Doomscrolling: Kecenderungan Cari Kabar Buruk Selama Pandemi
Hampir sebagian besar orang sering menghabiskan waktu berjam- jam untuk scrolling di media sosial, termasuk Twitter, Facebook, maupun Instagram. Apalagi, selama pandemi Covid-19, di mana aktivitas masih terbatas, sehingga kemungkinan aktivitas bermain media sosial ini dapat bertambah.
Media sosial sering dianggap sebagai cara untuk menjernihkan kembali pikiran dari pekerjaan dan berbagai kegiatan lainnya. Tetapi, bisa saja apa yang muncul di feed media sosial bisa menjadi pengaruh buruk bagi kesehatan mental dalam jangka panjang.
Istilah ini sendiri disebut dengan doomscrolling.
Apa itu doomscrolling? Ini kondisi dimana seseorang yang memiliki kecenderungan untuk terus menerus menelusuri media sosial, terutama untuk mencari berita buruk. Tak peduli berita itu mengecewakan atau sedih, akan tetap dicari.
Lalu, Mengapa Orang Melakukan Doomscrolling?
Doomscrolling, Kencenderungan Mencari Kabar Buruk. Ini Sering Terjadi Selama Pandemi / Credit: news.yahoo.com
Seorang Psikoanalisis dari New Jersey, Babita Spinelli, menjelaskan bahwa orang bermain media sosial untuk mendapatkan informasi selama kondisi yang bisa menyebabkan stres, seperti saat ini.
Padahal, doomscrolling justru berpotensi untuk memperparah kondisi selama pandemi. Mencari informasi mengenai Covid-19 memanglah penting, namun bukan berarti harus berlebihan.
Banyak orang yang mencari berita bukan untuk mendapat informasi mengenai hal apa yang sedang terjadi di luar sana, melainkan informasi tidak akurat, yang justru dapat menyebabkan rasa cemas, takut, frustasi, tidak berdaya, dan marah.
Bagaimana Cara Menghindari Doomscrolling?
Doomscrolling, Kencenderungan Mencari Kabar Buruk. Ini Sering Terjadi Selama Pandemi / Credit: gulfnews.com
Pandemi Covid-19 membuat kita semua lebih sulit dalam memilih antara mencari dan mendapatkan informasi yang akurat, atau justru hanya melakukan doomscrolling saja.
Meski demikian, ada sejumlah cara yang bisa dilakukan untuk menghindari hal ini, yaitu:
- Lebih baik membaca bulletin, majalah, atau surat kabar yang kamu terima melalui email, ketimbang menelusuri media sosial tanpa tujuan.
- Jika kamu sudah menemukan sejumlah sumber berita, batasi waktu membaca dan hindari melanjutkan penelusuran ke sumber lainnya.
- Untuk mendapatkan informasi yang lengkap, kamu bisa ikut dalam diskusi online.
- Sebagai pengganti doomscrolling, kamu dapat dengarkan podcast atau membaca buku mengenai tema yang ingin dicari.
- Luangkan waktu untuk menjadi relawan pada isu yang sedang ingin diketahui. Atau dapat terlibat dalam donasi dan berbagai bentuk dukungan lainnya.
Featured Image - shellypalmer.com
Source - cnnindonesia.com