Gangguan Tidur Rentan Terjadi Saat Puasa, Ketahui 6 Dampak Buruknya!
Apakah selama bulan Ramadhan gangguan tidur kerap menghampiri? Ya, masalah yang satu ini sepertinya sering dialami banyak orang ya – kamu yang termasuk kah? Waktu tidur selama berpuasa seringkali berkurang, sebab harus bangun sahur. Wah, kebiasaan ini tidak boleh dibiarkan begitu saja, sebab ada sejumlah dampak buruk yang mungkin terjadi!
Sebenarnya, gangguan tidur dapat disebabkan oleh berbagai hal, seperti kondisi psikis – sedang stres, depresi, mengalami gangguan kecemasan, atau sedang alami gangguan secara fisik – termasuk masalah pernapasan, hingga alergi.
Selain itu, gaya hidup dan pola tidur yang kamu miliki dalam keseharian, juga mempengaruhi kualitas tidur, lho. Kalau pola hidup kurang sehat – risiko mengalami gangguan tidur pun lebih tinggi. Ini mesti diwaspadai – karena kurang istirahat akan memberi efek negatif terhadap kesehatan.
Apa saja sih dampak buruk yang mungkin ditimbulkan karena mengalami gangguan tidur? Berikut ini ulasan lengkapnya.
Sistem Imun Menurun: Disebabkan Kurang Tidur
Credit Image - womantalk.com
Kamu mengalami gangguan tidur – dan akhirnya jam istirahat pun berkurang? Hati-hati, hal tersebut bisa melemahkan imun tubuh, lho. Padahal, kekebalan punya andil penting sebagai perlindungan tubuh, terutama di masa pandemi Covid-19.
Gangguan tidur yang menyebabkan kurangnya waktu istirahat memang dapat membuat sistem kekebalan tubuhmu melemah. Hasilnya? Tubuh akan lebih mudah terserang berbagai macam penyakit. Menurut penelitian, orang yang tidur kurang dari 7 jam setiap malamnya – akan lebih mudah terserang flu, ketimbang yang waktu istirahatnya tercukupi.
Risiko Obesitas Juga Meningkat!
Sebagian besar orang pasti sudah mengetahui kalau mengalami gangguan tidur – juga dapat meningkatkan risiko obesitas. Wah sungguh berbahaya kan! Kurang tidur dapat membuat berat badan gampang bertambah, lho.
Menurut penelitian, seseorang yang mengalami gangguan tidur cenderung memiliki napsu makan dan rasa lapar yang lebih tinggi. Selain itu, seseorang tersebut juga cenderung sering mengonsumsi makanan – yang mengandung tinggi lemak dan karbohidrat. Bahkan, tubuh pun lebih mudah lelah, sehingga malas berolahraga.
Jadi, tidak heran kalau risiko obesitas kian mengintai!
Dapat Menyebabkan Depresi
Credit Image - mcwhortercnr.com
Gangguan tidur juga punya kaitan erat dengan masalah kesehatan mental, terutama depresi. Tahukah kamu bahwa kekurangan tidur menjadi salah satu penyebab utama terjadinya depresi? Ya, meski dianggap sepele – tapi hal tersebut nyata adanya.
Kurang tidur dapat memicu depresi, sementara depresi juga bisa membuatmu kesulitan untuk tidur. Adapun gangguan tidur paling umum yang berisiko memicu depresi, yaitu insomnia. Kalau kamu sedang mengalaminya – segera atasi dengan tepat ya.
Daya Ingat Ikut Menurun
Ketika dapat tidur dengan nyenyak, otak akan memproses dan membantu menguatkan pikiran – sekaligus daya ingat. Begitu pula sebaliknya – kalau kamu mengalami gangguan tidur, dan waktu istirahat tidak tercukupi, maka meori akan lebih sulit tersimpan dengan baik, lho.
Selain itu, kurangnya kualitas maupun kuantitas tidur pun dapat mempengaruhi daya konsentrasi seseorang, sehingga lebih sulit untuk mengolah informasi – maupun mengingat sesuatu. Dampak yang satu ini mesti diwaspadai!
Kesulitan Berpikir Jernih Juga Dapat Dialami
Credit Image - timesindonesia.co.id
Beberapa waktu terakhir kamu sulit untuk berpikir jernih? Coba perhatikan kembali – apakah kamu sudah memiliki kualitas tidur yang baik? Jika belum, bisa jadi itu yang menjadi penyebab sulit berkonsentrasi.
Mengalami gangguan tidur dapat menyebabkan penurunan fungsi kongnitif, serta kemampuan dalam pengambilan keputusan. Di samping itu, kurang tidur juga dapat membuatmu lebih teledor – misalnya, lupa membawa dompet, atau handphone ketika bepergian. Siapa di sini yang juga mengalami kondisi serupa?
Menyebabkan Penuaan Dini
Ketika mengalami gangguan tidur – tubuh akan melepaskan hormon stres bernama kortisol yang berperan untuk memecah kolagen. Zat tersebut merupakan sejenis protein yang dapat menjaga kulit tetap elastis dan halus.
Hasilnya, kebanyakan orang yang kurang tidur secara terus menerus akan mengalami kulit pucat, lingkaran hitam di bawah mata, kulit tidak cerah, hingga timbulnya garis-garis halus pada wajah. Dalam kata lain – gangguan tidur bisa menyebabkan penuaan dini, lho.
Lalu, Bagaimana Cara Mengatasinya?
Credit Image - kompas.com
Untuk mengatasi gangguan tidur yang dialami – ada beberapa cara yang bisa kamu jalani. Berikut ini sejumlah tipsnya.
- Tetap jaga waktu tidurmu. Usahakan pergi dan bangun tidur di jam yang sama
- Kurangi asupan kafein. Jenis minuman seperti itu dapat membuat tubuh lebih terjaga, terutama di malam hari
- Tetap rutin berolahaga
- Hindari makan berlebihan, karena tubuh akan semakin sulit untuk beristirahat
- Jangan tidur dalam keadaan khawatir!
Nah, ada satu lagi tips yang mungkin belum kamu ketahui nih, yaitu mengonsumsi asupan Vitamin C dan Vitamin B Kompleks. Kedua jenis vitamin tersebut diyakini dapat membantu atasi gangguan tidur, termasuk insomnia.
Vitamin C dan Vitamin B Kompleks – lebih tepatnya Vitamin B6 dapat mengatasi masalah sulit tidur, serta memiliki peran dalam meningkatkan kualitas istirahat di malam hari, lho.
Dikutip dari sebuah studi yang diterbitkan pada tahun 2014 – dalam Jurnal PLOS One menunjukkan bahwa seseorang dengan kadar Vitamin C rendah dalam tubuhnya, punya kecenderungan alami masalah sulit tidur. Jadi, bisa disimpulkan bahwa kekurangan Vitamin C – berkaitan erat dengan insomnia.
Sementara, Vitamin B Kompleks, seperti Vitamin B6 – dapat membantu mengurangi stres yang dirasakan, dengan membuat saraf-saraf tubuh menjadi lebih rileks. Artinya, rutin memenuhi kebutuhan vitamin ini – dapat bantu memperbaiki kualitas tidur.
Tak hanya dari sumber makanan saja, tapi sejumlah vitamin di atas dapat kamu penuhi hanya dengan rutin mengonsumsi multivitamin. Wah, sudah pasti lebih simple – dan tidak perlu repot, kan? Cocok untukmu yang sibuk nih!
Direkomendasikan untuk minum multivitamin Enervon-C dalam bentuk tablet – yang mengandung Vitamin C 500 mg, Vitamin B Kompleks (Vitamin B1, Vitamin B2, Vitamin b6, Vitamin B12), Niacinamide, dan Kalsium Pantotenat untuk menjaga daya tahan tubuh agar tidak mudah sakit.
Bagaimana kalau ingin perlindungan lebih ekstra? Bisa konsumsi Enervon-C Effervescent – dengan kandungan Vitamin C lebih tinggi, yaitu 1000 mg. Cocok diminum bagi kamu yang sudah mulai beraktivitas di luar rumah selama pandemi.
Untuk kamu yang punya aktivitas padat, direkomendasikan minum Enervon Active yang mengandung non acidic Vitamin C 500 mg, Vitamin B Kompleks (Vitamin B1, Vitamin B2, Vitamin B6, Vitamin B12), Niacinamide, Kalsium Pantotenat, dan Zinc yang dapat menjaga stamina tubuh agar tidak mudah lelah – sekaligus optimalkan kekebalan tubuhmu.
Wah, bagaimana nih? Cukup jelas ya ulasan mengenai dampak buruk yang bisa terjadi akibat gangguan tidur. Jika kamu sedang alami masalah tersebut – yuk, coba atasi dengan cara yang tepat agar kesehatan tetap terjaga.
Featured Image - bangnoer.com