Lupa Hari Karena Karantina Corona: Ini Penjelasan Secara Psikologinya
Selama pandemi Covid-19, sebagian besar dari masyarakat sedang menerapkan karantina mandiri, guna memutus rantai penyebaran virus corona. Namun, pernah kah selama masa karantina ini, kamu lupa hari?
Tenang, kamu tidak sendirian.
Pertanyaan ini terasa tak asing belakang ini, apalagi kalau bukan karena setiap harinya tidak ada yang berbeda. Bahkan, mungkin ada yang tidak sadar dan jadi bablas bekerja di weekend atau saat tanggalan merah.
Credit: threatpost.com
Seorang psikolog dan professor emeritus di University of Florida, Sherry Benton mengatakan bahwa hal ini memang dapat terjadi ketika seseorang mengalami perubahan besar dalam rutinitas hariannya. Jadi, jangan heran ya kalau kamu sering bingung kalau ditanya mengenai hari.
Berikut ini penjelasan secara psikologi, mengapa kamu jadi lupa hari selama bekerja dari rumah.
Rutinitas yang Berubah
Sebelum masa karantina, kamu menjalani 7 hari dengan berbagai aktivitas yang berbeda. Misalnya, Senin ada meeting, Selasa pergi ke sekolah anak untuk rapat wali murid, lalu di hari Minggu waktumu dihabiskan dengan bersantai dan menonton acara televisi. Nah, tanpa disadari kamu mengenal hari melalui aktivitas- aktivitas yang dilakukan.
Tanpa adanya perbedaan aktivitas setiap harinya, semua hari akan terasa sama, sehingga sulit untuk mengingat hari.
Tak Ada Batasan Antara Jam Kerja dan Istirahat
Saat bekerja di kantor, kamu seolah berada dalam mode bekerja, sedangkan di rumah adalah mode istirahat. Ketika kamu bekerja dari rumah dan tidak memiliki batasan yang jelas antara jam kerja dan istirahat. Hal ini berarti tidak ada perubahan yang signifikan sehari- hari, sehingga membuatmu jadi lebih sulit untuk mengenali hari.
Kerja Lebih Lama
Sebagian besar orang yang saat ini sedang menerapkan work from home, mungkin bekerja melebihi jam kerja dari sebelum karantina. Selama bekerja di rumah, kamu jadi memiliki rasa takut kehilangan pekerjaan karena ‘merasa’ kurang giat bekerja.
Dan jika kamu bekerja sampai malam secara terus menerus, ini bisa membuatmu bingung mengenai hari.
Credit: allaboutvision.com
Menatap Layar Monitor Dalam Waktu Lama
Selama di rumah, kamu pasti banyak menghabiskan waktu untuk menatap layar monitor. Mulai dari saat bekerja, bahkan hingga saat menonton film di laptop saat sedang jam istirahat. Padahal, sinar biru yang dihasilkan monitor dapat mengganggu jam biologis tubuh.
Dan ketika lebih sering berada di dalam ruangan, frekuensi terhadap paparan cahaya natural akan berkurang. Cahaya natural berperan penting untuk pengaturan jam biologis. Jadi, tak heran jika jam tidur jadi tidak teratur.
Jadwal Tidur Berantakan
Ketika berada di rumah saja, aktivitas begadang mungkin jadi lebih sering dilakukan. Ini karena kamu tak perlu bangun terlalu pagi. Tak hanya itu, meski sudah terbangun, bisa saja kamu merasa malas untuk segera beranjak dari kasur.
Saat tidur berantakan, jam biologis tubuh pun ikut terganggu. Yang mana jam biologis juga memiliki kontribusi pada rasa bingung.
Tidak bangun pada waktu yang sama setiap harinya dapat menyebabkan kita sulit mengenali waktu. Dan hal ini juga mengakibatkan beberapa hari terasa lebih pendek atau lebih lama dari hari lainnya.
Featured Image - psychologies.co.uk
Source - cnnindonesia.com