Tidur yang cukup (7-8 jam setiap malam) setiap hari adalah salah satu indikator penting dalam menjaga kesehatan tubuh jangka panjang. Performa fisik, mental, dan emosi juga lebih stabil ketika kita mampu memiliki pola tidur teratur. Sayangnya, masih banyak orang yang mengabaikan kecukupan jam tidur dengan alasan produktivitas. Bahkan, cenderung mengabaikan tanda kurang tidur sehingga mudah jatuh sakit. Di bawah ini mari kita bahas bersama penyakit akibat kurang tidur, tanda, dan kondisi khusus yang membuat seseorang berisiko tinggi kekurangan tidur.

Penyakit Akibat Kurang Tidur yang Harus Diwaspadai

Hampir semua jenis penyakit akibat kurang tidur memang biasanya baru dirasakan gejalanya dalam jangka panjang. Kabar buruknya, penyakit tersebut justru telah masuk level kronis dan membutuhkan penanganan medis yang intensif. Mari mengenalinya satu per satu.

1. Diabetes Tipe 2

Kekurangan tidur jelas mengganggu produksi insulin, yaitu hormon yang mengurangi kadar glukosa atau gula darah dalam tubuh. Semakin rendah jumlah insulin dalam tubuh, maka kemungkinan gula darah tinggi juga semakin besar. Kondisi kelebihan berat badan atau obesitas mengancam dan efek domino yang paling membahayakan adalah diabetes tipe 2 atau diabetes melitus.

2. Obesitas

Dengan mekanisme lain, kekurangan tidur juga mengganggu kecukupan hormon yang mengontrol rasa lapar dan kenyang. Akhirnya, seseorang yang kekurangan tidur cenderung lebih mudah mengonsumsi camilan (snacking) atau makan besar pada malam hari dan terlalu dekat dengan jam tidur. Dari sini, risiko obesitas mulai mengancam. Belum lagi dengan efek tubuh yang lemas dan cenderung malas beraktivitas fisik atau olahraga.

3. Penyakit Kardiovaskular

Tidak hanya gula darah, tekanan darah pun juga akan terganggu jika kamu kurang tidur. Perlu diketahui bahwa tidur adalah momen tubuh memperbaiki sel tubuh yang terkena inflamasi, misal akibat radikal bebas. Namun jika proses ini tidak dipenuhi, masalah dalam peredaran darah menjadi semakin besar sehingga memicu berbagai penyakit kardiovaskular seperti serangan jantung dan stroke.

4. Tekanan Darah Tinggi (Hipertensi)

Pada penelitian tahun 2017¹ menunjukkan bahwa usia dewasa dan lansia yang mengalami gangguan tidur dalam jangka panjang memiliki risiko yang lebih tinggi terkena hipertensi atau tekanan darah tinggi. Hal ini juga berkaitan erat dengan meningkatkan kadar kolesterol dalam tubuh.

5. Kemampuan Sistem Imun Menurun

Saat tidur, tubuh kita memproduksi senyawa antibodi bernama sitokin yang termasuk komponen dalam sistem daya tahan tubuh. Tugasnya adalah untuk membantu tubuh melawan virus atau bakteri yang terlanjur masuk. Dengan kata lain, kekurangan tidur menurunkan performa sistem imun sehingga seseorang cenderung lebih mudah sakit dan/atau lebih lama melalui proses pemulihan.

6. Gangguan Fungsi Kognitif

Banyak proses dalam tubuh kita yang terjadi saat tidur dan salah satunya adalah proses mengingat informasi baru oleh otak. Ketika kurang tidur, otak menjadi lebih mudah lelah dan sulit melakukan pengolahan memori, memusatkan perhatian, hingga menyelesaikan masalah. Itulah kenapa salah satu tanda awal dari kondisi ini adalah sulit berkonsentrasi, sulit mengerjakan tugas kreatif, dan lain sebagainya.

7. Gangguan Mental

Dari gangguan otak, tentu stabilitas mental dan emosi juga terdampak. Kekurangan tidur menyebabkan seseorang sering mengalami perubahan suasana hati. Ia cenderung mudah panik, gelisah, hingga menunjukkan banyak gejala depresi. Bahkan jika kekurangan tidur berlangsung dalam beberapa hari dan terjadi secara ekstrem, seseorang berisiko mengalami halusinasi yaitu melihat atau mendengar hal yang tidak nyata.

Photo by Lucas Andrade: https://www.pexels.com/photo/tired-man-touching-eye-while-sitting-by-table-in-kitchen-20672939/ 

Kenali Tanda Tubuh Kekurangan Tidur

Untuk mencegah semua jenis penyakit serius akibat kurang tidur di atas, kita perlu mencermati tanda kekurangan tidur. Dengan kepekaan ini diharapkan kita bisa segera mengubah gaya hidup agar gejalanya tidak bertambah atau semakin parah.

  • Mengalami gangguan konsentrasi pada jam produktif (pagi hingga siang) seperti mudah ngantuk, sering menguap, hilang fokus, dan lain sebagainya.
  • Sering mengalami microsleep atau tertidur dalam beberapa detik dalam kondisi duduk.
  • Emosi tidak stabil sehingga mudah marah, tersinggung, sedih, takut, dan emosi negatif lain sering muncul.
  • Mudah terserang penyakit menular ringan seperti flu, batuk, pilek, dan lain-lain.
  • Sering pusing.
  • Kemampuan berpikir dan mengingat menurun sehingga mulai muncul human error seperti salah ketik pada pesan singkat, melewatkan tugas penting, dan lain-lain yang mengarah pada penurunan produktivitas.

Momen Rentan yang Membuat Seseorang Berisiko Kekurangan Tidur

Jika kamu curiga mengalami gangguan tidur, segeralah berkonsultasi dengan dokter untuk mendapat saran medis yang bisa membantu menangani dan/atau mencegah perkembangannya. Selain karena penyebab gangguan tidur seperti insomnia, sleep apnea, dan sebagainya, seseorang umumnya mampu memenuhi kebutuhan tidur hariannya. Namun ada beberapa momen yang membuat seseorang rentan mengalami kekurangan tidur. Kenali daftarnya agar kamu dapat lebih waspada terhadap kondisi ini.

  • Saat Banyak Beban Pikiran – Bisa karena masalah pribadi, banyak pekerjaan di kantor, tekanan akibat tanggung jawab baru di tempat kerja, dan masih banyak lagi lainnya. Kejadian yang membuat gejolak emosi terlalu ekstrem seperti menikah, ada keluarga yang meninggal dunia, dan lain-lain juga bisa memengaruhi kualitas tidur. Relaksasi dan meditasi dapat membantu seseorang dalam kondisi ini.
  • Gaya Hidup Tidak Sehat – Beberapa kebiasaan yang membuat kualitas dan kuantitas tidur menurun adalah konsumsi kafein dan alkohol yang tidak terkontrol, kekurangan nutrisi penting setiap kali makan, merokok, hingga makan malam terlalu larut. Hindari atau batasi semua hal tersebut untuk mendapatkan kecukupan tidur setiap hari.
  • Efek Samping Jet Lag dan Obat Tertentu – Jika kamu akan melangsungkan perjalanan ke luar negeri dengan perbedaan zona waktu yang jauh, hati-hati dengan jet lag. Selain itu, efek samping obat tertentu juga bisa memengaruhi tidur. Konsultasikan dengan dokter yang meresepkan obat tersebut agar gangguan tidur bisa dihindari.
  • Ritme Sirkadian Belum Terbentuk – Siklus tidur (sirkadian) sangat berperan besar dalam kecukupan tidur. Jadi penting sekali untuk membentuknya dari sekarang dengan beberapa langkah seperti mendapat paparan sinar matahari yang cukup.

Dukung Kualitas Tidur dengan Kecukupan Nutrisi Harian

Tidak ada kata terlambat untuk memperbaiki pola tidur. Mulailah dari sekarang dengan mencoba memenuhi jam tidur 7-8 jam setiap malam. Banyak tips dan trik yang bisa dicoba untuk meningkatkan kualitas tidur. Beberapa contohnya adalah menghindari penggunaan gawai minimal 1 jam sebelum jam tidur, batasi tidur siang maksimal 30 menit, rutin olahraga atau latihan fisik ringan, mandi air hangat sebelum jam tidur, dan masih banyak lagi lainnya.

Salah satu cara lain yang juga efektif adalah dengan menjaga pola makan sehat dan bernutrisi tinggi. Makanan tinggi serat dan vitamin berhubungan erat dengan meningkatnya kualitas tidur. Selain mendapatkannya dari makanan utama, konsumsi suplemen juga menjadi alternatif yang aman untuk memenuhi kebutuhan vitamin.

Enervon-C Tablet hadir sebagai rekomendasi suplemen untuk keluarga. Selain vitamin C, setiap tabletnya juga mengandung vitamin B kompleks, niacinamide, dan kalsium pantotenat. Dengan konsumsi satu tablet per hari, kamu telah mendukung tubuh mendapatkan haknya untuk berfungsi optimal. Termasuk dalam meningkatkan kualitas tidur setiap malam.

Dapatkan produknya dari toko resmi Darya Varia di Tokopedia, Shopee, dan Lazada. Jangan biarkan kurang tidur mengganggu kesehatan kamu. Dapatkan Enervon C Tablet sekarang juga!

Referensi:

  • Goran Medic, dkk. 2017. Short- and long-term health consequences of sleep disruption. Diakses dari https://pmc.ncbi.nlm.nih.gov/articles/PMC5449130/
  • Stephanie Watson dan Kristeen Cherney. 2024. The Effects of Sleep Deprivation on Your Body. Diakses dari https://www.healthline.com/health/sleep-deprivation/effects-on-body#effects
  • Harvard Health Publishing. 2024. How sleep deprivation can cause inflammation. Diakses dari https://www.health.harvard.edu/healthbeat/how-sleep-deprivation-can-cause-inflammation
  • Jay Vera Summer. 2024. Nutrition and Sleep: Diet’s Effect on Sleep. Diakses dari https://www.sleepfoundation.org/nutrition 
Featured Photo by Nicola Barts : https://www.pexels.com/photo/tired-man-in-formalwear-sleeping-on-bed-7927102/