Salah satu penyakit menular yang dikhawatirkan orang tua mengenai anak adalah gondongan. Peradangan kelenjar ludah (parotis) ini umumnya ditandai dengan pembengkakan salah satu sisi bawah telinga. Terjadi akibat virus yang disebut paramyxovirus, gondongan pada anak menular melalui kontak langsung. Cairan tubuh yang terinfeksi virus dapat menyebar dari satu orang ke orang lain melalui tangan saat bersentuhan, percikan bersin dan batuk yang terhirup, penggunaan barang yang sama dengan anak yang terinfeksi, hingga berbicara dalam jarak yang dekat. Meski bisa juga terjadi pada dewasa, anak usia 2-12 tahun memiliki risiko terjangkit yang lebih besar. Untuk itu, kenali gejala, komplikasi, dan langkah tepat mengatasinya di rumah.

Gejala Gondongan pada Anak

Anak yang terjangkiti virus gondongan umumnya baru menunjukkan gejala kurang lebih 14 hari sejak virus masuk tubuh. Tingkat keparahan gejalanya bisa berbeda dari satu anak dengan anak lainnya, namun ada beberapa keluhan umum yang sering muncul.

  1. Kelelahan dan menurunnya nafsu makan
  2. Sakit kepala dan demam
  3. Nyeri dan bengkak pada bagian telinga
  4. Rasa sakit yang menjalar dari depan telinga hingga bawah rahang sehingga anak akan kesulitan mengunyah dan menelan.
  5. Beberapa anak mengalami kesulitan berbicara.
  6. Pada anak laki-laki, testisnya juga bisa mengalami bengkak dan sakit.

Beberapa hal yang bisa memengaruhi gejala gondongan pada anak adalah usia dan vaksinasi. Semakin dekat anak dengan masa pubernya, maka kemungkinan besar gejala yang dirasakan juga semakin parah. Namun hal tersebut bisa dikurangi jika anak sudah mendapatkan vaksin gondongan.

Komplikasi yang Bisa Terjadi

Gondongan yang kurang mendapat perawatan juga bisa menyebabkan terjadinya penyakit lain. Hal ini karena penyebaran virus ke beberapa organ tubuh seperti otak dan tulang belakang (meningitis), pankreas (radang pankreas), hingga ovarium dan testis. Setiap penyakit komplikasi yang disebabkan gondongan umumnya akan memicu gejala lain yang lebih spesifik. Sebagai contoh pada meningitis, penderitanya dapat memiliki gejala seperti leher yang kaku, sering mual, terjadinya perubahan perilaku, hingga mata yang sensitif pada cahaya. Namun kasus komplikasi seperti ini sangat jarang terjadi jika anak mendapat perawatan intensif di rumah.

Cara Mengatasi dan Saat yang Tepat Menghubungi Tim Medis

Kamu tidak perlu panik saat anak mengalami beberapa gejala gondongan di atas. Pertolongan pertama bisa dilakukan di rumah dengan cara yang tepat. Karena sebenarnya virus gondongan tidak bisa dibunuh, sehingga kamu perlu membantu anak merasakan gejalanya lebih ringan. Melakukan perawatan yang tepat juga akan mencegah anak mengalami komplikasi. Beberapa langkah perawatan yang perlu diikuti adalah sebagai berikut.

1. Pemberian Obat Penurun Demam dan Kompres

Untuk anak dengan usia lebih dari 6 bulan, sakit kepala, dan nyeri, kamu boleh memberikan mereka paracetamol atau ibuprofen. Pastikan kamu memberikannya dengan dosis yang tepat sesuai petunjuk penggunaan atau saran dari ahli medis sambil mengecek keadaan mereka. Obat ini akan berperan dalam mengurangi rasa sakit. Jangan berikan anak aspirin agar tidak menyebabkan gangguan kesehatan seperti Reye’s Syndrome. Hal ini juga berlaku saat kamu akan membeli obat penurun panas, tanyakan kepada apoteker terkait kandungan aspirin di dalamnya. Untuk kompres, kamu bisa meletakkan kompres dingin pada bagian yang bengkak dan/atau sakit selama beberapa menit.

2. Saat Makan dan Minum

Meski nafsu makan turun, anak tetap perlu mendapatkan asupan nutrisi. Agar tidak kesulitan mengunyah dan menelan, berikan anak makanan yang lembut. Misalnya dengan memberi mereka bubur, buah segar dengan tekstur lembut, jus buah kental, dan sebagainya. Pastikan juga anak banyak minum air putih dengan frekuensi sering meski hanya sedikit. Hindari makanan yang bisa memicu tingginya produksi ludah seperti makanan yang asam agar kelenjarnya tidak sakit.

3. Memastikan Anak Banyak Istirahat

Istirahat yang cukup dapat mendukung sistem imun tubuhnya bekerja. Bantu anak agar mendapat posisi yang nyaman agar tidurnya berkualitas. Misalnya dengan mengganti seprai atau sarung bantal, mengoleskan minyak aromaterapi, hingga menyalakan diffuser bila perlu.

4. Memeriksakan Anak ke IGD

Kamu perlu segera membawa anak ke rumah sakit atau fasilitas kesehatan darurat terdekat jika anak mengalami beberapa gejala berikut:

  • Anak mengeluhkan sakit kepala berat atau lebih nyeri dibanding biasanya
  • Mulai mual dan muntah
  • Mata terlalu sensitif dengan cahaya terang
  • Gejala yang dirasakan semakin parah
  • Serta gejala lain yang baru muncul setelah beberapa saat menderita gondongan, misalnya sakit perut, nyeri pada testis, dan sebagainya.

Tindakan Pencegahan

Sayangnya penyakit ini baru terlihat gejalanya beberapa hari setelah terjangkit. Sehingga kemungkinan anak untuk tertular dari temannya cukup tinggi. Ada beberapa tips untuk mencegah anak terkena gondongan. Di antaranya adalah menjaga kebersihan diri dengan rajin mencuci tangan dengan benar dan tidak menyentuh wajahnya sembarangan.

Kemudian pencegahan paling efektif adalah dengan memastikan anak mendapat vaksin MMR, yaitu vaksin untuk memberikan anak perlindungan dari campak, gondongan, dan rubella. Dosis pertama untuk anak perlu diterima saat mereka berusia 12-15 tahun dan dosis kedua saat berusia 4-6 tahun. Pemberian vaksin dapat mencegah gondongan pada anak hingga 95%.

Dapatkan Dukungan Imun Bersama Enervon-C Plus Syrup

Selain tindak pencegahan di atas, mendapatkan asupan makan bergizi seimbang setiap hari juga membantu menjaga daya tahan tubuhnya. Enervon-C Plus Syrup hadir dengan kandungan multivitamin lengkap yang dibutuhkan anak. Terdiri dari vitamin C, vitamin B kompleks, vitamin A, dan vitamin D, suplemen ini mudah dikonsumsi anak karena bentuk sirupnya. Kamu juga dapat mengakses produknya yang asli dengan praktis melalui toko online resmi di Tokopedia dan Shopee.

Referensi:

1.  The Australian Parenting Website. 2022. Mumps in Children and Teenagers. Diakses pada 18 September 2023 dari https://raisingchildren.net.au/guides/a-z-health-reference/mumps

2.  Boston Children’s Hospital. Mumps in Children. Diakses pada 18 September 2023 dari https://www.childrenshospital.org/conditions/mumps#.

3.  Nationwide Children’s Hospital. Mumps in Children. Diakses pada 18 September 2023 dari https://www.nationwidechildrens.org/conditions/health-library/mumps-in-children