Kesemutan Menjadi Gejala Covid-19, Begini Penjelasan Studi
Hingga kini, beragam gejala Covid-19 masih terus bermunculan. Belum lama ini, kesemutan disebut sebagai salah satu indikasi infeksi virus corona. Hal tersebut pun ditemukan dalam sebuah studi yang dilakukan para peneliti di Fakultas Kedokteran Washington University.
Selain kesemutan, namun masih ada pula ketiga gejala Covid-19 yang berkaitan dengan neuropati perifer. Simak informasi selengkapnya di bawah ini.
Gejala Umum Covid-19
Credit Image - halodoc.com
Sebelumnya, ada baiknya kamu mengenali kembali deretan gejala virus corona yang cukup sering dialami para pasiennya. Perlu diketahui, gejala infeksi virus corona dapat muncul di periode inkubasi, yakni sekitar 2 sampai 14 hari setelah terpapar virus. Ada pun tanda-tanda yang mungkin dikeluhkan pasien, seperti:
- Batuk yang cukup mengganggu, seolah berasal dari sesuatu yang jauh di dalam dada. Umumnya, pasien mengalami batuk kering.
- Napas pendek, dialami oleh pasien yang sudah mengalami gejala berat. Gejala sesak napas bisa muncul tanpa adanya batuk.
- Demam, namun suhu tubuh sering naik di sore menjelang malam hari. Ini merupakan cara umum virus menghasilkan demam.
- Menggigil, terasa sakit, dan demam di malam hari.
- Merasa lelah ekstrem, bahkan bisa berlanjut lama sampai virus hilang. Dalam sejumlah laporan, pasien menyebutkan masih merasa kelelahan dan kurang energi setelah dinyatakan negatif.
- Kehilangan bau dan rasa – atau disebut juga anosmia. Kondisi ini biasanya dapat mengakibatkan pasien tidak napsu makan.
Sejumlah gejala tersebut memang bisa saja disebabkan oleh penyakit lainnya, seperti flu, pilek, maupun batuk biasa. Meski demikian, tetap perhatikan gejala yang menetap dalam waktu lama – sehingga, tindakan tepat bisa segera dilakukan.
Kesemutan Menjadi Gejala Covid-19
Credit Image - klikdokter.com
Dilansir dari CNN Indonesia, kepala penelitian klinis di Washington University Pain Center sekaligus tim peneliti dalam studi, Simon Haroutounian menyatakan bahwa beberapa infeksi virus memang berkaitan dengan neuropati perifer.
Tim melakukan penelitian terhadap pasien yang menjalani tes Covid-19 di Washington University Medical Campus mulai 16 Maret 2020-12 Januari 2021. Dari sebanyak 1.556 peserta penelitian, sebanyak 542 orang terkonfirmasi positif Covid-19, sedangkan 1.014 orang negatif.
Kemudian sebanyak 29 persen dari mereka yang terkonfirmasi positif melaporkan gejala neuropati saat diagnosis. Di samping itu, ternyata kesemutan gejala Covid-19 juga mampu bertahan selama 2 minggu sampai 3 bulan pada 6-7 persen pasien. Temuan ini pun memperkuat kemungkinan virus bisa terlibat dalam menimbulkan gejala neuropati perifer.
Meski demikian, dikatakan bahwa masih diperlukan penelitian lanjutan untuk mereplikasi temuan. Apalagi, sulit untuk menentukan varian yang mengakibatkan kesemutan – sebagai gejala dari Covid-19.
Hindari Paparan Virus, Lakukan Langkah Pencegahan Ini!
Credit Image - tribunnews.com
Di masa pandemi Covid-19, kesehatan merupakan hal paling berharga. Untuk itu, istilah lebih baik mencegah daripada mengobati – sangat benar adanya. Masyarakat diminta agar terus menerapkan upaya pencegahan, dengan menerapkan protokol kesehatan.
Pastikan sudah memakai masker ketika bepergian, menerapkan jaga jarak, rutin mencuci tangan, menghindari kerumunan, serta tidak bepergian – kecuali ada urusan yang mendesak. Sejumlah langkah pencegahan tersebut pun masih harus diterapkan, meskipun nanti sudah memperoleh vaksinasi Covid-19.
Selain itu, optimalkan perlindungan diri dengan menerapkan pola hidup sehat, seperti mengonsumsi makanan bergizi, rutin berolahraga, dan istirahat yang cukup. Hidup sehat – dapat bantu jaga imunitas tubuh tetap kuat.
Dan, yang tak boleh dilupakan – lengkapi hidup sehat dengan rutin mengonsumsi multivitamin, seperti Enervon-C yang memiliki kandungan vitamin lengkap. Multivitamin yang satu ini dianjurkan dikonsumsi dua kali sehari.
Konsumsi Enervon-C yang mengandung Vitamin C, Vitamin B Kompleks (Vitamin B1, Vitamin B2, Vitamin B6, dan Vitamin B12), Niacinamide, dan Kalsium Pantotenat – yang dapat menjaga daya tahan tubuhmu agar tidak mudah sakit.
Minum Enervon-C Effervescent dengan kandungan Vitamin C 1000 mg untuk perlindungan ekstra.
Atau, bisa juga minum Enervon Active yang mengandung non-acidic Vitamin C 500 mg, Vitamin B Kompleks (Vitamin B1, Vitamin B2, Vitamin B6, Vitamin B12), Niacinamide, Kalsium Pantotenat, dan Zinc – untuk bantu menjaga stamina agar tak mudah lelah, sekaligus optimalkan sistem kekebalan tubuh.
Tak hanya membantu menjaga kekebalan saja, namun kandungan vitamin B kompleks dalam Enervon-C dan Enervon Active juga dapat membantu proses metabolisme, sehingga makanan yang kamu konsumsi dapat diubah menjadi sumber energi yang lebih tahan lama. Jadi, tak perlu khawatir tubuh mudah lelah.
Untuk menghindari risiko penularan Covid-19 terus lakukan prokes dan jaga kekebalan tubuh agar tidak mudah terinfeksi virus.
Featured Image – klikdokter.com
Source – cnnindonesia.com