Mimisan merupakan kondisi ketika ada darah yang keluar dari lubang hidung akibat pecahnya pembuluh darah di dalam hidung. Perlu dipahami bahwa dinding bagian dalam hidung terdiri dari jaringan bernama mukosa yang lembap dan kaya akan pembuluh darah di dekat permukaan kulit. Luka kecil seperti gesekan kuku saat mengorek hidung misalnya, rentan membuat jaringan tersebut robek atau terbuka dan mengeluarkan darah. Dari deretan penyebab umum dan khusus, mimisan juga bisa dipengaruhi oleh kondisi tubuh yang lelah. Mimisan karena kelelahan bukan kasus baru dan bisa terjadi kepada siapa pun. Namun apakah mimisan karena kelelahan ini berbahaya? Penyebab apa saja yang perlu diwaspadai? Ikuti penjelasan lengkapnya berikut beserta pertolongan pertama dan pencegahan pada mimisan.

Sebelum masuk pada penjelasan penyebab mimisan, terdapat dua tipe mimisan berdasarkan asal darah yang keluar. Pertama adalah mimisan depan atau anterior yaitu mimisan yang darahnya berasal dari dinding di antara dua lubang hidung. Jenis mimisan ini umumnya bukan masalah kesehatan serius dan mudah diatasi di rumah karena cepat dihentikan.

Lalu yang kedua adalah mimisan belakang atau posterior yaitu mimisan yang terjadi karena pembuluh darah arteri mengalami kerusakan. Tanda paling terlihat dari mimisan belakang adalah aliran darahnya cukup deras dan biasanya mengalir sampai di tenggorokan. Pada beberapa kasus, mimisan jenis ini terjadi selama lebih dari 20 menit dan muncul setelah luka atau cedera di kepala dan wajah.

Penyebab Umum dan Khusus dari Mimisan

Penyebab mimisan dapat dikategorikan menjadi penyebab umum dan khusus. Masing-masing kategori ini bisa terjadi karena trauma atau iritasi, bisa juga terjadi karena kondisi kesehatan tertentu.

Penyebab Umum

  1. Meniup hidung terlalu sering dan/atau terlalu keras.
  2. Sering mengorek dan menggosok lubang hidung.
  3. Menghirup bahan kimia dengan aroma yang kuat, seperti pada produk pembersih lantai dan asap kimia pabrik.
  4. Terpapar asap rokok dan/atau udara yang kering dengan intens.
  5. Reaksi alergi rhinitis atau non-alergi rhinitis.
  6. Kecelakaan atau cedera seperti patah hidung, patah tulang tengkorak, maupun perdarahan internal lainnya.

Penyebab Khusus

  1. Memiliki kondisi kesehatan yang berisiko tinggi mengalami mimisan seperti tekanan darah tinggi.
  2. Kekurangan kalsium, meskipun ini jarang terjadi.
  3. Memiliki penyakit inflamasi dan gangguan imun tubuh.
  4. Mimisan sebagai tanda penyakit yang lebih serius seperti leukimia, hemofilia, hingga tumor yang tumbuh di dalam hidung.

Image by Queenmoonlite Studio on Freepik

Penjelasan Soal Mimisan karena Kelelahan

Menurut berbagai laporan medis, kelelahan bukan penyebab utama dari mimisan. Namun mimisan karena kelelahan memang bisa terjadi dan penyebab utamanya adalah salah satu atau beberapa penyebab yang dijelaskan sebelumnya. Umumnya mimisan karena kelelahan tidak berbahaya karena termasuk pendarahan ringan dan akan berhenti dengan sendirinya. Kondisi ini terjadi karena pembuluh darah dalam hidung dalam keadaan tegang akibat tekanan darah meningkat. Sehingga iritan sederhana seperti udara kering atau mencium bahan kimia tertentu bisa memicu mimisan, baik mimisan anterior maupun posterior.

Meskipun mimisan dan tubuh yang lelah memiliki hubungan secara tidak langsung, kamu tetap perlu berhati-hati. Dalam penjelasan lain, kelelahan juga bisa menjadi faktor yang memperburuk kondisi kesehatan. Apalagi jika seseorang mengalami mimisan posterior dan kehilangan banyak darah.

Kapan Harus Mewaspadai Mimisan?

Pada kebanyakan kasus, mimisan tidak memerlukan perhatian medis serius. Namun mimisan perlu mendapat perhatian serius jika berlangsung lebih dari 20 menit atau mengalami kecelakaan sebelumnya. Terutama kecelakaan yang membuat kepala cedera. Selain itu, waspadai juga ketika mimisan disertai gejala lain seperti pusing, lemas, hingga demam. Frekuensi mimisan lebih dari sekali seminggu tanpa penyebab umum dan darah keluar tanpa disadari juga perlu mendapat pemeriksaan lanjut dari dokter. Jika kamu mengalami kondisi seperti itu, ada kemungkinan itu gejala mimisan posterior dan membutuhkan penanganan serius. Segera pergi ke rumah sakit atau pusat layanan kesehatan terdekat.

Pertolongan Pertama pada Mimisan

Jika kamu mengalami mimisan, ada beberapa langkah yang perlu dilakukan sebagai bentuk pertolongan pertama.

  1. Duduk tegak agar menjaga kepala tetap di atas jantung. Lalu condongkan tubuh ke depan agar darah tidak mengalir ke tenggorokan.
  2. Apabila terasa ada darah yang menyumbat lubang hidung, keluarkan secara perlahan.
  3. Kemudian jepit hidung dengan lembut selama 10-15 menit dengan jari telunjuk dan ibu jari.
  4. Lalu cek apakah darah masih mengalir. Jika darah sudah berhenti, kamu bisa meletakkan kompres dingin untuk meredakan rasa sakit di hidung.
  5. Hindari memasukkan benda seperti lipatan tisu, kain kassa, dan sejenisnya. Termasuk jangan mengorek hidung beberapa jam setelah mimisan.
  6. Istirahat yang cukup serta hindari aktivitas berat dan benda iritan.

Cara Mencegah Mimisan

Meski bukanlah masalah yang serius, namun kamu tetap perlu mewaspadainya. Baik itu mimisan karena kelelahan atau dipicu oleh penyebab lain dan terjadi terlalu sering, kondisi tersebut bisa jadi tanda adanya gangguan kesehatan. Untuk mimisan yang terjadi dalam kondisi wajar, dalam hal ini bukan masalah kesehatan serius, kamu bisa melakukan tindakan pencegahan dengan cara berikut.

  • Berhati-hati saat hendak membuang ingus dan mengorek hidung.
  • Menghindari interaksi berlebihan dan keras antara tangan dan hidung.
  • Tidak merokok (perokok aktif) dan dekat-dekat dengan asap rokok (perokok pasif) karena asapnya dapat membuat hidung menjadi kering.
  • Menjaga pertukaran suhu udara pada batas wajar, tidak terlalu kering dan juga tidak begitu dingin. Bila perlu, jaga kualitas kelembapan udara dengan menyalakan humidifier selama 10-15 menit.
  • Menghindari trauma pada wajah dengan beberapa contoh umumnya adalah mengenakan sabuk pengaman serta mengenakan pelindung wajah setiap melakukan olahraga keras seperti karate, anggar, dan lain-lain.
  • Kelola stres dengan cara yang paling sesuai dengan karaktermu. Beban pikiran yang dibiarkan bisa memicu penyebab mimisan yaitu tekanan darah tinggi.

Dukung Produksi Sel Darah Merah dengan Memenuhi Asupan Gizi

Karena mengeluarkan darah, tidak bisa dipungkiri bahwa mimisan bisa menjadi faktor seseorang kehilangan banyak darah. Agar tidak mengarah pada kondisi anemia, segera pulihkan diri dengan memenuhi asupan gizi melalui pola makan sehat. Selain mencegah kelelahan, memenuhi kebutuhan nutrisi harian juga akan mendukung produksi sel darah merah.

Salah satu mikronutrien yang mampu mendukung proses pembentukan sel darah merah adalah zat besi. Bantu penyerapan zat besi tubuh dengan mengonsumsi makanan dan minuman tinggi  vitamin C. Bila perlu, Enervon-C Effervescent hadir sebagai suplemen yang kaya akan multivitamin dan mineral. Selain vitamin C, kamu juga akan mendapat asupan vitamin B kompleks, mineral niacinamide, dan kalsium pantotenat cukup dengan mengonsumsi 1 tablet per hari. Dapatkan produknya dari toko resmi Enervon di Tokopedia dan Shopee.

Referensi:

  • Jayne Leonard. 2023. What to know about a posterior nosebleed. Diakses dari https://www.medicalnewstoday.com/articles/319041
  • Harvard Health Publishing. 2023. Nosebleed (epistaxis). Diakses dari https://www.health.harvard.edu/a_to_z/nosebleed-epistaxis-a-to-z
  • Cleveland Clinic. 2023. Nosebleed (Epistaxis). Diakses dari https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/13464-nosebleed-epistaxis
  • Melinda Ratini. 2020. Fatigue And Nosebleed. Diakses dari https://www.medicinenet.com/fatigue_and_nosebleed/multisymptoms.htm 

Featured Image - Image by annebel146 on Freepik