Cegah Diabetes, Ini Batasan Konsumsi Gula dari WHO
Sudah bukan rahasia lagi kalau mengonsumsi gula berlebihan tidak baik bagi kesehatan tubuh. Kebiasaan buruk ini dapat menjadi penyebab timbulnya penyakit jantung, kanker, obesitas.
Untuk menyikapi asupan gula berlebihan di kalangan masyarakat, Organisasi kesehatan Dunia (WHO) pun membuat rekomendasi terkait batasan konsumsi gula harian pada orang dewasa dan anak-anak. Bahkan, rekomendasi tersebut memiliki label “kuat” – dan baiknya diikuti.
Lalu, berapa batasan asupan gula yang direkomendasikan oleh WHO? Berikut informasinya!
Batasan Gula Harian Berdasarkan Rekomendasi WHO
Credit Image - health.detik.com
Gula adalah salah satu jenis karbohidrat yang dapat dipecah oleh tubuh untuk menghasilkan energi. Jenisnya ada berbagai macam, seperti glukosa, galaktosa (gula yang mengandung susu), fruktosa (gula pada buah-buahan), laktosa (gula pada susu atau produk susu), dan sukrosa (gula meja).
Jenis gula yang kebanyakan dikonsumsi oleh orang dewasa dan anak-anak adalah gula bebas atau "free sugar". Mereka biasa ditambahkan pada makanan atau minuman, seperti dalam biskuit, minuman bersoda, yoghurt, es krim, permen, madu, sirup, jus, smoothie, dan lain sebagainya. Sementara gula yang secara alami terdapat dalam buah, sayur segar, atau susu tidak dihitung sebagai gula bebas.
Kelompok gula yang termasuk gula bebas, harus dibatasi konsumsinya. Sebab menurut bukti ilmiah, ini dapat berdampak buruk bagi kesehatan jangka panjang. Sedangkan kelompok gula yang bukan gula bebas biasanya tidak perlu dikhawatirkan karena mereka datang dengan vitamin dan nutrisi.
Menurut pedoman WHO terbaru, batas asupan gula bebas harian, baik untuk orang dewasa maupun anak-anak harus kurang dari 10 persen dari total asupan energi. Misalnya, pada orang dewasa atau untuk diet 2.000 kalori per hari, itu berarti 200 kalori atau sekitar 50 gram gula setiap hari (setara dengan 12 sendok teh gula).
Namun mengingat tingginya prevalensi obesitas dan diabetes, WHO juga merekomendasikan untuk mengurangi gula bebas hingga di bawah 5 persen dari total energi. Ini berarti sekitar 25 gram gula bebas per orang per hari. Namun, ini adalah rekomendasi yang sifatnya "bersyarat" yang dimaksudkan untuk meningkatkan manfaat kesehatan tambahan.
Nah, apakah kamu suka mengonsumsi makanan atau minuman manis berlebihan setiap hari? Mulai sekarang kita batasi yuk, demi menjaga kesehatan di masa depan yang lebih baik.
Cara Mengatur Asupan Gula Berlebih
Credit Image - thedailymeal.com
Untuk mengatur asupan gula harian, ada berbagai tips yang penting untuk kamu terapkan, lho. Ingat, jangan sampai kamu merasa tanda-tanda diabetes – atau bahkan sudah sakit dahulu baru menjalani hidup sehat.
Berikut tips mengatur asupan gula berlebih.
- Memenuhi kebutuhan air, setidaknya 2 liter hari atau setara dengan delapan gelas. Minum air menjadi penting karena ini merupakan cara agar ginjal bekerja dengan maksimal. Dilansir Elite Medical Center, dengan melakukannya, organ tersebut dapat mengeliminasi kelebihan zat di dalam tubuh, termasuk gula.
- Perbanyak konsumsi makanan berserat yang mampu memperlambat proses cerna gula, sehingga kadar gula tidak cepat melonjak.
- Mendapat waktu tidur yang cukup. Pasalnya kurang tidur bisa meningkatkan produksi hormon stres kortisol. Senyawa tersebut bisa meningkatkan gula darah – dan pada akhirnya dapat menyebabkan obesitas, hingga mengganggu kekebalan tubuh.
- Raji berolahraga agar berat badan tetap terjaga. Faktor obesitas juga berkontribusi dalam naiknya risiko diabetes.
Mengurangi asupan gula memang penting dilakukan sehingga kesehatan tubuh pun lebih terjaga. Nah, biar kesehatan semakin maksimal – dan kamu dapat terhindar dari risiko penyakit berbahaya, pastikan kamu sudah rutin mengonsumsi suplemen vitamin C yang dapat menguatkan kekebalan tubuh.
Tapi, apa suplemen yang direkomendasikan?
Optimalkan Kesehatan Tubuh dengan Asupan Multivitamin
Credit Image - halodoc.com
Seperti yang sudah disebutkan, mengurangi asupan gula penting diterapkan agar risiko penyakit berbahaya dapat dihindari. Untuk memaksimalkan kondisi tubuh, pastikan vitamin dan mineral sudah diperoleh dengan baik.
Kamu bisa mengonsumsi multivitamin dengan kandungan lengkap, seperti Enervon-C dan Enervon Active.
Pastikan kamu sudah rutin minum Enervon-C yang mengandung Vitamin C, Vitamin B Kompleks (Vitamin B1, Vitamin B2, Vitamin B6, dan Vitamin B12), Niacinamide, dan Kalsium Pantotenat – yang dapat menjaga daya tahan tubuhmu agar tidak mudah sakit.
Multivitamin Enervon-C Effervescent dengan kandungan Vitamin C lebih tinggi, yaitu 1000 mg untuk perlindungan ekstra, sekaligus memberikan sensasi segar sepanjang hari.
Untuk yang punya masalah lambung sensitif, direkomendasikan mengonsumsi Enervon Active yang mengandung non-acidic Vitamin C 500 mg, Vitamin B Kompleks (Vitamin B1, Vitamin B2, Vitamin B6, Vitamin B12), Niacinamide, Kalsium Pantotenat, dan Zinc yang dapat menjaga stamina tubuh agar tak mudah lelah – dan pastinya menjaga imunitas tubuh tetap optimal, berkat kandungan vitamin C dan zinc di dalamnya.
Kandungan vitamin B kompleks dalam Enervon-C dan Enervon Active juga dapat membantu proses metabolisme, sehingga makanan yang dikonsumsi bisa diubah menjadi sumber energi yang lebih tahan lama. Manfaat ini bisa membuat tubuh makin produktif selama beraktivitas.
Untuk mendapatkan produk Enervon kamu bisa segera membelinya di official store di Tokopedia, ya.
Jadi, apakah kamu sudah menjaga asupan gula harian? Pastikan tidak melewati batas yang sudah direkomendasikan, sehingga risiko diabetes dapat diminimalisir!
Featured Image – cnbc.com
Source – idntimes.com