Jika musim hujan identik dengan menyiapkan payung dan jas hujan, maka ada hal lain yang patut diwaspadai selain baju basah yaitu penyakit menular. Ada beberapa jenis penyakit yang sering muncul di musim hujan dan sebagian dari penyakit itu menular. Itulah kenapa banyak saran kesehatan yang mengingatkan pentingnya menjaga daya tahan tubuh selama musim hujan. Untuk lebih jelasnya, mari kita bahas bersama penyakit musim hujan dan cara mencegahnya.

Sebelum masuk dalam daftar penyakit musim hujan, perlu diingat bahwa musim hujan biasanya terjadi pada negara yang dilewati angin muson. Arah angin musiman membuat sebagian negara, termasuk Indonesia, mengalami curah hujan lebih tinggi dibanding bulan-bulan lain selain musim hujan. Selain curah hujan tinggi, efek lain yang memengaruhi munculnya penyakit adalah angin kencang, suhu lingkungan yang cenderung lebih rendah, serta udara dingin dan lembap. Belum lagi jika lingkungan sekitar kamu memiliki banyak genangan air tenang yang disukai nyamuk. Itulah kenapa perlu sekali menjaga kesehatan lebih ekstra selama waktu tersebut agar terhindar dari penyakit musim hujan.

Jenis Penyakit Musim Hujan yang Sering Muncul

1. Penyakit yang Ditularkan Melalui Air

  • Diare – Kondisi buang air besar berair dan/atau feses cenderung cair akibat masalah pada sistem pencernaan. Seseorang bisa BAB lebih dari 3 kali sehari dengan tekstur tersebut. Selain infeksi virus, bakteri, dan parasit yang berasal dari makanan atau minuman yang terkontaminasi, diare juga bisa disebabkan oleh keracunan atau intoleransi makanan tertentu. Meskipun biasanya bisa sembuh sendiri dalam beberapa hari, namun kamu harus waspada jika muncul gejala lain seperti berak berdarah, demam, hingga rasa sakit pada perut yang tidak kunjung sembuh.
  • Tipes – Termasuk penyakit menular, tipes terjadi akibat infeksi bakteri S. Typhi. Bakteri ini masuk melalui kontaminasi air minum dan/atau makanan yang dicuci dengan air mentah dan dikonsumsi langsung. Gejalanya bisa berupa demam tinggi, diare/konstipasi, sakit perut, mual dan muntah, hingga kehilangan nafsu makan. Karena penyakit ini bisa mengancam nyawa, pastikan penderitanya mendapat penanganan medis secepat mungkin.
  • Kolera – Hampir sama dengan tipes, kolera terjadi akibat kontaminasi bakteri Vibrio Cholerae. Penderitanya bisa mengalami gejala yang mirip seperti diare parah dan dehidrasi. Lingkungan dengan sistem sanitasi yang buruk memiliki risiko yang lebih tinggi untuk terkena kolera.

2. Penyakit yang Ditularkan Melalui Udara

  • Pilek/Flu/Influenza – Sebagai penyakit yang paling umum, flu terjadi akibat virus influenza (tipe A dan B), sedangkan pilek terjadi akibat virus rhinovirus. Keduanya sama-sama berisiko lebih tinggi menyerang seseorang saat musim hujan. Gejala umum selain mengganggu sistem pernapasan adalah batuk, demam, sakit kepala, dan lain-lain.
  • Demam – Secara teknis, demam adalah respons tubuh dalam melawan patogen penyebab penyakit. Demam berarti sistem imun sedang bekerja keras membunuh virus atau bakteri yang terlanjur masuk. Gejala penyerta dari demam adalah pusing, lelah, lemah, menggigil, nyeri otot dan sendi, hingga radang tenggorokan.
  • Sakit Tenggorokan – Beberapa jenis virus dan bakteri juga bisa menyebabkan seseorang mengalami sakit tenggorokan dengan gejala penyerta seperti tenggorokan gatal atau kering, sulit untuk menelan makanan, hingga batuk.

3. Penyakit yang Dibawa oleh Nyamuk

Meskipun bukan termasuk penyakit yang menular, namun beberapa gangguan kesehatan kategori ini ‘menular’ melalui gigitan nyamuk. Penyakit yang dimaksud adalah malaria (nyamuk anopheles betina), demam berdarah atau DBD (nyamuk aedes aegypti dan aedes albopictus), dan chikungunya (nyamuk aedes aegypti dan aedes albopictus). Nyeri akibat chikungunya dinilai lebih parah dibanding DBD. Satu gejala yang sama di antara ketiga jenis penyakit itu adalah demam tinggi.

4. Infeksi Virus dan Bakteri Lain

Selain infeksi virus dan bakteri di atas, ada jenis infeksi lain yang juga sering muncul saat musim hujan. Pertama, penyakit kulit yang disebabkan oleh paparan air hujan atau genangan air yang tidak bersih. Beberapa jenis penyakit kulit yang umum dirasakan adalah kurap, kutu air, hingga alergi.

Kedua, leptospirosis yang disebabkan oleh bakteri dan menular dari hewan ke manusia. Penularannya terjadi dalam beberapa mekanisme, seperti paparan urine atau darah hewan yang terinfeksi, kontak langsung dengan air atau tanah yang terkontaminasi, dan mengonsumsi makanan atau minuman yang terkontaminasi.

Image by tirachardz on Freepik

Cara Mencegahnya dari Diri Sendiri dan Lingkungan

Tips atau cara mencegah di bawah ini berlaku umum untuk semua jenis penyakit musim hujan di atas. Cara mencegah yang lebih spesifik bisa kamu sesuaikan dengan penyebab utamanya.

  1. Selalu jaga kebersihan diri dengan rajin mencuci tangan dengan sabun, membawa hand sanitizer ke mana pun, hindari menyentuh mata, mulut dan hidung saat tangan tidak bersih, bawa payung/jas hujan saat bepergian, gunakan masker saat keluar rumah, cuci makanan sampai bersih, jaga juga kebersihan alat masak dan alat makan,  dan lain sebagainya.
  2. Persiapkan rumah dan lingkungan sekitar untuk menghadapi musim hujan dengan menerapkan 3M (menguras, menutup, dan mengubur), pasang kasa nyamuk atau kelambu, dan gunakan obat nyamuk dalam berbagai bentuk bila diperlukan.
  3. Persebaran virus dan bakteri paling banyak terjadi di kerumunan, jadi sebisa mungkin hindari bertemu banyak orang jika kamu tidak membawa masker atau alat kebersihan pribadi lainnya.
  4. Untuk menguatkan sistem imun dari dalam, jangan lewatkan olahraga atau latihan ringan minimal 20-30 menit per hari atau 150 menit per minggu. Jika tidak bisa olahraga di luar ruangan, kamu perlu mencoba yoga, pilates, menari, atau senam di dalam rumah.
  5. Terakhir namun tidak kalah penting, perketat pola makan sehat bergizi seimbang untuk meningkatkan daya tahan tubuh. Perbanyak sayur dan buah untuk mencukupi kebutuhan vitamin dan mineral. Bisa juga dengan mengonsumsi minuman herbal seperti jahe, kunyit, dan madu.

Perkuat Imun Tubuh Bersama Enervon-C Effervescent

Dalam laporan National Institutes of Health¹, vitamin C memang tidak terbukti mampu menyembuhkan atau mencegah pilek. Namun studi tersebut melihat bahwa mengonsumsi 200 mg vitamin C setiap hari saat situasi dan kondisi rentan, mampu mengurangi durasi munculnya gejala pilek hingga 8% atau rata-rata 1 hari lebih cepat. Dengan kata lain, sangat disarankan untuk mengonsumsi vitamin C pada saat kemungkinan pilek muncul lebih tinggi dibandingkan hari-hari biasanya seperti saat musim hujan.

Dengan mekanisme yang sama, vitamin C juga berpengaruh pada sistem imun secara keseluruhan. Semakin baik sistem daya tahan tubuh, maka semakin baik pula perlawanannya terhadap patogen pembawa penyakit yang masuk dalam tubuh. Selain itu, sistem imun yang kuat juga mempercepat proses pemulihan tubuh saat ‘kecolongan’ tertular penyakit.

Selain mencukupi kebutuhan vitamin C harian dari makanan sehat, konsumsi suplemen untuk mendukung dan memastikan pemenuhannya. Salah satu suplemen yang direkomendasikan adalah Enervon-C Effervescent dengan kandungan multivitaminnya. Dengan kandungan 1000 mg vitamin C, kamu juga akan mendapat asupan vitamin B kompleks, niacinamide, dan kalsium pantotenat hanya dengan mengonsumsinya satu kali sehari. Pastikan kamu memiliki stoknya selama musim hujan ya. Dapatkan produknya dengan mudah melalui Tokopedia dan Shopee resmi Darya Varia.

Referensi:

  1. National Intitutes of Health. 2021. Vitamin C. Diakses dari https://ods.od.nih.gov/factsheets/VitaminC-HealthProfessional/#h13 
  2. Kemenkes Unit Pelayanan Kesehatan. 5 Penyakit Penyerta Musim Hujan. Diakses dari https://upk.kemkes.go.id/new/5-penyakit-penyerta-musim-hujan
  3. Halodoc. 2024. Ketahui 5 Penyakit Menular yang Sering Terjadi saat Musim Hujan. Diakses dari https://www.halodoc.com/artikel/ketahui-5-penyakit-menular-yang-sering-terjadi-saat-musim-hujan
  4. OMNI Hospital. Preventing Monsoon Diseases: Tips for a Healthy Rainy Season. Diakses dari https://omnihospitals.in/preventing-monsoon-diseases-tips-for-a-healthy-rainy-season/
  5. Care Health Insurance. 2024. 5 Monsoon-prone Diseases You Must Be Aware of. Diakses dari https://www.careinsurance.com/blog/health-insurance-articles/monsoon-prone-diseases-you-must-be-aware-of 

Featured Image - Photo by jcomp on Freepik