Apakah kamu seseorang yang tidak bisa memiliki banyak waktu luang? Apakah kamu termasuk orang yang suka sekali bekerja dan aktif berkegiatan? Jika kamu termasuk dalam kedua kategori tersebut, maka masa pensiun bisa menjadi tantangan yang besar untuk dilalui. Beberapa orang bahkan mempertimbangkan untuk bekerja lagi setelah pensiun. Meski bukan sebagai karyawan tetap atau full time, nyatanya bekerja pada masa pensiun memberikan manfaat sekaligus risiko untuk kesehatan. Mari membahasnya satu per satu serta tips mempertimbangkan lingkungan kerja saat memutuskan untuk kembali ke dunia kerja.

Di tengah gempuran tuntutan pemberi kerja soal batasan usia pekerja, fakta bahwa lansia  bekerja lagi setelah pensiun memang ada. Meskipun belum banyak, sudah ada beberapa perusahaan yang mempekerjakan lansia sebagai tenaga kerja paruh waktu. Pekerja lansia dinilai memiliki pengalaman, kemampuan, dan etika kerja yang lebih baik. Itulah kenapa banyak bisnis UMKM dan menengah yang mulai membuka kesempatan bekerja untuk lansia. Sebelum mengambil kesempatan tersebut, pahami dahulu risiko dan cara memilih lingkungan kerja terbaik.

Manfaat Bekerja Lagi Setelah Pensiun bagi Lansia

1. Mendukung Interaksi Sosial

Bekerja membuka kesempatan yang lebih luas bagi lansia untuk bertemu dengan banyak orang dan beberapa di antaranya mungkin akan menjadi teman. Bersosialisasi mampu mendorong kesehatan mental karena mencegah kesepian dan rasa cemas.

2. Menajamkan Kemampuan Berpikir dan Mengingat

Jenis pekerjaan yang berbeda dengan pekerjaan sebelumnya membuat lansia mempelajari banyak hal baru. Selain menjaga ketajaman kemampuan berpikir, memori mereka juga akan terus terasah dan hal ini mampu menurunkan risiko demensia.

3. Mendorong Lansia Memiliki Rutinitas Fisik

Meskipun jenis pekerjaannya tidak banyak menggunakan tenaga fisik, namun lansia akan terdorong memiliki rutinitas harian yang mendukung kesehatan tubuh secara umum. Secara tidak langsung lansia akan memiliki kegiatan fisik yang mendukung kesehatan tulang dan sendi mereka.

4. Menurunkan Risiko Penyakit Kronis

Masih berkaitan dengan manfaat di atas, kegiatan fisik yang rutin seperti jalan kaki juga akan mendukung kesehatan tubuhnya secara umum. Lansia yang bekerja dilaporkan memiliki risiko penyakit serius yang lebih kecil, seperti tekanan darah tinggi, diabetes, penyakit jantung, dan stroke.

5. Mendukung Kemampuan Finansial

Bekerja berarti mendapat gaji atau upah jadi tentu saja sumber daya finansial akan bertambah. Dari kemandirian finansial ini, lansia mampu mengakses fasilitas kesehatan lebih mudah dan bahkan menginvestasikannya pada hobi atau kegiatan favorit.

Risiko Bekerja Lagi bagi Lansia

Meski mendatangkan banyak manfaat, bekerja lagi setelah pensiun juga memiliki risikonya. Dengan memahami risiko di bawah ini, lansia dapat melakukan pengelolaan agar terhindar dari kemungkinan yang merugikan.

1. Menambah Beban Pikiran dan Memicu Stres

Pekerjaan yang bisa menambah beban pikiran dan memicu stres umumnya terjadi karena dua hal. Pertama, karena mereka salah memilih jenis pekerjaan sehingga tugas yang ringan pun mampu menghabiskan banyak energi, baik secara fisik maupun mental. Kedua, karena lingkungan tempat kerja yang tidak mendukung. Ketika salah satu dari dua kondisi ini terjadi, jangan ragu untuk keluar atau mencari pekerjaan lain agar kesehatan kamu tidak terdampak.

2. Memengaruhi Pengeluaran Bila Tidak Berjalan dengan Baik

Meskipun kamu mendapat tambahan uang, pekerjaan yang tidak berjalan dengan baik bisa memicu pengeluaran yang lebih banyak. Bahkan bisa jadi memicu adanya pengeluaran yang tidak direncanakan, seperti biaya perawatan kesehatan, pajak, biaya transportasi, dan sebagainya.

3. Menguras Waktu Senggang

Terkait dengan lingkungan tempat kerja yang tidak mendukung, lansia berisiko kehilangan waktu senggangnya. Bisa jadi karena jam kerja yang tidak fleksibel, terlalu ribet soal perizinan atau cuti, dan permasalahan lainnya. Pada akhirnya kondisi ini bisa memengaruhi kesejahteraan lansia.

Hal yang Perlu Dipertimbangkan saat Memutuskan Bekerja

  • Diskusikan keinginan kamu untuk bekerja lagi setelah pensiun dengan pasangan, keluarga, dan dokter bila diperlukan. Langkah ini tidak hanya untuk mendapat dukungan, tapi juga agar kamu mendapat banyak pertimbangan.
  • Sebagai langkah manajemen risiko, pilih pekerjaan dengan risiko paling rendah. Beberapa contohnya adalah pekerjaan yang paling kecil kemungkinan terjadinya  kecelakaan kerja, pekerjaan yang kurang bermakna sehingga lansia rentan mengalami bosan, burn out, dan/atau stres, dan lain-lain.
  • Pilih jenis pekerjaan yang paling disukai dan mampu dilakukan. Salah satu tanda bekerja pada masa pensiun yang mendatangkan banyak manfaat adalah kamu suka melakukannya dan tidak memicu banyak keluhan kesehatan.
  • Saat memilih tempat atau pemberi kerja, carilah yang mampu menyediakan perlindungan kerja. Misalnya, memberikan peralatan keamanan kerja dan informasi seluas-luasnya untuk mengaksesnya, memiliki kebijakan yang mendukung pekerja lansia, memudahkan lansia saat ingin bertukar tugas, dan sebagainya.
  • Jika kamu belum menemukan pekerjaan yang sesuai, pertimbangkan kegiatan lain yang serupa dengan makna yang sama besarnya. Misalnya dengan mengikuti kegiatan relawan kemanusiaan, pendidikan, pelestarian lingkungan, perlindungan hewan, dan lain sebagainya.

Enervon Gold Hadir Mendukung Kesehatan Lansia yang Bekerja

Apabila semua hal yang perlu dipertimbangkan di atas telah terpenuhi, maka kesehatan seseorang yang bekerja lagi setelah pensiun harus tetap menjadi prioritas. Khusus pendukung kesehatan fisik, Enervon Gold hadir sebagai suplemen yang diformulasikan spesial untuk lansia. Dalam setiap kapsul Enervon Gold, lansia akan mendapat kandungan vitamin C (90 mg), vitamin B1 (1,2 mg), B2 (1,4 mg), B5 (5 mg), B6 (1,7 mg), B12 (0,0024 mg), asam folat (0,4 mg), lutein (10 mg), omega 3 (350 mg), DHA (250 mg), dan EPA (50 mg). Setiap komponen telah disesuaikan dosisnya agar membantu memenuhi kebutuhan nutrisi harian lansia. Saat nutrisi yang didapatkan optimal, tubuh lansia akan lebih mudah mengelola produksi energi, menjaga kesehatan organ tubuh penting seperti jantung, mata, dan otak, serta menguatkan sistem imun mereka. Dapatkan produknya melalui toko resmi Enervon di Tokopedia dan Shopee.

Referensi:

WebMD. 2024. Working After Retirement. Diakses dari https://www.webmd.com/healthy-aging/working-after-retirement

Harvard Health Publishing. 2018. Working later in life can pay off in more than just income. Diakses dari https://www.health.harvard.edu/staying-healthy/working-later-in-life-can-pay-off-in-more-than-just-income

Health and Safety Executive. 2023. Older workers: health and safety. Diakses dari https://www.hse.gov.uk/vulnerable-workers/older-workers.htm