Ada yang Gratis! Ini Syarat Penerima Booster Secara Cuma-Cuma
Memasuki tahun 2022, rencananya pemerintah akan segera menjalani Omicron.
Perlu diketahui, vaksin dosis ketiga memiliki dua pilihan, yaitu gratis dan berbayar. Hingga kini, pemerintah pun masih menyusun strategi untuk penggelaran vaksinasi tersebut. Lantas, siapa saja yang berhak memperoleh booster gratis?
Berikut ini informasi lengkapnya.
Syarat Mendapatkan Vaksin Booster Gratis
Credit Image - abcnews.go.com
Seperti arahan presiden Joko Widodo (Jokowi) yang disampaikan oleh Wakil Menteri Kesehatan Republik Indonesia dr Dante Saksono Harbuwono, SpPD-KEMD, Phd, program vaksinasi booster akan dimulai pada tanggal 1 Januari 2022.
Lalu, engenai syarat untuk vaksin booster gratis dan berbayar akan berbeda. Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan vaksin dosis ketiga diperuntukan bagi lansia dan kelompok rentan.
Nantinya, vaksin booster gratis akan diberikan kepada masyarakat yang masuk dalam kategori Penerima Bantuan Iuran (PBI). Termasuk di dalamnya fakir miskin dan orang tidak mampu yang ditetapkan oleh Pemerintah dan diatur melalui Peraturan Pemerintah.
Bagaimana Dengan Vaksin Booster Berbayar?
Sementara itu, masyarakat yang terdaftar sebagai peserta BPJS atau non PBI akan mendapatkan vaksin booster yang berbayar. Adapun kelompok tersebut terbagi menjadi tiga kategori, yaitu:
- Penerima upah dan anggota keluarganya
- Pekerja bukan penerima upah dan anggota keluarganya
- Bukan pekerja dan anggota keluarganya
Untuk pelaksanaan vaksin booster nantinya akan dilakukan di fasilitas kesehatan swasta. Sedangkan fasilitas kesehatan milik TNI, Polri dan pemerintah diprioritaskan untuk melaksanakan target vaksinasi dosis pertama dan kedua. Terkait harga vaksin booster yang berbayar, Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin menyampaikan tarifnya sekitar Rp300 ribu.
Vaksinasi Anak 6-11 Tahun Masih Akan Digencarkan
Credit Image - nasional.kompas.com
Vaksinasi yang akan digelar per tanggal 1 Januari 2022 ini juga tidak menghalangi vaksinasi untuk anak usia 6-11 tahun yang sedang berjalan. Pemerintah telah memberi izin anak dengan usia tersebut untuk mendapatkan vaksin Covid-19.
Sebelumnya, ada syarat yang harus dicapai sebelum pemerintah mengizinkan vaksinasi untuk anak usia 6-11 tahun, yaitu telah mencapai target minimal 70 persen dosis pertama total sasaran dan target minimal 60 persen dosis pertama lansia sesuai dengan aturan yang berlaku.
Vaksin untuk anak akan terus diutamakan. Disebutkan, pemerintah akan mengalokasikan sekitar 64 juta dosis vaksin yang akan disesuaikan dengan umur anak-anak.
Langkah Pencegahan Tetap Harus Dilakukan!
Meskipun sudah divaksinasi – atau akan diberikan booster, namun bukan berarti 100 persen kebal terhadap ancaman virus corona. Sebab, pada dasarnya vaksin bekerja dengan mengenali sebagian dari virus – yang kemudian akan diidentifikasi oleh sistem imun tubuh. Harapannya, kekebalan dapat dengan cepat mengindentifikasi dan melawan, jika virus aslinya datang menyerang tubuh.
Tapi sekali lagi, tidak ada vaksin yang dapat bekerja dengan memberikan kekebalan seutuhnya terhadap suatu penyakit. Selain itu, respons imun setiap orang bisa berbeda-beda terhadap vaksin. Dari hal ini, tak menutup kemungkinan penerima vaksin masih bisa terinfeksi virus.
Untuk itu, setelah vaksinasi, prokes masih harus dijalani. Namun, bukan berarti vaksin tidak bermanfaat, melainkan dengan vaksin risiko infeksi dapat semakin diminimalisir. Bahkan, kalau terpapar sekalipun makan gejala yang dirasakan tidak berat, atau tidak berisiko mengalami kematian.
Jadi, pastikan selalu memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan — atau dapat gunakan hand sanitizer setelah menyentuh benda di ruang publik, menghindari kerumunan, dan mengurangi mobilitas – hindari bepergian kecuali untuk urusan mendesak.
Yang tidak kalah penting, selain menerapkan protokol kesehatan, menjaga imunitas setelah vaksinasi juga penting dilakukan. Masyarakat sangat dianjurkan menjalani gaya hidup sehat, seperti memiliki pola makan bergizi seimbang, rutin berolahraga — aktif bergerak bisa kurangi risiko infeksi virus, miliki waktu tidur yang cukup dan berkualitas, serta kelola stres dengan baik.
Kemudian, mengonsumsi suplemen setelah vaksin juga masih sangat dianjurkan. Adapun suplemen yang baik dikonsumsi, yaitu suplemen jenis imunomodulator. Ini merupakan jenis suplemen yang dapat membantu meningkatkan pembentukan sistem imun, atau menahan laju pembentukan sistem imun ketika tubuh merasa sudah terbentuk sistem imun dalam jumlah cukup.
Untuk suplemen yang direkomendasikan – kamu dapat konsumsi Enervon-C yang memiliki kandungan lengkap, yaitu Vitamin C, Vitamin B Kompleks (Vitamin B1, Vitamin B2, Vitamin B6, Vitamin B12), Niacinamide, dan Kalsium Pantotenat untuk menjaga daya tahan tubuh agar tidak mudah sakit.
Minum Enervon-C Effervescent — dengan kandungan Vitamin C lebih tinggi, yaitu 1000 mg untuk berikan perlindungan ekstra, terutama kamu yang sudah sering beraktivitas di luar rumah.
Selain itu, bagi yang memiliki masalah lambung sensitif, direkomendasikan mengonsumsi Enervon Active – dengan kandungan non-acidic Vitamin C 500 mg, Vitamin B Kompleks (Vitamin B1, Vitamin B2, Vitamin B6, Vitamin B12), Niacinamide, Kalsium Pantotenat, dan Zinc dapat menjaga stamina tubuh, sekalius mengoptimalkan kinerja sistem imun.
Kandungan vitamin B kompleks dalam Enervon Active juga dapat membantu proses metabolisme, sehingga tubuh bisa mengolah makanan yang dikonsumsi, kemudian diubah menjadi sumber energi yang lebih tahan lama. Manfaat yang satu ini tentunya bisa membuat makin produktif dalam melakukan aktivitas harian.
Untuk anak, orangtua dianjurkan memberi asupan multivitamin dengan kandungan lengkap, seperti Enervon-C Plus Sirup. Multivitamin andalan ini mengandung Vitamin A, Vitamin B Kompleks (Vitamin B1, Vitamin B2, Vitamin B6, Vitamin B12), Vitamin C, dan Vitamin D – multivitamin anak andalan ini bisa bantu penuhi nutrisi selama masa pertumbuhan anak, sekaligus jaga imunitasnya.
Jadi, itulah berbagai syarat penerima vaksin booster gratis. Guna menghindari risiko penularan, tetap lakukan langkah pencegahan meski sudah vaksin sekalipun!
Featured Image – news.harvard.edu
Source – popmama.com