Gejala Corona yang Harus Diwaspadai, Bukan Anosmia Lagi!
Virus corona penyebab Covid-19 masih dikhawatirkan, karena beragam macam subvariannya terus bermunculan, seperti BF.7 yang sudah ditemukan di Indonesia. Tidak hanya di Indonesia, kenaikan kasus juga terjadi di beberapa negara di dunia, termasuk Inggris.
Hal tersebut pun membuat kalangan masyarakat harus waspada terhadap berbagai gejala Covid-19 yang bisa saja muncul.
Gejala umum Covid-19 yang masih sering dikeluhkan seperti sakit tenggorokan, pilek, dan sakit kepala. Namun, laporan terbaru dari The Zoe Covid Study App melacak adanya gejala virus corona baru yang dominan di antara pasien, yaitu hiposmia.
Hiposmia – atau penurunan kemampuan untuk mencium adalah salah satu gejala yang bisa pasien alami. Ini menambah daftar gejala pada pernapasan yang dialami pasien Covid-19. Menurut penelitian yang diterbitkan dalam jurnal HNO, hiposmia merupakan gejala utama atau satu-satunya yang dirasakan pada dua subjek penelitian.
Pada penelitian yang sama, sekitar 31 persen pasien mengalami gangguan penciuman juga rinitis. Kondisi ini digambarkan seperti bersin kronis atau hidung tersumbat.
Selain penurunan kemampuan untuk mencium, pasien Covid-19 juga sering melaporkan parosmia. Ini kondisi saat bau benda yang sudah dikenal mengalami perubahan dan menjadi bau yang tidak mengenakkan.
Ada juga yang melaporkan gejala phantosmia, yakni seseorang yang tiba-tiba mencium sesuatu yang tidak ada wujudnya.
Meski Covid-19 masih memicu gejala yang terjadi pada hidung, tetapi kehilangan kemampuan penciuman total – atau anosmia masih menjadi tanda yang kurang umum. Sebelumnya, anosmia menjadi gejala utama dari virus corona, tapi saat ini posisinya ada di urutan ke-14 daftar gejala umum.
Pasien Covid-19 saat ini cenderung melaporkan adanya perubahan penciuman dibandingkan kehilangan kemampuan penciuman secara total.
Untuk Hindari Risiko Infeksi Virus, Terkuat Kuatkan Proteksi Tubuh!
Credit Image - web.uri.edu
Untuk menghindari berbagai gejala dari Covid-19 yang mungkin bisa berdampak fatal, maka sejak awal kamu harus melakukan langkah pencegahan sehingga tidak terinfeksi virus tersebut.
Selain mendapat vaksinasi sekaligus menjalani protokol kesehatan, untuk menghindari risiko infeksi Covid-19 dan juga subvariannya, kamu juga harus menguatkan imunitas tubuh. Ingat, kekebalan yang baik merupakan perlindungan utama dalam mengurangi risiko paparan virus penyebab penyakit.
Optimalkan kekebalan tubuh dengan menerapkan pola makan sehat yang dimulai dari mengonsumsi makanan bergizi, rutin berolahraga, dan istirahat yang cukup. Serta, lengkapi hidup sehat dengan rutin mengonsumsi multivitamin Enervon Active.
Enervon Active mengandung non-acidic Vitamin C 500 mg, Vitamin B Kompleks (Vitamin B1, Vitamin B2, Vitamin B6, Vitamin B12), Niacinamide, Kalsium Pantotenat, dan Zinc.
Kandungan vitamin C dan zinc di dalamnya dapat membantu menjaga kekebalan tubuh agar tidak mudah sakit. Selain itu, kandungan vitamin B kompleksnya akan membantu optimalkan proses metabolisme, sehingga tubuh dapat memperoleh energi yang lebih tahan lama, sehingga tak mudah lelah saat beraktivitas!
Yuk, segera dapatkan multivitamin andalan satu ini dengan mengunjungi official store Enervon, ya!
Jadi, itulah gejala Covid-19 dominan yang harus diwaspadai. Terus lakukan langkah pencegahan untuk menghindari risiko infeksi virus!
Featured Image – clinicaucelay.com
Source – detik.com