pemeriksaan kesehatan juga mampu mengurangi risiko komplikasi kesehatan yang lebih berbahaya.

Bagi lansia dengan faktor risiko penyakit jantung yang tinggi, pemeriksaan rutin dan konsultasi dengan ahli medis adalah bentuk langkah deteksi dini dan pencegahan penyakit jantung. Beberapa kategori lansia yang termasuk di dalamnya adalah pemilik riwayat gangguan kardiovaskular, lansia dengan berat badan berlebih, lansia dengan kebiasaan pola makan yang tidak sehat, dan lansia yang mengonsumsi alkohol.

Beberapa bentuk pemeriksaan jantung yang biasanya akan disarankan oleh dokter adalah EKG (elektrokardiogram) untuk mencatat aktivitas listrik jantung, ECG (echocardiogram) untuk melihat fungsi jantung menyeluruh, hingga tes darah untuk mengecek kadar kolesterol, gula darah, dan lain-lain.

Tips Menjaga Kesehatan Jantung Lansia

Setelah memahami seberapa bahayanya penyakit jantung dan ciri-ciri yang sulit dicermati, menjaga kesehatan jantung sejak dini adalah tindakan paling bijak. Penyakit jantung adalah salah satu kondisi kesehatan yang bisa dikelola dan dicegah dengan gaya hidup sehat. Beberapa tips yang harus dibiasakan dari sekarang agar jantung tetap sehat saat lansia adalah sebagai berikut:

  • Rutin melakukan olahraga yang mendukung fungsi kardiovaskular seperti lari, berenang, menari, dan bersepeda setidaknya 3-5 kali per minggu. Kegiatan ini mampu menurunkan tekanan darah, meningkatkan sirkulasi darah, dan meningkatkan kekuatan otot jantung.
  • Miliki pola makan sehat bergizi seimbang dengan mencukupi asupan sayur, buah, dan biji-bijian. Hindari konsumsi makanan dengan kandungan gula-garam-lemak tinggi, serta makanan olahan berlebihan. Junk food tersebut dapat meningkatkan kolesterol jahat pada darah, memicu diabetes, menyebabkan tekanan darah tinggi, hingga menyebabkan obesitas. Semua kondisi itu meningkatkan risiko terkena penyakit jantung.
  • Hentikan kebiasaan merokok dan mengonsumsi minuman alkohol. Rokok dapat merusak dinding pembuluh darah arteri, sedangkan alkohol memicu tingginya tekanan darah (hipertensi).

Bila perlu, bantu pemenuhan nutrisi harian lansia dengan dukungan konsumsi suplemen yang diformulasikan khusus untuk lansia seperti Enervon Gold. Dengan kandungan multivitamin dan mineral lengkap, suplemen ini akan membantu menjaga kesehatan sistem imun, mata, otak, dan tentu saja jantung. Setiap kapsulnya mengandung 500 mg minyak ikan yang mengandung omega 3, DHA, dan EPA. Mikronutrien lain yang bisa didapatkan adalah vitamin C, vitamin B kompleks, lutein, dan asam folat. Dapatkan Enervon Gold dan varian Enervon yang lain melalui toko resminya di Tokopedia dan Shopee.

Referensi:

  • Jamie Reno. 2023. Nearly Half of Adults Over 40 May Have 'Hidden' Heart Disease: What to Know. Diakses dari https://www.healthline.com/health-news/nearly-half-of-adults-over-40-may-have-hidden-heart-disease-what-to-know
  • Gigi Taguri. 2019. Hidden Signs of Heart Problems. Diakses dari https://www.news-medical.net/health/Hidden-signs-of-heart-problems.
  • National Institutes on Aging. 2018.  Hearth Health and Aging. Diakses dari https://www.nia.nih.gov/health/heart-health/heart-health-and-aging#prevent