5 Makanan yang Mengganggu Metabolisme, Perlu Dihindari!
Metabolisme merupakan salah satu proses terpenting, karena ini dapat membantu menghasilkan energi yang bisa digunakan untuk beraktivitas sehari-hari. Jika bermasalah, kamu mungkin sering merasa lelah, bahkan sulit untuk menurunkan berat badan, lho.
Apa yang menyebabkan metabolisme melambat? Jawabannya, ada berbagai faktor yang memengaruhi, termasuk makanan sehari-hari. Bahkan, ada pula makanan yang menurut banyak orang relatif sehat, tapi ternyata berpotensi merusak metabolisme, apalagi kalau dikonsumsi secara berlebihan.
Apa saja makanan yang dapat merusak proses metabolisme? Cari tahu jawabannya di bawah ini, yuk!
1. Makanan Hambar
Credit Image - delish.com
Masih gemar mengonsumsi makanan hambar? Coba perhatikan dulu informasi yang satu ini!
Menerapkan gaya hidup sehat tidak berarti kamu harus selalu makan makanan yang hambar dan tidak kamu sukai. Ingat, diet seharusnya menjadi pola makan sehat jangka panjang, dan kamu akan kesulitan menjalani diet jika kamu tidak benar-benar menyukai apa yang kamu makan.
Rempah-rempah adalah salah satu bahan yang dapat menambah rasa pada masakan, meningkatkan nutrsi, tanpa menambah banyak kalori. Menambahkan sedikit bumbu ke makanan juga dapat meningkatkan metabolisme.
Dalam sebuah penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Physiology & Behavior, individu yang makan sekitar setengah sendok teh cabai merah mengalami pembakaran kalori yang lebih besar setelah makan dibandingkan orang yang tidak menambahkan cabai.
2. Daging Sapi Konvensional
Daging sapi yang dibudidayakan secara konvensional dapat merusak metabolisme. Ini lantaran daging sapi yang dibudidayakan secara konvensional mengandung lebih banyak antibiotik daripada daging sapi yang diberi makan rumput. Antibiotik sendiri memberikan efek buruk pada kesehatan jika digunakan secara sembarangan.
Satu studi yang diterbitkan pada Front Public Health menjelaskan bahaya antibiotik terhadap bakteri baik di usus. Perubahan bakteri di usus ini berkorelasi dengan peningkatan berat badan, karena berdampak negatif pada cara tubuh memproses makanan. Secara sederhana, mengonsumsi antibiotik dari daging bisa membuat berat badan bertambah.
3. Soda Diet
Credit Image - food.detik.com
Sering melihat diet soda di pasaran? Ini bukan berarti jenis soda tersebut rendah akan kalori atau kandungan gula, lho. Jadi jangan sampai kamu terkecoh, ya!
Seiring bertambahnya usia, pembakaran kalori alami tubuh semakin melambat. Itulah salah satu alasan mengapa seiring bertambahnya usia, kebanyakan orang mengalami pertambahan berat badan meskipun mereka makan dalam jumlah yang sama.
Pemanis buatan yang terdapat dalam soda diet mungkin menjadi masalah karena dapat mengubah bakteri usus, yang dapat memengaruhi metabolisme, menyebabkan gula darah melonjak sehingga meningkatkan risiko diabetes tipe 2 dan obesitas, menurut sebuah studi yang diterbitkan di Nature.
4. Gandum
Gandum banyak ditemukan dalam makanan sehari-hari. Sayangnya, beberapa orang sensitif terhadap jenis makanan ini. Jika kamu termasuk yang sensitif pada jenis makanan tertentu – yang dalam bahasan kali ini, gandum – dan dikonsumsi terlalu sering, maka antibodi terhadap makanan tersebut akan terbentuk, antibodi ini akan melawan makanan seolah-olah mereka adalah benda asing yang menyerang dalam tubuh, menurut ahli gizi klinis The Whole Journey.
Akibatnya, ini memberikan beban peradangan yang ekstrem pada usus, hati, sistem kekebalan dan tiroid. Tiroid merupakan pengatur metabolisme tubuh, dan jika tiroid bermasalah, maka metabolisme tubuh juga akan bermasalah.
5. Margarin
Credit Image - lasenor.com
Margarin mengandung banyak lemak trans yang meningkatkan kolesterol jahat dan menurunkan kolesterol baik. Dilansir dari laman Healthy Women, lemak trans dapat menyebabkan resistensi insulin, yaitu ketika sel kesulitan menyerap glukosa sehingga menyebabkan penumpukan gula di dalam darah.
Resistensi insulin ini menyebabkan metabolisme tubuh melambat dan penambahan berat badan, terutama di sekitar perut. Lebih jauh, diet lemak trans ini juga meningkatkan risiko penyakit jantung.
6. Bagaimana Cara Meningkatkan Metabolisme Tubuh?
Agar metabolisme tubuhmu tetap terjaga, ada beberapa tips yang dapat dilakukan, yaitu:
- Pastikan kamu mendapatkan waktu tidur yang cukup.
- Rajin melakukan aktivitas fisik.
- Bisa juga dengan melakukan latihan angkat beban – salah satu bentuk aktivitas yang baik untuk meningkatkan metabolisme.
- Perbanyak konsumsi asupan protein.
- Cukupi kebutuhan cairan tubuh.
Yang tak kalah pentingnya untuk memaksimalkan metabolisme tubuh, konsumsi vitamin B kompleks. Jenis vitamin ini memiliki peran penting dalam meningkatkan metabolisme, lho.
Sejumlah jenis vitamin B kompleks berfungsi untuk memproses karbohidrat, kemudian memecahnya menjadi glukosa dan diubah menjadi energi untuk tubuh. Sehingga, kekurangan asupannya pun akan menyebabkan metabolisme menjadi terhambat – dan pembentukan energi tidak bisa dilakukan secara maksimal.
Lalu, bagaimana caranya memenuhi kebutuhan vitamin tersebut? Vitamin B kompleks dapat diperoleh dari sumber makanan, seperti daging sapi, susu dan produk olahannya, telur, bayam, tempe, sayuran berdaun hijau, kerang, dan hati.
Selain itu, vitamin B kompleks dapat diperoleh dengan mengonsumsi multivitamin dengan kandungan lengkap, seperti rangkaian produk dari Enervon.
Konsumsi Enervon-C yang mengandung Vitamin C, Vitamin B Kompleks (Vitamin B1, Vitamin B2, Vitamin B6, dan Vitamin B12), Niacinamide, dan Kalsium Pantotenat – yang dapat menjaga daya tahan tubuhmu agar tidak mudah sakit.
Minum Enervon-C dalam bentuk tablet yang mengandung Vitamin C 500 mg, atau Enervon-C Effervescent dengan kandungan Vitamin C 1000 mg yang bisa memberi sensasi rasa segar sepanjang hari.
Untukmu kaum aktif dan produktif, direkomendasikan untuk minum Enervon Active yang mengandung non-acidic Vitamin C 500 mg, Vitamin B Kompleks (Vitamin B1, Vitamin B2, Vitamin B6, Vitamin B12), Niacinamide, Kalsium Pantotenat, dan Zinc – kandungan vitamin C yang ramah dilambung akan membantu menjaga imunitas, dan vitamn B kompleksnya dapat mengoptimalkan energi tubuh agar tidak mudah lelah.
Multivitamin Enervon-C dan Enervon Active pun dapat membantu optimalkan proses metabolisme, sehingga tubuh dapat memperoleh energi yang lebih tahan lama. Manfaat yang satu ini bisa dirasakan berkat kandungan vitamin B kompleks di dalamnya.
Kemudian, bagi usia emas, direkomendasikan mengonsumsi Enervon Gold yang mengandung Vitamin C, Vitamin B Kompleks, Omega-3, Asam Folat, dan Lutein yang dapat membantu menjaga kekebalan tubuh, membentuk energi, hingga menjaga kesehatan otak, kesehatan jantung, dan juga kesehatan mata.
Dan untuk anak-anak, direkomendasikan mengonsumsi Enervon-C Plus Sirup yang mengandung Vitamin A, Vitamin B Kompleks (Vitamin B1, Vitamin B2, Vitamin B6, Vitamin B12), Vitamin C, dan Vitamin D yang penting untuk menjaga kesehatan Si Kecil.
Enervon-C Plus Sirup dapat bantu optimalkan tumbuh kembang Si Kecil membuat anak tetap aktif di masa pertumbuhannya, meningkatkan napsu makan, membantu pembentukan tulang dan gigi, serta bantu pelihara daya tahan tubuhnya biar tidak mudah sakit.
Yuk, segera dapatkan multivitamin dari Enervon pilihanmu dengan mengunjungi official store-nya di Tokopedia.
Itulah deretan makanan yang dapat menghambat metabolisme tubuh. Sebenarnya kamu tidak perlu menghindari jenis asupan tersebut, kok. Tapi mengingat dampak buruknya, ada baiknya dibatasi konsumsinya, ya.
Featured Image – productivemuslim.com
Source – idntimes.com