Covid-19 VS Penyakit Pancaroba, Apa Perbedaan Gejalanya?
Seperti diketahui, penyakit pancaroba yang umum dialami.
Saat ini, pandemi Covid-19 dibarengi dengan berlangsungnya musim pancaroba, terkadang cuaca cerah, namun tak lama kemudian hujan turun deras. Tak jarang, kondisi seperti ini bisa membuat berbagai macam penyakit lebih mudah menyerang – apalagi, kalau bukan karena imunitas yang mudah melemah.
Agar tidak terkecoh, antara gejala penyakit pancaroba dan Covid-19 – ada sejumlah perbedaannya yang mesti diketahui. Apa saja?
Berikut ini ulasan lengkapnya.
Yuk, Kenali Gejala Influenza yang Kerap Terjadi di Musim Pancaroba!
Credit Image - klikdokter.com
Sebelum terkena flu, umumnya seseorang akan merasa tenggorokan, serta hidungnya menjadi gatal. Setelahnya, kepala pun terasa lebih berat, mata berair, sering bersin, kemudian batuk juga sering dialami. Dalam beberapa kasus, ada pula yang demam dan meriang.
Yang menjadi perbedaan dari gejala Covid-19, yaitu ada dan tidaknya lendir. Ketika flu, biasanya akan ada produksi lendir berlebih dan bisa dikeluarkan dengan mudah. Sementara, infeksi Covid-19 – rasanya seperti ada lendir yang tertahan di dalam dada, namun tidak bisa dikeluarkan sama sekali.
Bagaimana Dengan Gejala Utama Covid-19?
Sementara, pada infeksi virus corona, setidaknya ada tiga gejala utama yang harus diperhatikan, yaitu demam tinggi, batuk, dan sesak napas. Ketiga indikasi tersebut wajib diwaspadai – tapi, pada Covid-19, pasien umumnya juga mengalami kehilangan indera penciuman dan perasa.
Adapun gejala tambahan lainnya, seperti sakit kepala, sakit tenggorokan, nyeri otot di seluruh bagian tubuh, serta pilek. Bedanya, pilek pada pasien Covid-19 tidak memiliki lendir. Bahkan, infeksi ini juga bisa mengakibatkan komplikasi, terutama pada lansia dan komorbid.
Perbedaan pada Kehilangan Indera Perasa
Credit Image - merdeka.com
Baik Covid-19 maupun flu, terkadang penderitanya sama-sama merasakan kehilangan indera perasa, yaitu penciuman dan lidah. Namun, yang membedakannya – bisa dilihat dari durasi terjadinya indikasi tersebut.
Saat flu, pasien tidak bisa mencium aneka bau, tetapi ini disebabkan oleh saluran tersumbat lendir. Ketika lendir hilang atau dibersihkan, maka bisa langsung mencium meskipun sama. Sedangkan, pada infeksi Covid-19 – pasien tidak bisa mencium meskipun tidak ada lendir di pernapasan.
Selain itu, durasi kehilangan indera penciuman pada flu cenderung lebih singkat, sementara infeksi Covid-19 lebih lama.
Bagaimana Dengan Masa Inkubasi Flu dan Covid-19?
Selanjutnya, ada pula perbedaan di antara flu dan Covid-19, yaitu durasi inkubasi virus. Jika seseorang melakukan kontak erat dengan orang yang flu, maka tak butuh waktu lama, maka penularan pun sudah bisa terjadi. Hal ini semakin mudah terjadi, jika imunitas tubuh sedang menurun.
Umumnya, lama inkubasi virus flu selama 4 hari. Berbeda dengan Covid-19 yang memiliki masa inkubasi virus yang lebih panjang, yaitu bisa terjadi selama 5 hari sampai 14 hari setelah melakukan kontak erat dengan kasus positif.
Dapat Pula Dilihat Dari Gejala Mual
Credit Image - honestdocs.id
Perbedaan lainnya dari gejala flu dan Covid-19, yaitu mual. Rasa ini dialami pada hampir 10-20 persen pasien Covid-19. Sedangkan, gejala ini jarang sekali dikeluhkan pada seseorang yang sedang mengalami flu.
Namun pada saat flu, seseorang cenderung tidak berselera makan karena lidah terasa hambar dan tenggorokan sakit serta sulit untuk menelan makanan. Sementara, jika tidak merasakan aneka makanan, seperti tak merasa pedas maupun asam, serta mengalami mual – perlu diwaspadai, karena ini termasuk gejala Covid-19.
Terapkan Pola Hidup Sehat dan Bersih Selama Pancaroba!
Tetap menjaga kebersihan secara keseluruhan bertujuan untuk mencegah risiko infeksi berbagai penyakit, sekaligus menjaga kesehatan tubuh. Perlu diketahui, pola hidup bersih dan sehat – merupakan kebiasaan baik yang memiliki banyak manfaat baik.
Adapun perilaku hidup bersih dan sehat yang perlu diterapkan, seperti rutin mencuci tangan, bersih-bersih setelah bepergian ke luar rumah.
Selanjutnya, imbangi dengan berbagai kebiasaan sehat, dianjurkan untuk perbanyak konsumsi makanan bernutrisi tinggi, olahraga yang rutin, cukupi waktu istirahat, gunakan masker ketika bepergian, dan terapkan jaga jarak ketika di ruang publik.
Dan, yang tak kalah penting, yaitu memenuhi kebutuhan vitamin. Selain dari makanan, asupan ini juga dapat diperoleh dengan rutin mengonsumsi multivitamin, terutama yang mengandung vitamin C dan vitamin B kompleks.
Direkomendasikan untuk minum Enervon-C yang mengandung Vitamin C, Vitamin B Kompleks (Vitamin B1, Vitamin B2, Vitamin B6, Vitamin B12), Niacinamide, dan Kalsium Pantotenat yang dapat menjaga daya tahan tubuh agar tidak mudah sakit.
Konsumsi Enervon-C Effervescent yang mengandung Vitamin C lebih tinggi, yaitu 1000 mg – yang satu ini dapat berikan perlindungan ekstra, terlebih untukmu yang sudah sering beraktivitas di luar rumah.
Untuk yang punya aktivitas padat, direkomendasikan minum Enervon Active yang mengandung non-acidic Vitamin C 500 mg, Vitamin B Kompleks (Vitamin B1, Vitamin B2, Vitamin B6, Vitamin B12), Niacinamide, Kalsium Pantotenat, dan Zinc – untuk bantu menjaga stamina agar tak mudah lelah, sekaligus optimalkan sistem kekebalan tubuh.
Selama pandemi Covid-19, pastikan kamu sudah menerapkan sejumlah upaya pencegahan infeksi virus, ingatlah jangan sampai lengah!
Featured Image - flushinghospital.org
Source - popmama.com