Apakah kamu berpikir gangguan mata yang terjadi pada orang dewasa hanya rabun jauh dan rabun dekat? Ada satu masalah penglihatan yang perlu diperhatikan karena penyebabnya masih belum diketahui secara pasti, yaitu neuritis optik. Penyakit yang menyerang saraf optik ini membuat seseorang tidak mampu melihat sesuatu dengan jelas. Meskipun penyebab utamanya masih diteliti, setiap orang bisa mencegahnya terjadi dengan mengenali gejala neuritis optik. Salah satunya adalah dengan memenuhi nutrisi harian, khususnya vitamin B12. Mari memahaminya lebih detail pada pembahasan kali ini.

Neuritis Optik: Cara Kerja dan Faktor Risikonya

Neuritis optik adalah penyakit yang terjadi karena pembengkakan pada saraf optik. Perlu dipahami bahwa saraf optik merupakan jaringan yang membawa cahaya dari bagian belakang bola mata ke otak. Untuk kemudian otak akan mengartikan cahaya tersebut sebagai informasi. Ketika saraf ini mengalami radang dan membengkak, baik karena infeksi maupun memang karena rusak, maka pemiliknya tidak mampu melihat objek di depannya dengan jelas.

Beberapa ahli kesehatan percaya bahwa kondisi ini disebabkan oleh respons sistem imun yang tidak normal sehingga jaringan saraf dianggap bahaya (penyakit autoimun). Meskipun penyebab utamanya masih belum diketahui, ada beberapa kondisi yang membuat seseorang memiliki kemungkinan besar atau berisiko tinggi mengalami hal ini. Kondisi yang dimaksud adalah memiliki riwayat penyakit yang disebabkan virus, seperti flu, herpes, gondongan, campak, hingga multiple sclerosis.

Selain itu, beberapa faktor risiko lain yang sering ditemui adalah sebagai berikut.

  • Orang yang tinggal di dataran tinggi.
  • Efek samping dari penggunaan obat antibiotik dan pil kina.
  • Memiliki riwayat penyakit gula darah seperti diabetes dan glaukoma.
  • Orang yang kekurangan asupan vitamin B12.

Fakta mengejutkan lainnya adalah kasus penyakit ini justru sering terjadi pada orang dewasa berusia 20 – 40 tahun. Dengan kata lain, masalah penglihatan tidak melulu tanda penuaan tapi bisa juga ada masalah kesehatan yang lebih serius pada usia pra-lansia.

Gejala Neuritis Optik

Semakin cepat seseorang menyadari adanya gejala neuritis optik, maka diagnosis dan penanganannya juga akan lebih cepat dan tepat. Untuk sebagian orang, gejala neuritis optik bisa dihentikan total, namun sebagian yang lain hanya bisa diperlambat. Perawatan medis yang dilakukan juga bisa mengembalikan fungsi mata seperti semula, tapi sebagian yang lain cukup dengan mencegah gejalanya semakin parah.

- Gejala Umum

  1. Kehilangan fungsi pengelihatan pada satu atau kedua mata.
  2. Pandangan kabur atau redup, terutama saat tingkat pencahayaan menurun/berkurang.
  3. Kemudian saat cahaya meningkat atau bertambah terang, pupil memiliki reaksi yang tidak normal.
  4. Warna terlihat kusam dan cenderung semakin pudar, bahkan sulit mengenalinya.
  5. Rasa sakit di area belakang mata, terutama ketika menggerakkan bola mata.
  6. Gejala di atas bisa semakin terasa saat penderitanya gerah/kepanasan, setelah olahraga, atau saat tubuh sedang lelah.

-  Tanda Harus ke Dokter

Jangan menunggu parah atau merasa sakit yang tidak tertahankan baru memeriksakan diri. Segeralah berkonsultasi dengan dokter jika merasakan 1-2 gejala di atas. Dokter umumnya akan melakukan beberapa tes seperti tes cahaya, tes membaca huruf, hingga MRI scan.

Photo by Andrea Piacquadio: https://www.pexels.com/photo/photo-of-man-touching-his-head-3752834/ 

Efek Kekurangan Vitamin B12 dengan Munculnya Neuritis Optik

Orang yang mengalami kekurangan asupan vitamin B12 memiliki risiko yang lebih tinggi mengalami neuritis optik dibanding yang lain. Selain itu, penelitian yang dilakukan oleh Zhongwei Liu, dkk pada tahun 2023 menunjukkan dari semua jenis mikronutrien, hanya kekurangan vitamin B12 saja yang bisa menjadi penyebab neuritis optik.

Dari segi manfaat, vitamin B12 berperan dalam mengurangi peradangan dan stres oksidatif pada sistem saraf, termasuk saraf optik. Bahkan beberapa tindakan medis untuk mengatasi penyakit ini juga melibatkan konsumsi vitamin B12 untuk level ringan yang diketahui sejak dini.

Tanda yang bisa diwaspadai sebagai kondisi kekurangan vitamin B12 bisa berbeda untuk setiap orang. Beberapa tanda yang paling umum adalah mengalami anemia, mengalami masalah nyeri saraf pada area tubuh lain, gangguan pencernaan, hingga beragam masalah kesehatan mental.

Cara Mencegah Neuritis Optik Melalui Nutrisi

Melihat penjelasan tersebut, tentu mencegah gejala neuritis optik adalah pilihan terbaik. Salah satu tindakan preventif yang bisa dilakukan oleh semua orang adalah menjaga kesehatan dan kebugaran tubuh dalam jangka panjang. Termasuk menjaga performa mata dan semua komponennya tetap prima.

Bila dilihat dari faktor risiko penyebabnya, maka kamu perlu memperhatikan beberapa hal. Mulai dari tidak sembarangan minum obat antibiotik, mengontrol kadar gula darah dalam tubuh, hingga menjaga kebersihan untuk meminimalisir infeksi virus. Termasuk pencegahan juga adalah dengan memenuhi asupan nutrisi harian, terutama vitamin B12.

Vitamin B12 paling banyak ditemukan dari beberapa bahan makanan hewani seperti jeroan sapi, ikan sarden, kerang, daging sapi, ikan tuna, ikan salmon, telur, dan produk olahan susu. Jika kamu ingin sumber bahan pangan nabati, maka susu kedelai dan susu almond mengandung vitamin B12 yang tinggi.

Jika kamu termasuk orang yang menerapkan pola makan vegan, maka risiko kekurangan vitamin B12 menjadi tinggi karena sumber yang bisa dikonsumsi terbatas. Tenang saja! Kamu bisa mendapatkannya dengan bantuan suplemen.

Rekomendasi Suplemen Vitamin B12 untuk Keluarga

Salah satu suplemen yang menawarkan vitamin B12 sekaligus beberapa jenis mikronutrien penting lain adalah Enervon-C Tablet. Setiap tabletnya mengandung 5 mcg vitamin B12 dan sudah memenuhi saran minimal konsumsi harian yaitu 2,4 mcg. Kandungan lain yang juga akan didapatkan hanya dengan minum 1 tablet per hari adalah vitamin C, vitamin B1, vitamin B2, vitamin B6, niacinamide, dan kalsium pantotenat.

Dukung kesehatan mata dan saraf keluarga dengan Enervon-C Tablet yang mengandung vitamin B12! Kunjungi toko resminya di Tokopedia, Shopee, dan Lazada sekarang untuk menemukan varian Enervon yang satu ini.

Referensi:

  • Kierstan Boyd. 2024. What Is Optic Neuritis?. Diakses dari https://www.aao.org/eye-health/diseases/what-is-optic-neuritis
  • Johns Hopkins Medicine. Optic Neuritis. Diakses dari https://www.hopkinsmedicine.org/health/conditions-and-diseases/optic-neuritis
  • Kemenkes RI. 2018. Penyebab Neuritis Optik. Diakses dari https://p2ptm.kemkes.go.id/infographic-p2ptm/gangguan-indera-fungsional/penyebab-neuritis-optik
  • Zhongwei Liu, dkk. 2023. Relationship between high dose intake of vitamin B12 and glaucoma: Evidence from NHANES 2005–2008 among United States adults. Diakses dari https://www.frontiersin.org/journals/nutrition/articles/10.3389/fnut.2023.1130032/full
  • Arlene Semeco. 2024. Top 12 Foods That Are High in Vitamin B12. Diakses dari https://www.healthline.com/nutrition/vitamin-b12-foods#organ-meats 
Featured Photo by Nataliya Vaitkevich: https://www.pexels.com/photo/a-woman-sitting-at-the-table-5843348/