Pernah menggigil kedinginan padahal suhu cuaca sedang biasa saja? Terasa dingin tapi tidak demam sepertinya kondisi yang cukup umum ditemui. Hal tersebut pun disebabkan oleh berbagai faktor, mulai dari kondisi suhu lingkungan yang tidak bersahabat hingga tanda dari tubuh bahwa ada masalah kesehatan lain yang harus ditangani. Tubuh yang menggigil adalah respons saat suhu tubuh menurun dan biasanya dialami oleh seseorang yang sedang demam. Namun, seseorang juga dapat mengalami kedinginan tanpa demam. Lalu apa saja penyebab umum badan terasa dingin tapi tidak demam? Bagaimana kondisi ini ditangani? Pahami semuanya melalui pembahasan kali ini.

Menggigil dan Badan Terasa Dingin tapi Tidak Demam

Salah satu tanda badan terasa dingin adalah menggigil, merinding, dan lain sebagainya. Kondisi ini dilakukan oleh otot yang terus menerus kontraksi dan rileks. Respons seperti menggosok tangan, merinding, dan menggigil tadi terjadi karena tubuh mencoba untuk menghangatkan dirinya sendiri. Meskipun sering dikaitkan dengan kondisi tubuh demam, namun keluhan ini juga bisa dirasakan tanpa adanya demam.

Satu cara untuk membuktikan badan terasa dingin tapi bukan demam adalah dengan mengecek suhu tubuh. Tentu saja akan lebih akurat jika penderitanya menggunakan termometer. Ketika suhu tubuh lebih dari 37 derajat celcius, maka orang tersebut mengalami demam. Namun jika kurang dari itu, bisa jadi badan terasa dingin karena penyebab yang akan dijelaskan di bawah ini.

Image by Racool_studio on Freepik

Penyebab Umum Badan Terasa Dingin tapi Tidak Demam serta Cara Menanganinya

1. Anemia

Anemia terjadi saat seseorang tidak memiliki cukup zat besi dalam darahnya. Gejala penyerta yang paling umum termasuk mudah merasa lelah, pucat, dan selalu merasa kedinginan. Seseorang dapat mengalami anemia karena pola makan yang buruk, usia yang semakin bertambah, adanya penyakit kronis yang belum ditangani, atau bisa juga efek dari pengobatan tertentu. Wanita juga lebih berisiko terkena anemia daripada pria karena siklus menstruasi.

Jika mengalami anemia dalam kasus yang parah, transfusi darah harus dilakukan. Tentu saja orang tersebut perlu diagnosis lanjut oleh dokter. Sedangkan untuk gejala awal biasanya kamu disarankan untuk mengonsumsi suplemen seperti zat besi, zinc, vitamin C, vitamin A, dan lain sebagainya.

2. Beraktivitas Saat Suhu Lingkungan Rendah

Badan terasa dingin tanpa disertai demam juga bisa disebabkan oleh faktor luar dan yang paling umum adalah karena suhu lingkungan sekitar yang rendah. Hal ini menjadi lebih rentan ketika cuaca sedang berangin, berada di lokasi bersuhu rendah seperti pegunungan, kehujanan, pakaian yang kurang tebal, dan/atau masih mengenakan pakaian basah. Suhu rendah dan berangin dapat menghilangkan udara hangat di sekitar kulit. Sedangkan pakaian basah membuat panas tubuh terlalu banyak keluar untuk mengeringkannya. Jika kondisi seperti ini diabaikan, seseorang berisiko terkena hipotermia dan bisa mengancam jiwa.

Untuk itu, segeralah berpindah ke tempat yang lebih hangat. Bisa juga dengan menambah pakaian seperti jaket, syal, topi, kaus kaki, dan lain-lain untuk mencegah semakin banyak panas tubuh yang hilang. Segera mengganti pakaian yang basah tidak hanya saat kehujanan, tapi berlaku juga setelah beraktivitas berat seperti olahraga. Apalagi olahraga memiliki efek mengeluarkan banyak energi tubuh, jadi jangan sampai menunggu badan terasa dingin baru ganti pakaian.

3. Gula Darah Rendah

Hipoglikemia atau gula darah rendah bisa membuat tubuh kedinginan. Saat tubuh tidak memiliki cukup gula, dia akan mencari cara untuk mendapatkan lebih banyak energi dan mengaktifkan berbagai hal. Salah satunya adalah sistem saraf simpatik yang bisa menghasilkan gejala seperti kedinginan, berkeringat, jantung berdebar, dan penglihatan kabur. Bahkan ada juga yang merasakan badan bergetar seperti kedinginan dan kejang.

Apabila hipoglikemia yang menjadi penyebab badan terasa dingin, maka penderitanya perlu segera meningkatkan kadar gula darah dalam tubuh. Salah satunya adalah dengan mengonsumsi makanan atau minuman manis seperti jus buah, permen, coklat batang, dan lain-lain.

4. Gangguan Tiroid (Hipotiroidisme)

Hipotiroidisme adalah gangguan kelenjar tiroid sehingga tidak mampu mencukupi produksi hormon tertentu yang mengatur metabolisme tubuh. Karena proses metabolisme dan pembentukan energi terhambat, penderitanya lebih sensitif terhadap suhu dingin dan mudah merasakan kedinginan. Beberapa gejala penyertanya adalah pembengkakan area wajah, kulit, kuku, dan rambut kering, otot lemah dan nyeri, konstipasi, sulit mengingat, hingga gangguan mental seperti gejala depresi. Karena penyakit ini hanya bisa dideteksi melalui tes darah, pemilik gejalanya perlu memeriksakan diri ke rumah sakit. Konsumsi obat harian sesuai resep dokter bisa mengatasi masalah kesehatan ini.

5. Malnutrisi

Malnutrisi terjadi saat tubuh kekurangan nutrisi yang diperlukan. Kamu bisa mengalami kondisi ini ketika kurang mengonsumsi makanan bergizi, memiliki gangguan pencernaan seperti penyakit celiac, hingga mengalami gangguan makan seperti anorexia. Adapun gejala malnutrisi lainnya meliputi sering lelah atau mengantuk, lemah, sulit berkonsentrasi, kulit pucat, ruam, jantung berdebar, pusing hingga pingsan.

Jika terjadi karena gangguan pencernaan, seseorang perlu mendapat penanganan medis agar tidak terjadi komplikasi. Sedangkan bila terjadi karena pola makan sembarangan, maka perubahan gaya hidup harus dilakukan.

Tanda yang Harus Diwaspadai

Apabila seseorang telah melakukan beberapa cara yang disebutkan pada pembahasan sebelumnya namun badan dingin tidak kunjung hilang, maka penderitanya perlu memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan terdekat. Hal ini juga berlaku ketika seseorang mengalami badan terasa dingin tapi tidak demam cukup sering meskipun gaya hidupnya sehat. Termasuk saat keluhan ini muncul bersama gejala penyerta seperti gejala frostbite atau hipotermia.

Dukung Pemenuhan Gizi Harian dengan Enervon-C Effervescent

Menyambung tips untuk penyebab yang termasuk dalam kekurangan gizi dan anemia, penerapan pola makan sehat harus diperhatikan. Selain mencermati isi piring dengan nutrisi yang seimbang, kamu bisa mendukung pemenuhan gizi dengan mengonsumsi suplemen. Kandungan multivitamin dan mineral dalam satu tablet atau satu dosis sekaligus akan membantu memenuhi kebutuhan harian tubuh. Salah satu rekomendasi suplemen yang cocok untuk hal ini adalah Enervon-C Effervescent.

Tablet effervescent dari Enervon ini tidak hanya mudah larut dalam air putih, tapi juga mengandung multivitamin dan mineral penting. Vitamin C (1000 mg) mampu mendukung daya tahan tubuh dan membantu penyerapan zat besi sehingga mendukung proses produksi sel darah merah. Kemudian vitamin B kompleks akan mendukung metabolisme tubuh dan pembentukan energi. Serta mineral niacinamide dan kalsium pantotenat yang mendukung kesehatan sel tubuh dan penyerapan karbohidrat dan protein. Dapatkan produk ini dan varian lain dari Enervon dengan mengunjungi toko resminya di Tokopedia dan Shopee.

Referensi:

  • Timothy Huzar. 2023. Why do I have chills without a fever?. Diakses dari https://www.medicalnewstoday.com/articles/324864#_noHeaderPrefixedContent
  • Corey Whelan. 2024. 7 Causes for Chills Without Fever and Tips for Treatment. Diakses dari https://www.healthline.com/health/chills-without-fever 

Featured Image - Image by stockking on Freepik