Kasus positif Covid-19, termasuk varian Omicron sudah mulai menurun. Maka dari itu, pemerintah Indonesia pun mulai melonggarkan beberapa protokol untuk berbagai macam kegiatan, seperti aturan perjalanan.

Tentunya, pelonggaran kebijakan tersebut akan berujung pada aktivitas masyarakat yang kian meningkat. Namun, protokol kesehatan masih harus diterapkan, misalnya sesederhana mencuci tangan.

Selain orang dewasa, protokol kesehatan juga perlu dilakukan oleh anak-anak. Berikut ini rekomendasi protokol kesehatan berdasarkan usia yang direkomendasikan IDAI. Simak informasi lengkapnya di bawah, ya!

 

 

Protokol Kesehatan Anak Berdasarkan Usia

Credit Image - id.theasianparent.com

Dengan meningkatnya aktivitas masyarakat, kegiatan anak-anak di luar rumah juga akan ikut bertambah. Untuk itu, orangtua perlu memastikan bahwa anak tetap mematuhi protokol kesehatan serta mendeteksi gejala anak sakit.

Berikut ini panduan protokol kesehatan anak berdasarkan usia:

Untuk anak dibawah 6 tahun:

  • Sekolah tatap muka belum dianjurkan sampai dinyatakan tidak ada kasus baru Covid-19 atau tidak ada peningkatan kasus baru.
  • Sekolah tetap memberikan pembelajaran online dan dan melibatkan orangtua dalam kegiatan outdoor.
  • Sekolah dan orangtua perlu menciptakan kegiatan yang kreatif untuk anak.

 

Untuk anak usia 6-11 tahun:

  • Pembelajaran tatap muka dapat dilakukan dengan metode hybrid (50% tatap muka, 50% online) jika tidak ada peningkatan kasus Covid-19 dan tidak ada transmisi virus omicron.
  • Pembelajaran tatap muka dapat dilakukan metode hybrid jika kasus positif Covid-19 di bawah 8%, transmisi virus omicron dapat dikendalikan.
  • Fasilitas yang dianjurkan adalah halaman sekolah, taman, pusat olahraga, dan ruang publik terpadu ramah anak.

 

Untuk anak usia 12-18 tahun:

  • Pembelajaran tatap muka dapat dilakukan 100% jika tidak ada peningkatan kasus Covid-19 dan tidak adanya transmisi virus omicron.
  • Pembelajaran metode hybrid dilakukan jika positivity rate Covid-19 di bawah 8%, ditemukan transmisi virus omicron yang masih dapat dikendalikan, serta siswa, guru, dan petugas sekolah sudah vaksin dan booster Covid-19.

 

Persiapan Sekolah di Era New Normal pun Tak Boleh Ketinggalan

Credit Image - aa.com.tr

Sehubungan dengan dilonggarkannya berbagai aktivitas, maka besar kemungkinan Si Kecil bakal kembali belajar tatap muka. Untuk mempersiapkannya, orangtua dapat melakukan beberapa hal, seperti:

  • Mengikuti perkembangan transmisi Covid-19. Salah satu pedoman yang bisa digunakan untuk menyatakan kalau kasus terkendali adalah positivity rate kurang dari 8 persen.
  • Memperhatikan bagaimana sekolah menerapkan aturan serta protokol kesehatan selama Covid-19
  • Memastikan kesiapan pihak sekolah memulai pembelajaran tatap muka.
  • Memastikan status vaksinasi guru dan petugas sekolah
  • Anak diperbolehkan masuk sekolah jika sudah vaksin 2 kali tanpa ada gejala setelah vaksin
  • Anak dengan gejala komorbid baiknya berkonsultasi dengan dokter anak terlebih dahulu.
  • Orangtua mempersiapkan kebutuhan penunjang sekolah seperti cara bepergian, bekal makanan, dan air minum, masker, pembersih tangan, serta persiapan tindak lanjut apabila mendapat kabar dari sekolah bahwa anak sakit.
  • Ajarkan anak untuk mengenali tanda dan gejala awal sakit serta melapor kepada guru apabila diri sendiri atau teman ada tanda gejala sakit.

 

Ingat, Prokes Tetap Masih Harus Diterapkan dalam Berbagai Aktivitas!

Credit Image - friso.co.id

Yang tak kalah pentingnya, tenaga pengajar dan staf sekolah perlu tetap menerapkan protokol kesehatan untuk menjadi contoh bagi anak-anak, seperti menggunakan masker, mencuci tangan, menjaga jarak, dan lainnya.

Ketua Satgas Covid IDAI, dr Yogi Prawira, SpA(K) menyarankan anak di atas umur 2 tahun menggunakan masker dan faceshield untuk berkegiatan di luar rumah, kecuali anak memiliki masalah medis yang membuat anak tidak dapat menggunakan masker.

Jenis masker yang disarankan adalah masker kain 3 (tiga) lapis – atau bisa juga masker medis. Dalam penggunaan masker pada anak harus diperhatikan ukuran dan pemakaian yang tepat, sehingga masker dapat bekerja optimal.

Selain menggunakan masker yang tepat, orangtua dan anak baiknya berganti baju, mandi, dan membersihkan perlengkapannya setelah bepergian ke luar rumah, baik dari sekolah maupun tempat lainnya.

Menjaga kebersihan tubuh dan perlengkapan pribadi adalah salah satu cara untuk mencegah penyebaran Covid-19 ketika melakukan aktivitas di luar rumah dan bertemu banyak orang.

Asupan nutrisi anak juga perlu dijaga untuk menambah imunitas tubunya dari Covid-19. Baiknya makanan seperti junkfood dibatasi dan menambahkan porsi makanan dengan vitamin dan mineral untuk mikronutrien tubuh.

Selain memakan makanan dengan nutrisi lengkap dan seimbang, pencegahan berbagai penyakit pada anak juga dapat dilakukan dengan istirahat yang cukup, aktivitas fisik sesuai usia, serta usaha pencegahan penularan infeksi melalui protokol kesehatan dan vaksinasi.

Kemudian, menjaga kekebalan tubuh anak dengan memberinya asupan multivitamin lengkap juga tak kalah penting. Hal ini pun direkomendasikan dilakukan meski Si Kecil sudah mendapatkan vaksinasi Covid-19.

Adapun multivitamin yang direkomendasikan, yakni Enervon-C Plus Sirup yang mengandung Vitamin A, Vitamin B Kompleks (Vitamin B1, Vitamin B2, Vitamin B6, Vitamin B12), Vitamin C, dan Vitamin D.

Deretan kandungan vitamin tersebut mampu menjaga daya tahan tubuh anak agar tidak mudah sakit, membantu memenuhi kebutuhan nutrisi harian, mengoptimalkan proses tumbuh kembangnya, memelihara kesehatan tulang dan gigi, sekaligus meningkatkan nafsu makan Si Kecil.

 

Itulah rekomendasi dari IDAI mengenai protokol kesehatan anak berdasarkan usianya. Pastikan Si Kecil sudah mematuhi sejumlah protokol di atas, ya!

 

 

Featured Image – journal.sociolla.com

Source – popmama.com