Lakukan Perlindungan Diri Dari Ancaman DBD Selama Pandemi
Pandemi Covid-19 memang sedang menjadi sorotan utama. Meski demikian, masyarakat juga tak boleh lengah akan ancaman penyakit lainnya. Seperti, demam berdarah yang kerap menyerang di musim hujan.
Seperti diketahui, intensitas curah hujan yang semakin tinggi – akan meninggalkan genangan air. Tanpa disadari, hal tersebut dapat menjadi tempat berkembang biaknya nyamuk, termasuk Aedes Aegypti yang menjadi penyebab demam berdarah.
Dilansir dari CNN Indonesia – berbagai upaya mesti dilakukan untuk mencegah penularan DBD. Intinya, masyarakat perlu melindungi diri dan keluarga dari gigitan nyamuk, sekaligus menjaga rumah tetap bersih sehingga tak menjadi sarang nyamuk.
Melindungi Diri Dari Gigitan Nyamuk
Ancaman DBD Di Tengah Pandemi, Masyarakat Perlu Lakukan Langkah Perlindungan Diri / Credit: tribunnews.com
Produk Anti-Nyamuk
Proteksi pertama, kamu dianjurkan menggunakan produk anti-nyamuk pada kulit yang terekspos alias tidak tertutup pakaian. Pilih produk yang punya bahan aktif DEET atau diethyltoluamide. Kandungan ini mampu menjauhkan nyamuk dengan menghalangi kemampuan dalam mencium manusia.
Lebih jauh, DEET akan mengganggu proses dengan memproduksi bau yang menjauhkan nyamuk. Jika pun ada nyamuk yang hinggap di kulit manusia, kulit yang sudah disemprot produk anti-nyamuk – memiliki rasa yang tidak enak.
Pakaian Tertutup
Penggunaan produk anti-nyamuk juga perlu diimbangi dengan memakai pakaian yang terutup. Menggunakan baju dan celana panjang sangat dianjurkan untuk melindungi diri dari gigitan nyamuk.
Pasang Kelambu
Memasang kelambu di tempat tidur juga efektif melindungi tubuh dari gigitan nyamuk. Terlebih, jika kamu tinggal di lingkungan yang punya banyak kebun dan pepohonan.
Ingat, pastikan kelambu tidak berlubang, sehingga nyamuk tetap bisa masuk.
Jaga Kebersihan Rumah Agar Tak Jadi Sarang Nyamuk
Ancaman DBD Di Tengah Pandemi, Masyarakat Perlu Lakukan Langkah Perlindungan Diri / Credit: tribunnews.com
Semprotan Anti-Serangga
Kamu dapat semprotkan cairan anti-serangga di beberapa titik rumah – terlebih yang gelap, misalnya bawah tempat tidur, sofa, dan belakang tirai. Jika takut mengganggu pernapasan, gunakan anti-nyamuk alami, seperti daun serai dan kulit jeruk.
Ganti Air
Poin ini penting diperhatikan, terlebih air yang ada dalam vas bunga. Sebab, tanpa disadari air dalam vas bunga juga bisa menjadi sarang nyamuk. Jadi, mengganti air secara berkala sangat dianjurkan.
Selain air dalam vas bunga, perhatikan pula genangan air yang mungkin timbul di dalam rumah. Seperti, tempat penampungan di bawah keran dispenser – yang ini kamu mesti mengeringkannya setiap malam.
Tak lupa penampungan air di rumah, baik ember maupun bak mandi. Kuras tampungan air secara rutin paling tidak seminggu atau dua minggu sekali. Dan tutup wadah penampungan air tersebut agar tidak menjadi sarang nyamuk.
Bersihkan Pekarangan
Jika di rumahmu terdapat pekarangan, selalu bersihkan tempat tersebut. Terlebih, di rumah banyak tanaman hias – rutinitas membersihkan dedaunan kering wajib diterapkan. Mengingat, dedaunan kering juga bisa menjadi tempat perkembang biakan nyamuk.
Menerapkan sejumlah kiat di atas memang penting – hal ini bisa membantu menghindari kamu dan keluarga dari ancaman DBD.
Featured Image - jovee.id
Source - cnnindonesia.com