Usia Emas Lansia Tetap Sehat? Penuhi Kebutuhannya Berikut
Istilah usia emas digunakan untuk memberikan penyebutan bagi seseorang yang sudah masuk usia 60 tahun ke atas. Lebih populer disebut sebagai lansia, terdapat beberapa kondisi yang melekat dalam benak masyarakat saat memasuki usia lanjut. Di antaranya adalah fisik yang lemah, kemampuan mengingat yang menurun, hingga pola makan yang tidak teratur. Namun semua itu dapat dihindari dengan langkah yang tepat berupa pembiasaan baik yang dimulai dari sekarang. Salah satunya dengan memenuhi kebutuhan usia emas lansia setiap harinya agar tubuh tetap sehat dan produktif menjalani hari. Di bawah ini adalah ulasan lengkap mengenai kebutuhan apa saja yang perlu diperhatikan.
Kebutuhan Usia Emas Lansia Secara Umum
Secara umum kebutuhan lansia hampir sama dengan kebutuhan manusia usia berapa pun. Pertama adalah kebutuhan fisiologis yang berupa makanan, minuman, oksigen, kebutuhan seksual, aktivitas, hingga tidur. Lalu yang kedua adalah kebutuhan akan rasa aman dan perlindungan yang hadir dalam dua bentuk utama, yaitu perlindungan fisik dan psikologis. Lalu secara berurutan kebutuhan yang ketiga dan keempat, yaitu kebutuhan akan rasa cinta dan kebutuhan ingin merasa dihargai. Karena kebutuhan ini sangat menyeluruh, mari membahas lebih dalam tentang kebutuhan usia emas lebih detail.
Kebutuhan Tubuh Usia Emas Lansia Lebih Detail
1. Rutinitas Harian yang Menyehatkan
Usia emas biasanya juga telah masuk usia pensiun, baik yang bekerja di perusahaan, instansi pemerintah, maupun profesi lainnya. Meskipun begitu, lansia harus tetap memiliki rutinitas yang mendukung kesehatan tubuhnya. Beberapa kegiatan berhubungan dengan hobi, seperti berkebun, menjahit, mencoba resep baru, hingga aktif di komunitas yang diikuti sejak muda. Namun banyak juga yang memilih rutinitas yang mampu menghasilkan pemasukan. Di antaranya adalah mengelola usaha warung kelontong, beternak unggas, menjadi konsultan profesional, hingga menekuni dunia investasi.
Apa pun rutinitas yang dibentuk, usia emas harus tetap memiliki kegiatan sesuai dengan kemampuan yang dimiliki. Tentu saja durasi atau intensitas kegiatan yang dimaksud sangat berbeda dengan intensitasnya ketika muda.
2. Istirahat Cukup dan Berkualitas
Sudah menjadi salah satu tanda fisik menua yang umum bahwa kerja otak mulai menurun. Hal ini menyebabkan lansia kerap mengalami susah tidur atau tiba-tiba terbangun pada tengah malam dan susah tidur lagi. Selain menurunkan daya tahan tubuh, kebiasaan ini juga menjadi penyebab beberapa penyakit. Di antaranya adalah gangguan keseimbangan tubuh, tekanan darah tidak terkontrol, penyakit jantung, hingga gejala depresi.
Untuk itu, lansia perlu mendapatkan beberapa pendukung agar tidurnya nyenyak, berkualitas, dan cukup waktu. Agar lansia dapat tidur 7-8 jam setiap malam, usahakan mereka selalu bangun pada waktu yang sama. Sebelum tidur, usahakan untuk mandi air hangat dan menyalakan diffuser dengan tambahan minyak aromaterapi. Menurut penelitian pada tahun 2013 yang dilaporkan oleh news-media.net¹, minyak aromaterapi dipercaya mampu menurunkan gejala kecemasan dan depresi. Bahkan beberapa jenis aromaterapi mampu menjadikannya terapi mencegah demensia.
3. Olahraga Penting untuk Metabolisme
Kebutuhan usia emas lansia berikutnya adalah upaya untuk membuat tubuh selalu bugar. Olahraga ringan menjadi jenis kegiatan yang sangat disarankan untuk membantu meningkatkan metabolisme dan mengurangi beban pikiran. Cukup dengan kurang lebih 30 menit setiap hari, lansia telah mendapatkan banyak manfaat. Olahraga yang yang dipilih dapat dikaitkan dengan rutinitas seperti yang telah dibahas pada poin pertama. Bisa juga dengan yoga, senam, bersepeda, jalan kaki, hingga menghabiskan waktu dengan cucu bisa menjadi alternatif lain. Khusus untuk lansia dengan penyakit tertentu, sebaiknya berkonsultasi dengan dokter jenis olahraga yang paling sesuai kondisi tubuh.
4. Pilihan Menu Makan dengan Gizi yang Cukup
Berkurangnya fungsi beberapa organ tubuh membuat lansia menjadi kurang nafsu makan. Contoh organ yang memengaruhi adalah kapasitas lambung mengecil dan fungsi gigi yang berkurang. Penyebab inilah yang membuat lansia berisiko mengalami kekurangan nutrisi. Pada beberapa kondisi tubuh bahkan menyebabkan lansia mengalami kegemukan dan memicu adanya penyakit lain yang berbahaya.
Itulah kenapa lansia perlu sekali memperhatikan asupan gizinya sehari-hari cukup. Menurut Peraturan Menteri Kesehatan nomor 28 tahun 2019, Angka Kecukupan Gizi (AKG) untuk lansia laki-laki dan perempuan berbeda. Lansia laki-laki disarankan mampu memenuhi AKG dengan komposisi sebagai berikut: energi (1.800 kkal); protein (64 gr); lemak (50 gr); karbohidrat (275 gr); serat (25 gr); dan air (1.800 ml). Sedangkan lansia perempuan perlu memenuhi AKG dengan komposisi berikut: energi (1.550 kkal); protein (58 gr); lemak (45 gr); karbohidrat (230 gr); serat (22 gr); dan air (1.550 ml).
Selain itu pemenuhan vitamin dan mineral juga sama pentingnya, terutama mineral kalsium, vitamin B kompleks, D, dan K.
5. Lingkungan yang Memberikan Rasa Aman dan Cinta
Kebutuhan terakhir usia emas lansia yang terakhir ini termasuk dalam aspek spiritual. Selain berdoa dan mendekatkan diri pada Tuhan, kegiatan sosial juga banyak membantu memberikan rasa aman dan rasa dicintai. Kesehatan psikologis akan berpengaruh secara signifikan pada kesehatan fisik secara menyeluruh.
Hidup Sehat dan Produktif Bersama Enervon Gold
Apabila kamu menghadapi suatu kondisi yang menyulitkan untuk memenuhi kebutuhan vitamin harian, Enervon Gold adalah salah satu solusi yang patut dipertimbangkan. Dengan kandungan vitamin C, vitamin B kompleks, asam folat, omega 3, dan lutein, usia emas lansia akan sangat terbantu memenuhi kebutuhan gizi harian. Selain membantu pembentukan energi, suplemen ini juga menjaga kesehatan otak, jantung, dan mata. Hanya dengan mengonsumsi satu tablet per hari, kamu telah menjaga kesehatan beberapa anggota badan sekaligus. Produk yang asli bisa kamu dapatkan secara mudah dengan mengakses toko official di Tokopedia dan Shopee.
Referensi:
1. Kane, Esther C., Are Essential Oils Safe For Elderly – Aromatherapy Benefits. Diakses pada 18 Juli 2023 dari https://seniorsafetyadvice.com/