Makanan yang Digoreng Tak Sehat untuk Tubuh, Lho, Mengapa Demikian?
Bagi masyarakat Indonesia, mengolah makanan dengan cara digoreng merupakan hal yang lumrah. Tidak makan gorengan, tidak lengkap rasanya, setuju? Apalagi, di bulan Ramadan, takjil dalam bentuk gorengan kerap menjadi konsumsi sehari-hari.
Meski demikian, mengonsumsi makanan yang digoreng secara berlebihan memang tidak baik untuk kesehatan. Mungkin, kamu pun sudah mengetahui hal yang satu ini – namun, terkadang masih bandel untuk makan gorengan.
Sebenarnya, mengapa makanan yang digoreng berbahaya bagi tubuh? Cek penjelasannya di bawah ini, yuk!
Makanan yang Digoreng Masih Sangat Diminati
Credit Image - thejakartapost.com
Dilansir Healthline, menggoreng merupakan teknik memasak yang bisa dipraktikkan pada hampir semua jenis makanan. Menggoreng menggunakan minyak bisa dilakukan pada daging ayam, ikan, kentang, telur, dan masih banyak lagi.
Banyak orang yang menyukai makanan yang digoreng. Namun, di balik rasanya, terlalu banyak mengonsumsi makanan yang digoreng tidak baik untuk kesehatan. Tapi, sebenarnya apa yang menjadikannya tidak sehat?
Tinggi Akan Kalori
Menggoreng makanan tidak hanya mengubah rasa makanan, tetapi nutrisi yang dikandungnya pun ikut berubah, mengutip GoodRx. Menambahkan dari Healthline, makanan yang digoreng dibandingkan dengan teknik memasak yang lain menunjukkan peningkatan kalori.
Menggoreng berarti menggunakan minyak, sehingga kandungan air dalam makanan tersebut akan hilang dan menyerap lemak dari minyak, sehingga akan meningkatkan kalori.
Saat makanan digoreng menggunakan minyak, maka kandungan air dalam makanan tersebut akan hilang dan menyerap lemak dari minyak, sehingga akan meningkatkan kalori. Inilah yang menyebabkan gorengan mengandung lemak dan kalori yang tinggi dibandingkan makanan yang dimasak dengan teknik memasak lainnya.
Lebih Banyak Mengandung Lemak Trans
Credit Image - sehatq.com
Seperti dijelaskan sebelumnya, makanan yang digoreng akan menyerap minyak sehingga akan menghasilkan produk akhir dengan kandungan lemak lebih tinggi. Apabila memakai minyak secara berkali-kali, maka makanan akan menyerap minyak lebih banyak lagi.
Jadi, makanan yang digoreng mengandung lemak jenuh dan lemak trans sehingga mengakibatkan kadar kolesterol darah menjadi naik. Ini yang menyebabkan makanan yang digoreng tidak baik bagi tubuh.
Menyebabkan Dampak Buruk Bagi Kesehatan
Makanan yang digoreng memiliki kalori dan lemak trans yang tinggi. Ini menyebabkan kadar kolesterol menjadi naik. Jika dibiarkan dalam jangka panjang, maka akan menimbulkan penumpukan plak pada pembuluh darah.
Kondisi penumpukan plak pada pembuluh darah ini dapat menyebabkan munculnya berbagai penyakit, di antaranya obesitas, diabetes, penyakit jantung, dan lainnya. Makin sering mengonsumsi makanan yang digoreng, maka makin tinggi pula risiko terkena berbagai penyakit.
Bagaimana Cara Menurunkan Risiko Buruknya?
Credit Image - kompas.com
Berbagai makanan yang digoreng memang terasa lebih lezat. Namun, terdapat berbagai ancaman yang mengintai bila kamu mengonsumsinya secara berlebihan.
Ada beberapa alternatif agar makanan yang kamu konsumsi menjadi lebih sehat. Mengutip WebMD, makanan yang diolah sendiri akan lebih baik karena kamu dapat menakar jenis maupun jumlah minyak yang hendak digunakan.
Minyak yang digunakan untuk menggoreng memengaruhi hasil makanan setelah digoreng. Beberapa jenis minyak memiliki ketahanan suhu yang lebih tinggi, sehingga lebih tahan suhu yang tinggi dibanding jenis minyak lainnya. Salah satunya adalah minyak zaitun.
Dilansir Healthline, mempraktikkan teknik memasak oven-frying dan air-frying diketahui menggunakan jumlah minyak yang lebih sedikit dengan hasil yang sama dengan makanan yang digoreng menggunakan minyak.
Menggoreng makanan dapat mengubah cita rasa makanan menjadi lebih lezat, tetapi di sisi lain juga mengubah kandungan nutrisi makanan tersebut. Makanan yang digoreng akan menyerap minyak sehingga makanan mengandung lemak dan kalori lebih tinggi.
Pertahankan Kesehatan Tubuh, Tetap Penuhi Kebutuhan Vitamin dan Mineral
Selain menghindari – atau mengurangi konsumsi makanan yang digoreng, untuk menjaga kesehatan tubuh kamu juga disarankan untuk memenuhi kebutuhan vitamin dan mineral. Hal ini juga akan membantu meningkatkan kekebalan tubuh!
Kebutuhan vitamin dan mineral selama berpuasa dapat dipenuhi dengan mengonsumsi multivitamin dari Enervon yang punya kandungan lengkap.
Minum Enervon-C yang mengandung Vitamin C, Vitamin B Kompleks (Vitamin B1, Vitamin B2, Vitamin B6, Vitamin B12), Niacinamide, dan Kalsium Pantotenat yang dapat menjaga daya tahan tubuh agar tidak mudah sakit.
Konsumsi Enervon-C Effervescent yang mengandung Vitamin C lebih tinggi, yaitu 1000 mg – yang satu ini dapat berikan perlindungan ekstra, serta dapat memberikan rasa segar sepanjang hari, lho.
Dan, untuk kamu yang punya lambung sensitif, sangat direkomendasikan mengonsumsi Enervon Active yang mengandung non-acidic Vitamin C 500 mg, Vitamin B Kompleks (Vitamin B1, Vitamin B2, Vitamin B6, Vitamin B12), Niacinamide, Kalsium Pantotenat, dan Zinc – untuk bantu menjaga stamina agar tak mudah lelah, sekaligus optimalkan sistem kekebalan tubuh.
Pastinya, kandungan vitamin C dan vitamin B kompleks di dalamnya dapat membantu mengoptimalkan kekebalan tubuh. Selain itu, kandungan vitamin B kompleks pada membantu mengoptimalkan proses metabolisme, sehingga tubuh dapat memperoleh sumber energi yang lebih tahan lama. Hal ini tentu dapat membuat kamu semakin produktif.
Apakah kamu masih gemar mengonsumsi makanan yang digoreng? Mulai sekarang, yuk, coba kurangi asupan makanan tersebut – atau cobalah biasakan diri dengan teknik memasak lainnya yang lebih sehat, ya!
Featured Image – nytimes.com
Source – idntimes.com