Siapa sih yang tidak ingin memiliki berat badan ideal? Sepertinya hal ini menjadi dambaan banyak orang. Bukan soal penampilan saja, tapi berat badan yang sehat dapat membantu menurunkan risiko masalah kesehatan.

Meski demikian, tidak sedikit pula orang yang justru mengambil jalan pintas untuk menurunkan berat badan demi mendapat hasil signifikan. Sayangnya, cara instan ini salah – bahkan tidak baik buat kesehatan tubuh.

Memang terlihat menggiurkan, tapi penurunan berat badan secara cepat justru hanya akan memicu datangnya sejumlah penyakit, termasuk 6 masalah kesehatan di bawah ini, lho!

 

 

1. Kehilangan Nutrisi Penting

Credit Image - halodoc.com

Beberapa metode diet menyarankan agar kita membatasi kelompok makanan tertentu untuk menurunkan berat badan. Akan tetapi, tubuh tetap membutuhkan asupan lemak, protein, karbohidrat, vitamin, dan mineral dalam jumlah tertentu untuk menjalankan fungsinya dengan baik. Ketika seseorang membatasi asupan kelompok makanan tertentu, maka ia akan kehilangan nutrisi diperlukan tubuh.

Seperti dicontohkan Cleveland Clinic, seseorang yang tidak mengonsumsi kelompok makanan jenis karbohidrat atau produk susu akan meningkatkan risiko masalah pencernaan seperti konstipasi, kelelahan, kepadatan tulang menurun, hingga kerontokan rambut. Diet harus mengandung berbagai jenis makanan sehat dan utuh. Selain itu, jumlah kalori yang dikurangi tidak boleh melebihi 500 kalori per hari.

 

2. Menurunkan Metabolisme Tubuh

Dilansir Healthline, penurunan berat badan dalam waktu singkat biasanya terjadi karena kekurangan kalori secara ekstrem. Ini membuat tubuh menganggap pasokan makanan terbatas dan masuk ke dalam mode kelaparan.

Ketika tubuh berada dalam mode kelaparan, maka metabolisme menjadi lambat dengan tujuan untuk menghemat energi. Makin banyak berat badan yang berkurang dalam waktu singkat, maka metabolisme tubuh kian melambat. Akibatnya, kesehatan pencernaan kita pun akan menjadi korban.

Maka dari itu, jumlah asupan kalori yang dikurangi tidak boleh lebih dari 500 kalori per hari. Kebanyakan orang berat badannya turun sekitar 0,5 kilogram dalam seminggu ketika mereka mengurangi mengonsumsi 500 kalori per hari, yang diimbangi dengan diet dan olahraga. Meskipun penurunan berat badan tidak langsung terlihat, tetapi hasil yang didapatkan bisa lebih bertahan lama.

 

3. Diet Bisa Gagal

Credit Image - health.detik.com

Ketika penurunan berat badan terjadi cepat, proses selanjutnya menjadi semakin sulit. Mengurangi terlalu banyak kalori secara cepat dapat mengganggu produksi leptin, yaitu hormon yang mengatur rasa lapar dan kenyang, mengutip penjelasan Healthline.

Normalnya, ketika kita sudah mengonsumsi makanan dengan jumlah cukup, hormon leptin akan memberi tahu otak bahwa tubuh sudah kenyang. Sementara itu, diet dengan sangat rendah kalori menyebabkan hormon leptin terganggu sehingga keinginan makan menjadi lebih besar. Akibatnya, nafsu makan menjadi meningkat dan cenderung makan berlebihan.

 

4. Kehilangan Massa Otot

Diet ketat memang bisa menunjukkan hasil penurunan berat badan yang signifikan pada banyak orang. Namun, berat badan yang berkurang ini tak hanya karena hilangnya lemak, tapi juga massa otot.

Ketika massa otot berkurang, penurunan berat badan akan menjadi lebih sulit karena otot mampu membakar lebih banyak kalori, mengutip penjelasan Cleveland Clinic. Sebaliknya, penurunan berat badan secara perlahan disertai olahraga membuat tubuh membakar lemak secara perlahan dengan tetap mempertahankan massa otot.

 

5. Tubuh Mengalami Dehidrasi

Credit Image - rey.id

Metode penurunan berat badan tertentu seperti diet rendah karbohidrat bisa menunjukkan hasil yang signifikan secara cepat, kira-kira selama 1 hingga 2 minggu pertama. Namun, berat badan yang berkurang tersebut berasal dari jumlah air yang hilang dari tubuh.

Healthline menjelaskan bahwa kehilangan jumlah air menyebabkan seseorang mengalami dehidrasi. Masalh ini akan menimbulkan berbagai efek samping, seperti konstipasi, sakit kepala, nyeri otot, hingga energi yang menurun.

Beberapa orang terlalu fokus terhadap mengatur pola makan ketika baru memulai diet, namun mengabaikan asupan air. Maka dari itu, ketika melakukan perubahan pola makan, pastikan mencukupi kebutuhan cairan.

 

6. Masalah Batu Empedu

Seseorang yang menjalani penurunan berat badan secara cepat atau dalam jumlah besar meningkatkan risiko terjadinya batu empedu. National Institute of Diabetes and Digestive and Kidney Diseases menjelaskan, penurunan berat badan dalam waktu cepat membuat kantung empedu tidak dapat mengosongkan dengan baik.

Sementara itu, penurunan berat badan secara bertahap dapat mencegah terjadinya masalah batu empedu. Dilansir WebMD, orang yang menurunkan berat badan secara perlahan, yaitu sekitar 0,5 kilogram dalam waktu seminggu, lebih jarang mengalami batu empedu.

 

7. Terapkan Pola Makan Sehat yang Berkelanjutan Saja, Yuk!

Credit Image - lifepal.co.id

Alih-alih melakukan diet ekstrem yang bisa membahayakan kesehatan tubuh. Ada baiknya kamu menerapkan diet sehat – dan pola makan sehat yang bisa dilakukan dalam jangka panjang.

Everyday Health menjelaskan bahwa menurunkan berat badan yang sehat biasanya menerapkan gaya hidup sehat secara berkelanjutan. Tanpa perubahan gaya hidup berkelanjutan, maka manfaat kesehatan yang didapatkan menjadi kurang maksimal.

Maka dari itu, perlu untuk membiasakan makan makanan bergizi, melakukan aktivitas fisik secara teratur, mengelola stres, dan cukup tidur. Kebiasaan sehat yang sudah berjalan juga tidak boleh ditinggalkan setelah target berat badan tercapai. Dengan tetap melakukan gaya hidup sehat, maka berat badan dapat dipertahankan dalam jangka waktu lebih lama.

Selain itu, dalam menjalani hidup sehat, pastikan kamu juga sudah mencukupi kebutuhan vitamin dan mineral harian. Tak hanya dari asupan makanan bergizi, kedua nutrisi tersebut bisa diperoleh dengan mengonsumsi multivitamin dengan kandungan lengkap, seperti Enervon Active.

Enervon Active mengandung non-acidic Vitamin C 500 mg, Vitamin B Kompleks (Vitamin B1, Vitamin B2, Vitamin B6, Vitamin B12), Niacinamide, Kalsium Pantotenat, dan Zinc yang dapat membantu menjaga daya tahan tubuhmu.

Selain itu, multivitamin Enervon Active pun dapat membantu optimalkan proses metabolisme, sehingga tubuh dapat memperoleh energi yang lebih tahan lama. Manfaat yang satu ini bisa dirasakan berkat kandungan vitamin B kompleks di dalamnya.

Yuk, segera dapatkan multivitamin andalan satu ini dengan mengunjungi official store Enervon!

 

Jadi, masih masih mau bandel melakukan diet cepat? Jangan lagi tergiur dengan hasil yang instan, ya. Karena hal yang instan justru bisa membawa petaka buruk bagi kesehatan, lho. Lebih baik lakukan pola hidup sehat jangka panjang, biar berat badan tetap terjaga hingga nanti.

 

 

Featured Image – klikdokter.com

Source – idntimes.com