Bekerja adalah salah satu kegiatan rutin yang harus dilakukan untuk banyak tujuan, baik tujuan mendapatkan penghasilan maupun untuk mengaktualisasikan diri. Karena dilakukan hampir setiap hari, pekerja biasa mengalami demotivasi yaitu perasaan tidak semangat kerja yang sifatnya sementara. Meskipun begitu, seseorang bisa terkena dampak negatif jika demotivasi kerja tidak segera ditangani. Mulai dari penurunan produktivitas kerja, ketidakpercayaan diri terhadap kepuasan kerja, hingga memicu gejala gangguan mental. Mari memahami penyebab umum tidak semangat kerja, cara mengatasi, serta meningkatkan produktivitas kerja.

Sebelum memahami beberapa penyebab umumnya, sudahkah kamu mengetahui tanda dan bedanya dengan burnout? Demotivasi kerja ditandai dengan munculnya rasa bosan menyelesaikan pekerjaan dengan pola berulang, sering kehilangan fokus, menghindari interaksi dengan teman kerja dan atasan, hingga sering berpikiran negatif di lingkungan kerja. Ada juga tanda lain yang dirasakan secara fisik, yaitu sering kurang berenergi hingga mudah lelah dan mengantuk.

Sedangkan burnout adalah salah satu gangguan mental yang memiliki tanda hampir sama namun dengan level yang lebih parah. Pekerja dengan gangguan ini biasanya akan mengalami perubahan pola makan dan pola tidur. Maka dari itu, sebelum perasaan tidak semangat kerja berubah menjadi gangguan mental, pahami penyebabnya kemudian atasi segera.

Penyebab Tidak Semangat Kerja

Demotivasi kerja bisa disebabkan oleh faktor internal (diri sendiri), faktor eksternal (dari luar), atau bisa juga keduanya. Di bawah ini adalah beberapa penyebab yang umum dimiliki seseorang.

  1. Kesadaran bahwa pekerjaan yang dilakukan tidak sesuai dengan minat dan bakat.
  2. Tidak mendapat pengakuan dan penghargaan dari orang lain dan diri sendiri.
  3. Ketidakmampuan mengelola masalah pribadi sehingga fokus dan konsentrasi terganggu.
  4. Kesulitan mengelola beban dan waktu bekerja seperti sering lembur.
  5. Beban pekerjaan dari atasan terlalu banyak atau terlalu sedikit sehingga memicu kebosanan.
  6. Tidak adanya dukungan dari lingkungan tempat kerja, baik berupa fasilitas yang kurang memadai maupun hubungan yang kurang baik dengan rekan kerja.
  7. Tidak diberikan kesempatan untuk mengembangkan potensi dan keterampilan.

Strategi Mengatasi Demotivasi Kerja

1. Komunikasikan dengan Teman Kerja dan Atasan

Jika rasa tidak semangat kerja datang dari faktor eksternal seperti pada poin 6 dan 7 di atas, maka cobalah untuk mengomunikasikannya dengan orang terkait. Misalnya dengan menyelesaikan masalah dengan teman kerja, melakukan konsultasi dan menyampaikan saran perbaikan kepada atasan, hingga mengajukan proposal program pelatihan karyawan. Termasuk melakukan diskusi dengan atasan terkait hambatan dan pembagian kerja yang lebih merata.

2. Buat Daftar Tugas dan Prioritasnya Lalu Selesaikan Bertahap

Namun apabila demotivasi kerja terjadi akibat kamu yang kesulitan mengelola pekerjaan, maka kamu perlu segera mengoreksi dan mengganti sistem kerjamu. Buatlah daftar tugas harian dan urutkan berdasarkan prioritas dan/atau batas waktu penyelesaiannya. Kemudian fokus selesaikan tugas-tugas tersebut satu per satu dan hindari multitasking untuk meminimalisir kesalahan dan menjaga kualitas hasil kerja.

3. Menggunakan Waktu Luang untuk Menambah Pengetahuan dan Keterampilan

Dalam kondisi pekerjaanmu terlalu mudah dan/atau sedikit sehingga semua tugas selesai lebih awal, kamu bisa memanfaatkan waktu luang untuk hal lain yang sama-sama bermanfaat. Di antaranya adalah mengulangi materi kursus, membaca buku, memperbarui pengetahuan yang relevan dengan pekerjaan, dan menyimak diskusi komunitas profesional.

Kasus lain seperti kebosanan pada pola kerja yang selalu sama, kamu bisa mengatasinya dengan memberikan tantangan-tantangan kecil pada diri sendiri. Misalnya secara pribadi meningkatkan target kerja, menemukan cara menyelesaikan laporan lebih efektif dan efisien, dan lain sebagainya.

4. Memisahkan Kehidupan Kerja dan Kehidupan Pribadi

Kehidupan kerja dan pribadi yang tidak jelas batasannya akan berisiko membuat pekerja memikirkan masalah pribadi di waktu kerja dan sebaliknya. Sehingga ia tidak benar-benar hadir dan fokus secara pikiran pada salah satu ranah tersebut. Untuk itu, penting sekali menjaga urusan profesional tetap terpisah dengan waktu pribadi. Beberapa cara yang bisa dicoba adalah tidak membawa pekerjaan ke rumah, tidak mengecek email klien di luar jam kerja, mengambil waktu berlibur beberapa minggu sekali, dan lain-lain.

5. Ingat Kembali Tujuan Karier dan Makna dari Pekerjaanmu

Saat motivasi kerja turun akibat ketidaksesuaian antara pekerjaan dan minat bakat, ingat kembali motivasi awal kamu mendaftar atau mengambil pekerjaan tersebut. Temukan makna dan nilai positif dari pekerjaan tersebut dan ingat kembali manfaat  dan pentingnya keberadaanmu di lingkungan kerja. Baca kembali daftar target dan tujuan karier lalu lakukan pembaruan terhadap daftar tujuan tersebut. Jika kamu ingin berpindah tempat atau bidang pekerjaan, buat strategi teknisnya untuk menghindari konflik dan kerugian materiel.

Cara Kembalikan Semangat Kerja dan Tingkatkan Produktivitas

Setelah perasaan tidak semangat kerja dihilangkan, kini saatnya untuk mengembalikan semangat kerja agar produktivitas meningkat. Ikuti beberapa tipsnya berikut.

1. Jaga Keseimbangan antara Kehidupan Profesional dengan Kehidupan Pribadi

Lakukan cara ini dengan menemukan hobi dan/atau bergabung dengan komunitas untuk mengisi waktu dan mengembalikan energi psikologis. Pahami juga batasan kemampuan kamu agar tidak selalu mengatakan “iya” pada tambahan tugas yang kurang adil.

2. Tanamkan Rasa Cinta dan Bangga pada Diri Sendiri

Apabila dukungan dan penghargaan tidak datang dari orang sekitarmu, maka dirimu sendiri harus menjadi pendukung nomor satu untuk dirimu yang sudah bekerja keras. Banggalah pada pencapaian hari itu dan kumpulkan semangat untuk terus lebih baik di hari berikutnya. Menanamkan pola pikir positif akan sangat membantu mengembalikan semangat kerja.

3. Menciptakan Lingkungan Kerja Kondusif dan Inspiratif

Beberapa trik untuk cara ini adalah dengan merapikan meja kerja, merapikan desktop di komputer kantor, memindahkan meja kerja menghadap jendela, mengubah posisi duduk lebih sehat, memilih kudapan sehat, bekerja sambil berdiri, bekerja di coworking space, dan lain-lain.

4. Memiliki Motivasi Intrinsik dan Ekstrinsik

Motivasi intrinsik adalah motivasi dari diri sendiri yang lebih kuat dan tahan lama. Contohnya adalah kesempatan mengaktualisasikan diri lebih luas, menghargai proses berkembang, optimis mendapat prestasi, hingga membuat perubahan yang lebih baik dan pesat. Sebaliknya, motivasi ekstrinsik adalah semangat kerja dari luar seperti gaji dan kenaikannya, mengikuti jenjang karier orang lain, dan lain sebagainya.

5. Menjaga Kesehatan Fisik dan Mental

Semua poin di atas adalah deretan tips untuk mendukung kesehatan mental pekerja menjadi lebih stabil. Agar lebih optimal, upayakan juga kesehatan tubuhmu untuk terus menunjukkan performa kerja terbaik. Kebiasaan yang sehat juga akan menghindarkan kamu dari hambatan kerja seperti mudah mengantuk, sakit kepala akibat dehidrasi, lemas akibat kekurangan nutrisi, dan gangguan lainnya.

Dukung Kesehatan Tubuh Bersama Enervon Active

Selain usaha yang dilakukan untuk meningkatkan motivasi secara psikologis, penting juga untuk selalu memastikan tubuh terasa sehat dan bugar setiap hari. Banyak penelitian yang telah melihat pengaruh kesehatan mental terhadap kesehatan badan dan sebaliknya. Untuk itu, memiliki gaya hidup sehat adalah kewajiban bagi semua orang yang ingin terus berkarya dan bermanfaat bagi diri sendiri dan orang lain. Selain waktu tidur berkualitas yang cukup dan rajin olahraga, menjaga pola makan bergizi seimbang adalah kunci dari tubuh yang sehat.

Bila perlu, konsumsi suplemen multivitamin dan mineral untuk membantu memastikan kecukupan gizi harian. Salah satu produk yang banyak direkomendasikan adalah Enervon Active, tablet suplemen dengan kandungan lengkap. Mulai dari vitamin C, vitamin B kompleks, mineral zinc, niacinamide, dan kalsium pantotenat. Bahan non-acidic yang digunakan membuat varian Enervon yang satu ini aman bagi lambung yang sensitif dan dapat diminum setiap hari. Akses mudah pada Enervon Active dan varian lain bisa dilakukan melalui toko resminya di Tokopedia dan Shopee.