Isolasi Mandiri Tanpa Kamar Mandi Terpisah? Lakukan Hal Ini
Tak bisa dipungkiri, rumah merupakan salah satu titik lengah penyebaran Covid-19. Apalagi, di tengah lonjakan kasus Omicron, klaster keluarga termasuk penyumbang angka positif virus corona terbanyak. Hal ini bisa disebabkan oleh beberapa faktor, salah satunya ada anggota keluarga yang isolasi mandiri.
Isolasi mandiri dapat dilakukan oleh pasien yang berusia kurang dari 45 tahun, positif tanpa gejala – atau gejala ringan, dan tidak memiliki komorbid. Guna menghindari penularan yang lebih luas, ketika isolasi mandiri pun harus memerhatikan berbagai hal lainnya, termasuk penggunaan kamar mandi.
Memang, seharusnya ketika ada yang isolasi mandiri di rumah penggunaan fasilitas, termasuk kamar mandi harus dipisah. Tetapi, jika tidak memungkinkan, maka ada beberapa cara yang harus dilakukan untuk mengurangi risiko penularan.
Beri Jeda Waktu Penggunaan Kamar Mandi
Credit Image - cnnindonesia.com
Hal pertama yang harus diperhatikan, yaitu waktu penggunaan kamar mandi. Kalau di rumah hanya ada satu kamar mandi yang dipakai bersama – pastikan sudah memberi jeda beberapa jam setelah orang yang terpapar menggunakan kamar mandi.
Kalau kamar mandi ada ventilasi, pas jeda itu ventilasi dibuka. Lalu diberi jeda 2-3 jam kalau bisa, jika memang memungkinkan. Kalau tidak, berikan jeda selama satu jam, tapi pintu dan jendela ventilasi dibuka. Jeda waktu ini dilakukan agar ada pertukaran udara demi mengurangi penularan Covid-19.
Pastikan Sudah Rutin Membersihkan Permukaan
Selain jeda waktu, orang yang sakit Covid-19 juga perlu membersihkan permukaan yang sering dia sentuh setelah selesai menggunakan kamar mandi. Di antaranya seperti gagang pintu, saklar lampu, flush toilet, dan benda-benda lainnya.
Sebuah studi pra-cetak, yang belum ditinjau sejawat – alias belum peer-review, menunjukkan bahwa pada permukaan plastik dan kulit, varian Alpha, Beta, Delta, dan Omicron menunjukkan waktu bertahan hidup dua kali lipat lebih lama daripada strain di Wuhan dan mempertahankan infektivitas selama lebih dari 16 jam pada permukaan kulit.
Untuk menghindari penularan, bersihkan permukaan menggunakan disinfektan – atau diberi cairan alkohol. Memang lebih ribet, tapi yang terpenting, yaitu ventilasi udara untuk mengurangi penularan. Dan, pastikan untuk tetap memakai masker saat ke luar dari kamar mandi, cuci tangan, dan menggunakan handuk terpisah dari anggota keluarga yang lain.
Tetap Menjaga Kebersihan
Credit Image - klikdokter.com
Mencuci tangan sesering mungkin juga harus dilakukan bagi seluruh anggota keluarga, baik yang sedang sakit maupun yang sehat. Cuci tangan bisa menggunakan sabun dan air mengalir atau menggunakan hand sanitizer berbasis alkohol.
Pastikan semua permukaan benda yang sering disentuh oleh pasien selalu dibersihkan dan didisinfeksi minimal sekali sehari. Permukaan benda harus rutin dibersihkan karena ada risiko terkontaminasi oleh virus.
Ketika ada anggota keluarga yang isolasi di rumah, benda-benda seperti piring, sendok, dan gelas juga harus dibersihkan dengan benar – dan dipisahkan dari keluarga yang sehat.
Pastikan Imunitas Tubuh Tetap Kuat!
Baik anggota keluarga yang tengah sakit maupun yang sehat, selama masa isolasi mandiri kamu tetap harus menjaga imunitas tubuh yang punya peran penting dalam melawan virus. Pastikan kamu mengonsumsi makanan bergizi seimbang, perbanyak konsumsi buah dan sayur, istirahat yang cukup, serta kelola stres!
Optimalkan perlawanan tubuh terhadap virus dengan rutin mengonsumsi multivitamin, terutama yang mengandung vitamin C dan vitamin B kompleks – seperti Enervon-C dan Enervon Active.
Kamu dapat mengonsumsi multivitamin Enervon-C dalam bentuk tablet – yang mengandung Vitamin C 500 mg, Vitamin B Kompleks (Vitamin B1, Vitamin B2, Vitamin B6, Vitamin B12), Niacinamide, dan Kalsium Pantotenat untuk menjaga daya tahan tubuh agar tidak mudah sakit.
Bagaimana kalau ingin perlindungan lebih ekstra? Bisa konsumsi Enervon-C Effervescent – dengan kandungan Vitamin C lebih tinggi, yaitu 1000 mg yang bisa memberikan perlindungan ekstra, sekaligus membuat tubuh terasa segar sepanjang hari.
Bagi yang memiliki masalah lambung sensitif, direkomendasikan mengonsumsi Enervon Active – dengan kandungan non-acidic Vitamin C 500 mg, Vitamin B Kompleks (Vitamin B1, Vitamin B2, Vitamin B6, Vitamin B12), Niacinamide, Kalsium Pantotenat, dan Zinc dapat menjaga stamina tubuh, sekaligus mengoptimalkan kinerja sistem imun.
Kandungan vitamin B kompleks dalam Enervon-C dan Enervon Active juga dapat membantu proses metabolisme, sehingga tubuh bisa mengolah makanan yang dikonsumsi, kemudian diubah menjadi sumber energi yang lebih tahan lama. Manfaat yang satu ini tentunya bisa membuat makin produktif dalam melakukan aktivitas harian.
Jika ada anggota keluarga yang sedang isolasi mandiri di rumah – dan kamu harus menggunakan kamar mandi yang sama, pastikan sudah menerapkan sejumlah langkah di atas, ya!
Featured Image – pikiran-rakyat.com
Source – cnnindonesia.com