Ada 4 Negara yang Sukses Tangani Corona. Apa Rahasianya?
Sampai saat ini, pandemi Covid-19 masih terus berlangsung. Bahkan di Indonesia, kasus penularan virus corona masih terbilang tinggi. Lalu, tak sedikit pula berbagai negara yang sedang menghadapi gelombang kedua virus corona.
Meski demikian, di antara banyaknya negara yang masih berjuang melawan Covid-19, ada empat negara yang dianggap sukses menangani wabah ini. Salah satunya adalah Selandia Baru yang pernah mencatat 100 hari tanpa kasus penularan baru.
Tidak hanya Selandia Baru saja, tapi ada beberapa negara lainnya yang sukses menghadapi pandemi virus corona.
Berikut ulasannya.
4 Negara yang Sukses Tangani Corona dan Strategi yang Dilakukan
Ada 4 Negara yang Sukses Tangani Corona. Apa Rahasianya? / Credit: nytimes.com
Selandia Baru
Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, Selandia Baru belum lama ini mencatat 100 hari tanpa kasus penularan baru. Hal ini merupakan pencapaian baru dan pantas untuk disambut dengan baik.
Dikutip dari BBC, kasus terakhir penularan di Selandia Baru terdeteksi pada tanggal 1 Mei lalu. Beberapa hari setelah Selandia Baru mulai melonggarkan pembatasan ketat. Oleh karena itu, Perdana Menteri Selandia Baru, Jacinda Ardern, tetap menerapkan protokol kesehatan untuk mencegah virus corona gelombang kedua.
Strategi yang dilakukan adalah dengan menerapkan deteksi atau tes massal, isolasi kasus, karantina, kampanye kebersihan massal, menyediakan fasilitas kebersihan di tempat publik, dan menutup tempat- tempat umum.
Taiwan
Taiwan berhasil mencatat kurang dari 500 kasus sejak wabah virus corona merebak pertama kalinya, sementara kasus kematian tercatat hanya 7 kasus saja. Diketahui, Taiwan melakukan contact tracing yang cukup gencar, menerapkan karantina, dan mengisolasi masyarakat yang mengeluhkan gejala.
Taiwan berhasil menekan angka kasus Covid-19, meskipun penduduknya cukup padat.
Ada 4 Negara yang Sukses Tangani Corona. Apa Rahasianya? / Credit: 7news.com.au
Fiji
Fiji mengumumkan kasus kematian pertama pada tanggal 31 Juli lalu. Setelah sebelumnya sudah menikmati masa bebas virus corona selama empat minggu.
Awalnya, Fiji dan negara- negara di Kepulauan Pasifik dipandang sebagai negara yang rentan terhadap penularan virus corona. Karena, fasilitas kesehatan dan sumber daya yang kurang mumpuni. Belum lagi, masalah kesehatan seperti diabetes dan jantung pun cukup tinggi.
Tapi, sejumlah negara di daerah tersebut bertindak secara cepat dengan segera menutup perbatasan, menutup perdagangan, dan pariwisata.
Menteri kesehatan Fiji, Ifereimi Waqainabete, mengatakan bahwa tidak ada risiko penularan secara lokal di negaranya. Melainkan, lebih banyak dari pendatang atau warga yang melakukan perjalanan ke luar negeri.
Mongolia
Sejak Januari, pemerintah Mongolia sudah memberlakukan berbagai tindakan pencegahan, seperti mewajibkan penggunaan masker, cuci tangan, membatasi perjalanan internasional, dan melarang pertemuan besar dari negara lain.
Kasus corona di Mongolia sendiri berawal dari turis asal Prancis yang terbang melalui Moskow pada 2 Maret, kemudian ia dinyatakan positif Covid-19. Kemudian, pemerintahan Mongolia segera melacak warganya yang sempat berinteraksi dengan turis tersebut.
Featured Image - thejakartapost.com
Source - detik.com