Indonesia Akan Terapkan New Normal, Ketahui 6 Hal Ini

Banyak sekali media dan literasi lainnya yang sudah menggunakan istilah new normal dalam beberapa pemberitaannya. New normal mempunyai arti harfiah yaitu kondisi hidup baru di tengah pandemi virus corona yang berkepanjangan.

Jadi ada satu hal penting yang kamu mesti ketahui kalau saat seperti ini, atau memasuki fase new normal seperti ini, virus corona atau Covid-19 nya tidak hilang dan tetap berada di sekitar kita. Oleh karena itu, kebersihan, kesehatan, daya tahan tubuh yang kuat adalah hal yang utama.

**6 Hal Terkait New Normal yang Mesti Kamu Ketahui**

credit image: thejakartapost.com

New Normal Adalah

Dilansir dari situs detik.com – new normal adalah sebuah langkah percepatan penanganan Covid-19 dalam bidang kesehatan, sosial dan ekonomi. Skenario penerapan new normal ini sendiri tentu berdasarkan pertimbangan dari masing-masing kesiapan daerah dan hasil riset epidemiologis di sana.

Dari segi Bahasa Indonesia sendiri, ahli Bahasa Prof. Dr. Rahayu Surtiati Hidayat dari Universitas Indonesia, menyatakan kalau badan bahasa sudah memberikan istilah indonesianya yaitu Kenormalan Baru. Jadi buat kamu yang ingin menggunakan istilah new normal dalam Bahasa Indonesia – kamu bisa gunakan istilah Kenormalan Baru.

New Normal dan Virus Corona

Lembaga Biologi Molekuler atau LBM Eijkman sempat menyatakan kalau virus corona tidak akan hilang dari muka bumi dalam waktu yang lama. Oleh karena itu, istilah new normal dinilai lebih tepat digunakan daripada berdamai dengan virus corona.

Dari Kepala LBM Eijkman, Prof. Amin Soebandrio, menyatakan kalau dari sudut virologi, istilah berdampingan itu lebih dapat dipraktikan. Menurutnya lagi, hal yang bisa dilakukan adalah mengenali virus tersebut untuk bisa mencegah penularannya.

Hidup di Kondisi New Normal

Untuk saat ini, kurang lebih sudah ada 4 provinsi serta 25 Kabupaten/Kota yang tengah bersiap untuk menuju new normal. Hal ini terkait dengan permintaan dari Presiden Joko Widodo yang memerintahkan jajarannya untuk mempelajari kondisi lapangan untuk persiapan new normal.

Penerapan new normal ini nanti mesti dibarengi oleh pendisplinan protokol kesehatan yang dikawal oleh jajaran Polri dan TNI. Selanjutnya, tatanan normal yang baru ini nanti akan diperluas jika dinilai sudah efektif.

Protokol yang Mesti Diterapkan

Bicara soal new normal – tentu tidak akan jauh dari protokol kesehatan yang mesti ikut diterapkan juga. WHO sebagai organisasi kesehatan dunia juga sudah membuat pedoman untuk menghadapi hal ini. Dalam panduannya, mereka menyebut kalau sebuah negara mesti terbukti mampu mengendalikan penularan Covid-19 terlebih dahulu sebelum menerapkan new normal.

Protokol kesehatan yang dirumuskan oleh WHO juga termasuk yang untuk melindungi secara individu. Seperti yang dinyatakan oleh Direktur Regional WHO untuk Eropa, Henri P Kluge, langkah-langkah pencegahan di tempat kerja, misalnya – bisa diterapkan physical distancing, adanya fasilitas cuci tangan yang baik dan juga etika pernapasan.

Surabaya dan Semarang Sudah Lebih Dulu

Kota Semarang adalah salah satu kota yang berencana untuk menerapkan new normal terutama untuk instansi pendidikan. Dinas Pendidikan di sana sudah membuat pedoman tersendiri untuk para siswa belajar di sekolah.

Pedoman tersebut seperti pemisahan jam masuk, kelas 1 sampai kelas 4 hanya masuk seminggu dua kali saja, dan kelas 5 dan kelas 6 bisa masuk mengikuti jadwal yang ada. Hal ini menimbang kalau jaga jarak fisik jadi hal yang utama.

New Normal di Jakarta dan Jawa Barat

PSBB di Jakarta dan di Jawa Barat, untuk beberapa daerah sempat diperpanjang. Namun, terkait kondisi sekarang ini, Jakarta dan Jawa Barat sudah menerapkan new normal dengan berbagai perubahan yang ada seperti mesti mematuhi berbagai poin di protokol kesehatan.

Bahkan beberapa mal di Jakarta sekarang ini sudah mulai buka dengan menerapkan berbagai prosedur terkait dengan protokol kesehatan. Hal ini mesti kamu patuhi terkait langkah pencegahan virus corona yang ada di sini.