Perbedaan Gejala Omicron pada Anak dan Orang Dewasa
Virus corona varian Omicron sudah semakin mengganas di Indonesia. Mirip dengan varian lainnya, Omicron dapat menyerang siapa saja, baik dewasa, lansia, orang dengan komorbid, hingga anak-anak – termasuk bayi dan balita.
Meski disebut gejalanya lebih ringan dibanding varian lain, apalagi Delta, namun bukan berarti kamu boleh menyepelekan varian Omicron. Memang, gejalanya mirip dengan flu biasa, tapi jika memiliki kondisi kesehatan tertentu, tentunya gejala dapat memburuk sampai menyebabkan kematian.
Selain itu, yang perlu diketahui, gejala varian Omicron pada orang dewasa dan anak-anak juga ternyata memiliki perbedaan. Sayangnya, masih banyak yang belum mengetahui informasi yang satu ini, lho. Agar tak lagi keliru, yuk, simak ulasannya di bawah ini, ya!
Gejala Omicron pada Orang Dewasa
Credit Image - alodokter.com
Sebenarnya gejala Omicron pada orang dewasa terbilang umum dan bisa dialami oleh siapa saja. Dikutip dari University of California Davis Health, varian Omicron memiliki gejala yang mirip dengan varian Covid-19 lainnya, termasuk Delta. Ini termasuk batuk, demam, dan kelelahan.
Namun, meskipun gejalanya mirip, dikatakan bahwa gejala varian Omicron ini jauh lebih ringan dan jarang menyebabkan gejala berat.
Sementara itu, Lorena Garcia, ahli epidemiologi dan profesor di Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat, juga mengungkapkan bahwa gejala Omicron hampir mirip dengan varian lainnya. Namun, perbedaan gejala dan tingkat keparahan yang dirasakan setiap orang berbeda-beda tergantung dari mereka sudah divaksinasi atau belum.
Bagi orang yang sudah divaksinasi dan booster, gejalanya cenderung lebih ringan. Sebaliknya, kalau belum divaksin, maka gejalanya bisa parah, menyebabkan rawat inap, dan risiko kematian.
Kemudian, dr Harish Chafle, konsultan senior-pulmonologi dan perawatan kritis di Rumah Sakit Global Parel, Mumbai, mengklasifikasikan gejala Omicron menjadi 3 kategori, yaitu gejala paling umum, kurang umum, dan serius dengan kondisi seperti:
Gejala Omicron Umum:
- Demam
- Batuk
- Kelelahan
- Terkadang mengalami anosmia – ini tergolong jarang dirasakan pasien
Gejala Omicron Kurang Umum:
- Sakit tenggorokan
- Sakit kepala
- Nyeri
- Diare
- Ruam kulit
- Perubahan warna pada jari tangan atau kaki
- Mata merah dan iritasi
Gejala Omicron yang Serius:
- Susah bernapas – atau sesak
- Kehilangan kemampuan berbicara dan bergerak
- Kebingungan
- Nyeri pada bagian dada
Lalu, Bagaimana dengan Gejala Omicron pada Anak?
Credit Image - klikdokter.com
Ketua Umum Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), dr Piprim Basarah Yanuarso, SpA(K) menyebutkan sebagian besar gejala khas Omicron pada anak yang terolong ringan – dan menyerang saluran pernapasan atas, seperti batuk, pilek, sakit tenggorokan, demam, dan gejala lainnya yang mirip flu biasa.
Lalu, disebutkan pula bahwa sangat sedikit sekali gejala Omicron pada anak yang menyerang paru-paru bawah. Selain itu, banyak pula anak yang justru tidak mengalami gejala sama sekali – atau OTG. Inilah penyebabnya anak dapat menularkan ke orang lain, termasuk keluarganya.
Yuk, Terus Lakukan Langkah Pencegahan!
Credit Image - beritagar.id
Langkah paling efektif yang dapat dilakukan individu untuk mengurangi penyebaran virus Covid-19 varian Omicron, yaitu dengan menjaga jarak, memakai masker, rutin membuka jendela untuk memperbaiki sirkulasi udara, menghindari keramaian, rutin mencuci tangan, dan segera divaksinasi.
Selain itu, kamu juga sangat disarankan menjaga kekebalan tubuh yang bisa dilakukan dengan menerapkan pola hidup sehat, seperti seperti mengonsumsi makanan bergizi, rutin berolahraga, dan istirahat yang cukup. Hidup sehat – dapat bantu jaga imunitas tubuh tetap kuat. Dan, lengkapi hidup sehat dengan rutin mengonsumsi multivitamin, seperti Enervon-C dan Enervon Active.
Multivitamin Enervon-C memiliki berbagai kandungan, yaitu Vitamin C, Vitamin B Kompleks (Vitamin B1, Vitamin B2, Vitamin B6, Vitamin B12), Niacinamide, dan Kalsium Pantotenat ini dapat membantumu menjaga daya tahan tubuh agar tidak mudah sakit.
Nah, kamu bisa minum Enervon-C Effervescent — dengan kandungan Vitamin C lebih tinggi, yaitu 1000 mg untuk berikan perlindungan ekstra dan sensasi rasa segar sepanjang hari.
Namun, jika kamu memiliki masalah lambung yang cukup sensitif, maka direkomendasikan untuk mengonsumsi Enervon Active – dengan kandungan non-acidic Vitamin C 500 mg, Vitamin B Kompleks (Vitamin B1, Vitamin B2, Vitamin B6, Vitamin B12), Niacinamide, Kalsium Pantotenat, dan Zinc dapat menjaga stamina tubuh, sekalius mengoptimalkan kinerja sistem imun.
Dan untuk anak, kamu bisa memberikannya multivitamin Enervon-C Plus Sirup dengan kandungan Vitamin A, Vitamin B Kompleks (Vitamin B1, Vitamin B2, Vitamin B6, Vitamin B12), Vitamin C, dan Vitamin D.
Deretan kandungan vitamin tersebut mampu menjaga daya tahan tubuh anak agar tidak mudah sakit, membantu memenuhi kebutuhan nutrisi harian, mengoptimalkan proses tumbuh kembangnya, memelihara kesehatan tulang dan gigi, sekaligus meningkatkan nafsu makan Si Kecil.
Itulah informasi mengenai perbedaan gejala Omicron pada orang dewasa dan anak-anak. Bisa dikatakan bahwa anak lebih sering mengalami gejala ringan – atau bahkan OTG. Untuk itu, pastikan terus waspada, terapkan protokol kesehatan, dan jaga selalu imunitas tubuh.
Featured Image – pikiran-rakyat.com
Source – detik.com