Memang Bisa Badan Panas tapi Tidak Demam? Ini Penyebabnya
Tubuh manusia memiliki skema pengaturan suhu tubuh yang dipengaruhi oleh banyak faktor. Mulai dari lingkungan sekitar hingga dari dalam tubuh sendiri bisa saja membuat seseorang terasa panas dan gerah, tapi saat dicek dengan termometer tubuh tidak demam. Namun kemudian apa penyebab utama dari badan panas tapi tidak demam? Apakah ada gejala lain yang menyertai? Ikuti pembahasannya hingga akhir di sini, termasuk cara mengatasinya.
Sebelum masuk dalam penyebab utama dari kondisi tersebut, pastikan kamu memahami perbedaan demam dengan badan panas yang bukan termasuk demam. Tubuh manusia normal memiliki suhu tubuh rata-rata 37 derajat celcius. Beberapa laporan kesehatan resmi mengatakan bahwa suhu tubuh orang dewasa di atas 38 derajat celcius sudah dikatakan demam. Jika demam terjadi akibat respons sistem imun terhadap patogen pembawa penyakit, maka badan panas bisa terjadi akibat terganggunya sistem pengaturan suhu tubuh.
Oleh karena itu, banyak orang yang mengalami keluhan berupa badan terasa panas namun saat dicek suhu tubuhnya tidak tinggi. Penyebab utama tubuh terasa panas meski bukan demam adalah kemampuan ‘termostat’ tubuh bernama hipotalamus yang sedang terganggu. Hipotalamus bekerja dengan mengirim sinyal untuk menghasilkan keringat ke seluruh tubuh sehingga suhu tubuh tidak terlalu tinggi. Bisa juga dengan membuka pembuluh darah yang dekat dengan kulit untuk mengeluarkan suhu tubuh berlebih melalui pori-pori. Faktor penyebab terganggunya fungsi hipotalamus inilah yang akan kita bahas satu per satu.
Gejala Umum dan Gejala Penyerta
Gejala umum yang sering dirasakan adalah tubuh mudah gerah, berkeringat, dan terasa panas meskipun di tempat yang suhunya bisa ditoleransi oleh kebanyakan orang. Pemilik kondisi badan panas tapi tidak demam ini mungkin akan meminta suhu AC diturunkan padahal bagi orang lain sudah cukup sejuk atau dingin. Pada kasus lain, pemilik tubuh mungkin akan mudah terbangun di tengah malam karena tubuh terasa panas atau tidak nyaman akibat pakaian basah oleh keringat. Selain tidak nyaman untuk berkegiatan, kondisi ini juga bisa mengganggu kualitas tidur.
Kemudian untuk gejala penyerta yang paling umum ditemukan adalah kulit tangan atau tubuh yang mudah basah, mudah lelah, lemah, pusing, hingga kulit terasa hangat dan kemerahan. Beberapa kasus ekstrem bahkan bisa membuat seseorang kram otot dan pingsan. Karena setiap penyebab memberikan gejala penyerta yang berbeda, simak penyebab badan panas tapi tidak demam di bawah ini.
Penyebab Badan Panas tapi Tidak Demam: Eksternal
1. Cuaca atau Suhu Luar Tubuh yang Panas
Cuaca atau musim panas umumnya akan membuat suhu lingkungan dan kelembapan udara sekitar juga lebih tinggi dibanding musim lainnya. Selain itu, paparan matahari langsung hingga berjam-jam juga memengaruhi suhu tubuh seseorang. Penyebab ini umumnya normal dirasakan, namun bisa berakibat masalah kesehatan serius jika dibiarkan tanpa penanganan yang tepat. Beberapa gangguan kesehatan yang berisiko muncul adalah kulit terbakar (sunburn), sengatan panas (heatstroke), hingga kelelahan karena panas (heat exhaustion).
2. Olahraga atau Aktivitas Fisik Berintensitas Tinggi
Penyebab eksternal kedua adalah karena aktivitas fisik dengan intensitas yang tinggi. Misalnya, tidak terbiasa olahraga berat, bekerja atau olahraga di luar ruangan dan sedang panas, atau terlalu memaksa tubuh beraktivitas di bawah teriknya matahari.
3. Pakaian Terlalu Tebal dan/atau Ketat
Pakaian yang terlalu tebal bisa menjebak panas tubuh yang seharusnya dikeluarkan dan menghambat keringat untuk menguap. Selain itu, pakaian dengan bahan yang tidak menyerap keringat, ketat, dan/atau berwarna gelap juga bisa menyebabkan badan mudah panas saat beraktivitas fisik atau saat berada di luar ruangan.
4. Mengonsumsi Obat Tertentu, Makanan Pedas, Berkafein, dan/atau Alkohol
Makanan pedas akan dianggap tubuh sebagai sinyal panas sehingga memicu produksi keringat. Lalu minuman berkafein tinggi meningkatkan detak jantung dan metabolisme yang membuat tubuh terasa lebih hangat. Sedangkan minuman beralkohol meningkatkan peredaran darah pada kulit sehingga memberikan efek berupa badan panas. Hal ini juga berlaku ketika kamu mengonsumsi obat tertentu yang memberi efek samping khusus sehingga tubuh perlu adaptasi dengan kandungan di dalamnya.
Image by 8photo on Freepik
Penyebab Badan Panas tapi Tidak Demam: Internal
1. Merasa Cemas atau Stres
Rasa cemas dan stres memicu respons psikologis fight or flight, sehingga otak menganggap kamu sedang dalam bahaya meskipun tidak secara harfiah. Kondisi ini membuat napas dan detak jantung berdebar lebih cepat, termasuk tubuh menjadi lebih panas.
2. Hipertiroidisme
Hipertiroidisme adalah kondisi kelenjar tiroid memproduksi terlalu banyak hormon tiroid. Salah satu efek kelebihan hormon ini dalam tubuh berkurangnya kemampuan pengaturan suhu panas seseorang. Gejala lain yang sering muncul adalah penurunan berat badan secara tiba-tiba, rambut menipis, hingga gangguan kognitif.
3. Gejala Diabetes Tipe 1 dan 2
Tingkat gula darah yang terlalu tinggi atau terlalu rendah juga bisa memunculkan kondisi badan panas tapi tidak demam. Hal ini bisa terjadi jika hormon insulin tidak bekerja sesuai fungsinya (diabetes tipe 2) atau bahkan tubuh tidak mampu memproduksinya sama sekali (diabetes tipe 1). Penderitanya perlu memeriksakan diri ke dokter untuk mengatasi hal ini.
4. Perubahan Hormon
Perubahan hormon yang sering terjadi pada perempuan saat menghadapi siklus menstruasi, kehamilan, atau menopause juga bisa menyebabkan badan terasa lebih mudah panas. Ketika situasi ini terlewati, suhu tubuh juga akan berangsur normal kembali.
5. Usia Lanjut
Seiring bertambahnya usia, kemampuan tubuh dalam mengatur suhu badan justru menurun. Hal ini membuat lansia sulit beradaptasi dengan suhu di luar tubuhnya. Itulah kenapa lansia perlu perhatian khusus jika cuaca panas mulai tiba.
6. Berat Badan Berlebih
Kemampuan manusia dalam mendinginkan suhu alami tubuh dipengaruhi oleh perbandingan berat badan dan permukaan kulit. Jika berat badan semakin bertambah sedangkan permukaan kulit tetap sama, maka kemampuan mendinginkan tubuh juga berkurang. Itulah kenapa orang dengan berat badan ideal lebih cepat mengatur suhu badan dibanding orang yang berisiko obesitas.
Cara Mengatasi Badan Panas tapi Tidak Demam
- Lakukan Beberapa Langkah Pertolongan Pertama – Langkah yang dimaksud adalah mencari tempat teduh atau ruangan dengan pendingin, mengenakan pakaian berbahan ringan dan longgar, mandi dengan air dingin, minum air putih untuk menggantikan keringat yang keluar, dan menghindari makanan pemicu panas tubuh. Soal makanan, pastikan kamu mengonsumsi makanan bergizi seimbang untuk mendukung fungsi hipotalamus dan fungsi organ tubuh lain secara umum.
- Cermati dan Analisis Kapan Gejalanya Muncul – Jika kamu belum tau pasti faktor apa yang memengaruhi panas tubuh, cermati kapan gejala umum dan penyerta muncul. Kemudian konsultasikan dengan dokter jika langkah pertolongan pertama tidak membuat gejalanya berkurang atau menghilang hingga beberapa hari.
- Bantu dengan Relaksasi atau Meditasi – Bila panas tubuh berkaitan dengan kondisi psikologis, cobalah untuk menenangkan diri dengan relaksasi atau meditasi selama beberapa menit. Kemudian kelola stres sesuai dengan kebutuhan.
Enervon-C Tablet Siap Mendukung Tubuh Sehatmu
Menyambung dari cara mengatasi badan panas tapi tidak demam di atas, sudahkah kamu memenuhi kebutuhan nutrisi harian? Memiliki pola makan sehat bergizi seimbang juga akan mendukung fungsi otak, sistem saraf, sistem imun, dan semua organ tubuh secara umum. Apabila kamu masih belum memperhatikan pola makan sehari-hari, maka tubuh akan merasakan dampaknya dalam jangka panjang. Untuk itu, konsistensi dan komitmen untuk makan dan minum dengan sehat kembali padamu sepenuhnya.
Bila kamu ingin mendapat dukungan dalam memastikan kecukupan nutrisi sehari-hari, Enervon-C Tablet hadir sebagai salah satu produk suplemen yang direkomendasikan. Dengan kandungan multivitaminnya, konsumsi satu tablet per hari sudah bisa mendukung nutrisi dari makanan utama. Selain vitamin C, varian ini juga mengandung vitamin B kompleks, niacinamide, dan kalsium pantotenat. Akses mudah terhadap produk bisa kamu dapatkan dari Tokopedia dan Shopee resmi. Perkuat imun tubuh dan pengelolaan energi bersama Enervon dari sekarang!
Referensi:
- Beth Sissons. 2023. Why do I feel hot but have no fever?. Diakses dari https://www.medicalnewstoday.com/articles/why-do-i-feel-hot-but-no-fever#fever
- Cleveland Clinic. 2023. Why Am I Always Hot?. Diakses dari https://health.clevelandclinic.org/why-am-i-always-hot
- Paul Frysh. 2024. Why Are You Always Hot?. Diakses dari https://www.webmd.com/a-to-z-guides/ss/slideshow-why-always-hot
Featured Image by stockking on Freepik