5 Mitos dan Fakta Soal Omicron, Jangan Lagi Keliru!
Munculnya varian Omicron memang membuat masyarakat khawatir, apalagi penyebarannya yang terbilang sangat cepat. Berkaitan dengan hal tersebut, tak sedikit pula beredar beragam mitos yang kerap dipercaya banyak orang.
Memang kemunculan Omicron masih baru, dengan demikian, banyak pula orang yang masih belum bisa membedakan mana informasi yang benar – dan mana yang hanya sebatas mitos belaka. Lantas, apa saja sih mitos Omicron yang baiknya tak dipercaya?
Berikut ini 5 di antaranya!
#1 – Hanya Gejala Ringan
Credit Image - klikdokter.com
Mitos varian Omicron yang menyebar mengatakan orang yang terinfeksi hanya akan mengalami gejala ringan. Informasi ini jangan langsung dipercaya begitu saja!
Faktanya, Omicron memiliki penyebaran yang lebih cepat. Meski gejala Omicron tidak separah varian Delta, namun bukan berarti virus ini hanya menyebabkan gejala ringan. Bagi lansia, orang dengan komorbid dan belum divaksinasi, Omicron tetap memiliki potensi mematikan.
Selain itu, banyak juga yang mengatakan bahwa Omicron tidak bisa menyebabkan gejala berat. Hal ini juga baiknya tidak dipercaya. Karena, faktanya menunjukkan hal sebaliknya. Orang yang belum vaksin justru masuk dalam kelompok orang yang rentan tertular Omicron. Dikatakan Kemenkes RI, pasien Omicron di RS kebanyakan orang yang belum divaksin.
#2 – Vaksin Tak Bisa Lawan Omicron
Mitos varian Omicron berikutnya mengatakan vaksin tak ampuh melawan varian virus yang satu ini. Tentunya hal ini tidak bisa dipercaya. Vaksin Covid-19 menjadi perlindungan terbaik dalam melawan Omicron. Bahkan, sebanyak 60% pasien Omicron di Indonesia meninggal karena belum divaksinasi.
Lalu, ada juga yang mengatakan bahwa booster tidak efektif melawan virus Omicron. Sama seperti vaksin lainnya, vaksin Covid-19 adalah jalan yang manjur untuk memperkuat imunitas tubuh. Booster sangat penting untuk dilakukan oleh kelompok masyarakat yang memiliki risiko tinggi mengalami gejala parah seperti lansia dan juga pemilik komorbid.
#3 – Jika Sudah Pernah Terinfeksi Covid-19, Takkan Terpapar Omicron
Credit Image - bbc.com
Mitos lainnya yang kerap beredar, yaitu jika seseorang sudah pernah terinfeksi Covid-19 sebelumnya, baik strain asli maupun varian lainnya sudah pasti tidak bisa terpapar Omicron. Sayangnya, hal ini sangatlah salah.
Karena, orang yang sudah terpapar virus corona tetap bisa terinfeksi varian Omicron. Bahkan, risiko reinfeksi pun semakin tinggi. Jadi, mitos yang satu ini tak boleh dipercaya – dan jangan sampai kamu lengah begitu saja!
#4 – Omicron Hanya Seperti Flu
Dilansir dari World Health Organization (WHO), mitos varian Omicron sendiri seperti flu biasa. Namun hal itu juga mitos belaka. Memang, varian Omicron dapat menyebabkan gejala yang mirip dengan flu dan batuk biasa.
Meski demikian, bukan berarti boleh lengah. Flu biasa tentu tidak sampai bisa membawa kamu hingga menjalani perawatan di rumah sakit. Terlebih, orang dengan Omicron juga memiliki risiko terkena long Covid.
#5 – Kemunculan Omicron Menjadi Akhir Pandemi
Credit Image - ekonomi.bisnis.com
Sangat penting untuk diketahui bahwa kita masih berjuang bersama-sama untuk mengakhiri pandemi. Di beberapa negara, Omicron menjadi varian yang mendominasi penyebab pasien Covid-19 kembali membanjiri rumah sakit. Jadi, jangan sampai lengah dan malah membantu penyebaran virus yang satu ini.
Pastikan kamu tetap menjalani protokol kesehatan, seperti gunakan hand sanitizer, mengurangi mobilitas, dan menghindari kerumunan.
Selain itu, menghindari berada di ruang dengan ventilasi buruk dan segera mendapat vaksin dosis lengkap – dan juga booster juga sangat dianjurkan.
Biar perlindungan diri semakin optimal, kamu disarankan untuk menerapkan pola hidup sehat, seperti mengonsumsi makanan bergizi, rutin berolahraga, dan istirahat yang cukup. Hidup sehat – dapat bantu jaga imunitas tubuh tetap kuat. Dan, lengkapi hidup sehat dengan rutin mengonsumsi multivitamin, seperti Enervon.
Kamu bisa mengonsumsi Enervon-C yang memiliki kandungan lengkap, mulai dari Vitamin C, Vitamin B Kompleks (Vitamin B1, Vitamin B2, Vitamin B6, dan Vitamin B12), Niacinamide, dan Kalsium Pantotenat – yang dapat menjaga daya tahan tubuhmu agar tidak mudah sakit.
Konsumsi Enervon-C Effervescent dengan kandungan vitamin C lebih tinggi, yakni 1000 mg untuk memberikan perlindungan ekstra, serta mampu membuat tubuhmu terasa lebih segar.
Namun, jika kamu memiliki masalah lambung yang cukup sensitif, maka direkomendasikan untuk mengonsumsi Enervon Active – dengan kandungan non-acidic Vitamin C 500 mg, Vitamin B Kompleks (Vitamin B1, Vitamin B2, Vitamin B6, Vitamin B12), Niacinamide, Kalsium Pantotenat, dan Zinc dapat menjaga stamina tubuh, sekalius mengoptimalkan kinerja sistem imun.
Jadi, itulah deretan mitos dan fakta mengenai varian Omicron yang wajib diketahui. Jangan sampai mempercayai hal-hal di atas, ya!
Featured Image – weather.com
Source – orami.co.id