Waduh! Kematian Anak Akibat Covid-19 di Indonesia Tertinggi di Dunia
Kabar buruk mengenai pandemi Covid-19 di Indonesia kembali muncul. Setelah terjadinya peningkatan kasus positif secara drastis selama beberapa waktu belakangan, kini Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) menyebutkan bahwa kematian anak akibat virus corona di Indonesia merupakan yang tertinggi di dunia. Menyedikan, ya?
Ketua Umum IDAI, Aman Pulungan, mengatakan bahwa tingkat kematian pasien Covid-19 anak mencapai 3 sampai 5 persen. Tak bisa dipunkgiri, kasus positif Covid-19 yang dialami oleh anak dan balita – juga ikut terus meningkat.
Lebih lanjut mengenai hal tersebut, berikut ini informasinya.
Mengerikan! 1 Dari 8 yang Positif Covid-19 Merupakan Anak-Anak
Credit Image - halodoc.com
Dilansir dari Popmama, dari kasus anak yang positif Covid-19, 50 persen yang mengalami kematian, yaitu balita. Selain itu, dikatakan pula bahwa kasus positif Covis-19 terhadap anak berusia 0-18 tahun di Indonesia juga cukup tinggi.
Tak tanggung-tanggung, angkanya pun sudah mencapai 12,5 persen. Artinya, 1 dari 8 kasus konfirmasi – dialami oleh anak-anak. Bahkan, dari sebuah studi yang dilakukan oleh RSCM Jakarta mengungkapkan bahwa pasien anak-anak memiliki risiko kematian yang tinggi, apalagi jika pasien memiliki penyakit bawaan.
Penelitian yang dilakukan pada periode Maret hingga Oktober 2020 silam – dengan jumlah pasien anak yang diteliti sebanyak 490 anak dalam perawatan Covid-19, menyebutkan bahwa pasien anak memiliki risiko kematian yang lebih tinggi.
Hasil penelitian ini juga telah diterbitkan dalam International Journal of Infectious Diseases dengan judul 'Mortality in children with positive SARS-CoV-2 polymerase chain reaction test: Lessons learned from a tertiary referral hospital in Indonesia'.
Tidak menutup kemungkinan kalau pasien anak dapat mengalami gejala berat. Dalam kasus ini, risiko kematian bahkan lebih tinggi. Biasanya, kemungkinan buruk tersebut dialami oleh pasien yang memiliki komorbid, atau anak yang kurang gizi.
Untuk Itu, Sekolah Daring Masih Sangat Direkomendasikan
Credit Image - lifestyle.kompas.com
Mengingat kondisi yang masih terus memburuk, diharapkan bagi anak berusia 0-18 bulan untuk melakukan berbagai kegiatan secara daring, baik sekolah formal, maupun non-formal. Hal ini dilakukan agar penularan virus corona terhadap anak tidak semakin masif.
Lalu, dianjurkan pula bagi orangtua dan pengasuh – yang sebaiknya mendampingi kegiatan daring maupun luring Si Kecil. Yang terpenting, hindari membawa anak keluar rumah, kecuali untuk urusan yang mendesak.
Jangan Lengah! Orangtua Harus Lakukan Langkah Pencegahan Ini
Credit Image - alodokter.com
Jika Si Kecil tidak dibawa ke luar rumah, maka hal ini dapat membantu mengurangi kemungkinan terpapar virus corona. Tapi, jika ada anggota keluarga yang masih harus bepergian secara intens – sebaiknya, lakukan protokol kesehatan ketika masuk rumah. Apa yang perlu dilakukan? Lepas pakaian kotor, kemudian segera mandi. Pisahkan pula baju kotor tersebut dari yang lainnya. Setelah itu, mandi dan keramas – dan baru berinteraksi dengan Si Kecil. Dan, sekitaranya tidak perlu, hindari mengajak anak ketika bepergian.
Jika terpaksa keluar rumah, pastikan anak memakai masker medis khusus – dan perhatikan pula kenyamanannya ketika menggunakan masker, seperti tidak menekan bagian pipi dan belakang telinganya.
Selain itu, pastikan terus menjaga kesehatan tubuh dan imunitas si kecil – dengan mengajak anak hidup sehat, seperti memberi makanan bergizi dan bernutrisi, rutin melakukan aktivitas fisik, dan istirahat yang cukup.
Optimalkan hidup sehat anak dengan rutin Enervon-C Plus Sirup. Multivitamin andalan ini mengandung Vitamin A, Vitamin B Kompleks (Vitamin B1, Vitamin B2, Vitamin B6, Vitamin B12), Vitamin C, dan Vitamin D – multivitamin anak andalan ini bisa bantu penuhi nutrisi selama masa pertumbuhan anak, sekaligus jaga imunitasnya.
Yang perlu juga diketahui, orang dewasa pun berperan penting dalam penularan virus kepada anak, sementara anak-anak akan menularkan ke sesamanya dalam level yang moderat. Selain itu, kecenderungan level penularan tinggi juga dapat tergantung dari usia anak.
Selama pandemi Covid-19, pastikan terus menerapkan langkah pencegahan, yaitu menjalani protokol kesehatan, serta menjaga imunitas – yang dapat meminimalisir risiko penularan virus.
Featured Image - kabarpriangan.pikiran-rakyat.com
Source - popmama.com