Hati-hati Jadi Codependent Parent dan Kenali Tandanya
Dalam menerapkan pola asuh kepada anak, orang tua bisa memegang prinsip yang menurut mereka benar dan sesuai. Namun ada juga beberapa jenis metode yang harus dihindari agar anak memiliki masa depan yang lebih baik. Codependent parent adalah salah satu cara pengasuhan yang perlu dicermati sebelum dampak negatifnya terlalu jauh dirasakan.
Seperti halnya dalam hubungan secara umum, codependent atau codependency relationship berarti salah satu pihak sangat bergantung pada pihak lain baik secara mental, emosional, fisik, dan/atau spiritual. Lalu bagaimana kaitannya dengan hubungan orang tua dan anak? Simak informasi detail soal codependent parent berikut agar Moms terhindar dari perilaku ini.
Codependent parent adalah sikap orang tua yang memiliki kebergantungan pada anaknya secara tidak sehat. Codependent parent cenderung melakukan kontrol berlebih pada kehidupan anak. Tentunya, orang tua secara naluriah ingin menjalin kedekatan dengan anak serta ikut mengarahkan anak dalam mengambil keputusan. Namun jika dilakukan secara berlebihan, hal ini dapat memberikan dampak negatif kepada anak.
Penyebab dan Dampak Negatif
Orang tua dengan perilaku ini biasanya disebabkan oleh sikap percaya diri yang rendah. Faktor lain yang bisa menjadi penyebab adalah adanya disfungsi keluarga yang terjadi turun temurun, stereotip peran gender, hingga memiliki posisi sebagai anak pertama dalam keluarga besar juga ikut berpengaruh membentuk karakter orang tua kodependen. Mereka akan selalu merasa lebih baik secara psikologis jika mampu melekat dengan anak dan ikut memutuskan semua hal yang akan dilakukan anak.
Sayangnya, jika hal ini dibiasakan, anak-anak akan tumbuh sebagai pribadi yang sulit mengelola kehidupan mereka sendiri, termasuk menentukan jalan hidup. Bahkan pada tahap yang lebih serius, anak dapat mengalami gangguan kesehatan mental. Beberapa di antaranya adalah mereka tidak mampu membuat batasan dan cenderung terlalu memikirkan kebahagiaan orang lain, serta lebih mengedepankan perilaku emosional dibanding rasional saat menghadapi masalah. Kedua belah pihak, orang tua dan anak, akan kesulitan berdiri sendiri sebagai individu. Sehingga memicu perilaku kompulsif, kesulitan melakukan komunikasi yang sehat, dan reaktif satu sama lain.
Tanda Codependent Parent
Perilaku codependent parent sering kali tidak disadari, karena pada dasarnya kebergantungan seseorang sangat erat kaitannya dengan kondisi biologis, psikologis, dan lingkungan sosial. Agar dapat mengetahui tandanya, mari cermati uraian berikut ini:
1. Memikul Tanggung Jawab Emosional secara Tidak Tepat
Orang tua kodependen melakukan banyak hal untuk anak karena selalu merasa bertanggung jawab atas kebahagiaan anak. Mereka akan terobsesi dengan tercapainya kebutuhan dan keinginan anak sehingga penting bagi mereka jika kebutuhan dan emosi anak selalu dalam kondisi yang baik. Apabila mood anak sedang tidak baik, orang tua kodependen cenderung menyalahkan diri mereka sendiri sebagai penyebabnya.
2. Memanipulasi Perasaan Anak
Dikarenakan orang tua kodependen merasa bertanggung jawab atas kebahagiaan anak, maka bagi mereka kebahagiaan mereka juga menjadi tanggung jawab sang anak. Tak jarang orang tua kodependen secara sadar maupun tidak sadar memanipulasi perasaan anak agar melakukan hal sesuai dengan yang mereka inginkan. Bentuk manipulasi tersebut dapat berupa perilaku pasif-agresif, memproyeksikan perasaan yang tidak ingin dimiliki sendiri (seperti malu, bersalah, atau menyesal), serta guilt-trip.
3. Harga Diri Orang Tua Bergantung pada Anak
Orang tua kodependen cenderung memiliki harga diri atau self-esteem yang rendah. Sehingga mereka akan berusaha agar anak-anak mereka dapat menjalani kehidupan dan mencapai hal yang tidak dapat mereka jalani/capai sendiri. Walau pun wajar jika orang tua memiliki harapan dan cita-cita untuk anak mereka, codependent parent melakukan hal tersebut selangkah lebih jauh.
4. Mengorbankan Hubungan Lain
Karena tujuan utama orang tua kodependen, terutama ibu adalah merawat anak-anak, mereka cenderung tidak memiliki hubungan romantis dengan pasangan. Mereka mengorbankan keintiman dengan pasangan semata-mata hanya untuk anak.
5. Terlalu Terlibat dalam Mengatasi Masalah
Dalam mengatasi masalah mereka sendiri, orang tua kodependen akan mendapat pengaruh besar dari situasi anak. Kemudian ketika anak memiliki masalah dalam skala apapun, orang tua selalu berusaha ingin membantu menyelesaikan. Bahkan tanpa meminta persetujuan anak sama sekali dalam mengambil keputusan. Orang tua dengan karakter ini akan menganggap keputusan merekalah yang terbaik. Batasan antara hak dan kewajiban orang tua dan anak menjadi kabur atau tidak jelas dan orang tua sangat mendominasi.
Tips Mengatasi dan Menghindarinya
1. Berdamai dengan Diri Sendiri
Ketika orang tua sudah memiliki beberapa tanda di atas meski tidak pada level ekstrem, orang tua perlu menyadari bahwa dirinya memiliki masalah tersebut. Jika membutuhkan bantuan untuk mengidentifikasi penyebabnya, jangan ragu untuk melakukan konsultasi kepada ahli seperti psikolog. Sembuhkan diri sendiri terlebih dahulu dengan mandiri secara emosional untuk kemudian mengelola ulang hubungan yang ada bersama anak.
2. Menyadari bahwa Peran Orang Tua juga Terbatas
Salah satu cara untuk menghindari bagi orang yang akan menjadi orang tua adalah menyadari bahwa peran orang tua pun memiliki batasan. Tidak hanya dalam menentukan arah hidup anak, namun juga dalam memenuhi kebutuhan anak. Tanamkan kepada mereka rasa tanggung jawab dan mandiri terhadap kehidupan mereka sendiri.
3. Miliki Lingkungan yang Sehat
Orang tua kerap mencampuri masalah anak terlalu banyak karena tidak ada hal lain yang bisa dilakukan meski kebutuhan dasar anak telah tercukupi. Untuk menghindarinya, orang tua juga perlu memiliki kualitas hubungan yang baik dengan lingkungan sekitar. Tidak hanya dengan pasangan, tapi juga dengan teman-temannya.
Meskipun tanda codependent parent tersebut susah dikenali, namun Moms bisa mulai merasakannya jika memahami konsep ini. Perlu diketahui juga ya Moms, bahwa melindungi anak yang berkaitan dengan kesehatan mereka sebenarnya mudah dilakukan, kok. Selain pola makan dan gaya hidup keluarga yang sehat, Moms bisa mendukungnya dengan pemberian tambahan makan berupa suplemen. Enervon-C Plus Syrup hadir dengan kandungan multivitamin dan mineral yang kompleks untuk membantu menjaga daya tahan tubuh serta mendukung tumbuh kembangnya. Pastikan Moms mendapatkan produk yang asli dengan mengakses toko official Enervon berikut ini. Mari penuhi kebutuhan energi harian anak dan biarkan mereka tumbuh anak yang sehat dan mandiri.