Ketahui 3 Pilihan Waktu Tepat untuk Olahraga Saat Puasa
Enervoners, berpuasa bukanlah halangan kamu untuk melakukan aktivitas fisik, lho. Justru olahraga saat puasa penting dijalani agar tubuh tidak mudah lemas – asalkan kamu sudah berolahraga di waktu yang tepat.
Olahraga saat puasa dapat menjadi kesempatan untuk lebih banyak membakar kalori, sehingga hal ini pun akan membantu proses penurunan berat badanmu. Biar tak berlebihan, kamu juga mesti memerhatikan intensitasnya agar tidak mengganggu kondisi tubuh.
Jadi, kapan waktu tepat melakukan olahraga saat puasa? Simak informasinya di bawah ini, yuk!
Olahraga Sebelum Berbuka
Credit Image - halodoc.com
Olahraga saat puasa – dalam keadaan perut kosong dan haus dapat berdampak buruk bagi kesehatan tubuh, misalnya membuatmu sangat merasa kelelahan, lemas, pusing, dan dehidrasi. Untuk menghindarinya, kamu perlu menyesuaikan waktu olahraga saat puasa.
Yang pertama, kamu bisa berolahraga sebelum berbuka puasa. Waktu ini cocok untuk membakar lemak lebih banyak, lho. Akan sangat menguntungkan bagimu yang ingin menurunkan berat badan selama Ramadan, kan?
Melakukan olahraga dalam kondisi perut kosong bisa membantu menghilangkan lemak lebih banyak. Setelah berolahraga dan menggunakan sisa energi, kemudian kamu bisa makan saat buka puasa untuk menggantikan energi yang hilang.
Dengan demikian, waktu olahraga sebelum berbuka mungkin merupakan waktu olahraga yang paling baik dan tepat. Dan, kamu mungkin tidak perlu khawatir juga akan mengalami gula darah rendah atau dehidrasi.
Namun ingat, jangan memaksa untuk melakukan olahraga yang berlebihan. Pilihan waktu ini masih dalam keadaan berpuasa dengan sisa energi yang sedikit, sehingga kamu masih perlu membatasi aktivitas olahraga. Umumnya, kamu tidak dianjurkan berolahraga lebih dari 60 menit. Perhatikan juga, jangan sampai merasa sakit, lemas, dan pusing setelah olahraga.
Olahraga Setelah Buka Puasa
Olahraga saat puasa juga bisa dilakukan setelah waktu berbuka. Pilihan ini merupakan waktu terbaik untuk beraktivitas fisik di bulan Ramadan. Kamu bisa melakukan olahraga setidaknya dua sampai tiga jam setelah berbuka. Tunggu sampai tubuh mampu mencerna makanan, sehingga kamu pun bisa mendapatkan energi lagi untuk berolahraga.
Dikarenakan sudah makan dan mengisi tubuh dengan energi, kamu bisa melakukan olahraga apapun yang diinginkan. Selain itu, kamu juga tidak perlu khawatir untuk menambah asupan makanan, baik sebelum maupun sesudah latihan.
Mulai dari olahraga intensitas ringan sampai berat, termasuk latihan kekuatan yang membantu meningkatkan massa otot. Namun, jika hendak salat tarawih berjamaah di masjid, kamu bisa menyisipkan latihan ringan selama 5 sampai 10 menit.
Olahraga Setelah Sahur
Credit Image - kompas.com
Olahraga saat puasa juga dapat dilakukan setelah makan sahur. Di waktu ini, tubuh telah menerima energi dari makanan yang kamu makan saat sahur. Sehingga, kamu pun bisa melakukan olahraga dengan energi lebih banyak.
Cukup lakukan olahraga intensitas ringan setelah sahur. Pasalnya, kamu tetap harus menyediakan energi untuk melakukan aktivitas seharian sampai waktu buka puasa, sehingga lebih baik jangan berolahraga berlebihan pada waktu ini. Biarpun begitu, olahraga setelah sahur bermanfaat untuk menjaga kebugaran tubuh saat puasa.
Ada beberapa tips olahraga saat puasa yang perlu kamu perhatikan, salah satunya memilih olahraga kardio ringan, seperti berjalan, jogging, atau bersepeda. Tidak disarankan mencoba intensitas olahraga tinggi karena tubuh Anda mungkin belum mampu melakukannya.
Dikutip dari Journal of Sports Science, ketika melakukan olahraga saat puasa, kamu juga perlu mengatur asupan makanan. Perbanyak konsumsi karbohidrat dan protein untuk menyediakan cukup energi, selain itu lebih banyak minum air pada malam hari untuk mencegah dehidrasi.
Optimalkan Olahraga Saat Puasa, Penuhi Kebutuhan Vitamin dan Mineral
Rajin berolahraga selama berpuasa memang penting dilakukan untuk menjaga kesehatan tubuh. Namun, biar tidak mudah lemas ketika beraktivitas fisik, kamu harus memenuhi kebutuhan vitamin dan mineral yang juga berperan untuk mengolah energi.Kebutuhan kedua nutrisi tersebut bisa diperoleh dengan mengonsumsi multivitamin, seperti Enervon Active, lho.
Multivitamin Enervon-C memiliki kandungan lengkap, yaitu Vitamin C, Vitamin B Kompleks (Vitamin B1, Vitamin B2, Vitamin B6, Vitamin B12), Niacinamide, dan Kalsium Pantotenat ini dapat membantumu menjaga daya tahan tubuh agar tidak mudah sakit. Nah, kamu bisa minum Enervon-C Effervescent — dengan kandungan Vitamin C lebih tinggi, yaitu 1000 mg untuk berikan perlindungan ekstra dan sensasi rasa segar sepanjang hari.
Namun, jika kamu memiliki masalah lambung yang cukup sensitif, maka direkomendasikan untuk mengonsumsi Enervon Active – dengan kandungan non-acidic Vitamin C 500 mg, Vitamin B Kompleks (Vitamin B1, Vitamin B2, Vitamin B6, Vitamin B12), Niacinamide, Kalsium Pantotenat, dan Zinc dapat menjaga stamina tubuh, sekalius mengoptimalkan kinerja sistem imun.
Kedua multivitamin andalamu ini dapat membantu proses metabolisme, sehingga makanan yang dikonsumsi bisa diubah menjadi sumber energi yang lebih tahan lama. Nah, kalau yang ini berkat kandungan vitamin B kompleks di dalamnya, ya.
Dan yang pasti kandungan vitamin C di dalam Enervon-C dan Enervon Active dapat menjaga daya tahan tubuh agar tidak gampang sakit.
Di bulan Ramadan, kamu bisa mengonsumsi multivitamin dari Enervon dua kali sehari, yaitu ketika sahur dan berbuka jika diperlukan.
Jadi, itulah ketiga waktu tepat untuk olahraga saat puasa. Jangan sampai malas lagi untuk beraktivitas fisik, ya!
Featured Image – editorial.femaledaily.com