Semua bentuk bisnis dan usaha akan berjalan lancar dan bertahan lama selama semua pelaku di dalamnya memegang teguh etika dalam bisnis. Etika bisnis sendiri merupakan nilai, norma, dan aturan tertulis maupun tidak tertulis yang mengatur perilaku seluruh pelaku bisnis. Mulai dari pemilik bisnis, seluruh bagian karyawannya, investor, hingga vendor perlu memiliki etika bisnis yang baik untuk membuat lingkungan kerja berjalan sesuai perjanjian atau kontrak. Majunya model bisnis di era digital membuat penerapan etika bisnis juga berkembang untuk menyesuaikannya. Dengan tantangan dan peluang yang berbeda, mari memahami pentingnya etika dalam bisnis di dunia digital serta tipsnya.

Beberapa contoh bentuk etika bisnis yang baik adalah jujur, saling menjaga kepercayaan, bertanggung jawab, komunikatif, tepat waktu, sopan, dan lain-lain. Etika bisnis menjadi penting untuk selalu dijaga karena berkaitan langsung dengan keberlanjutan usaha skala apa pun. Selain menjaga hubungan baik antar karyawan dan dengan pelanggan, etika yang baik akan mendukung produktivitas dan suasana profesional.

Perkembangan bisnis yang merambah dunia digital membawa tantangan yang berbeda dengan bisnis konvensional. Selain teknologi yang digunakan, lingkungan kerja di era digital juga berubah. Pelaku bisnis dan konsumen tidak lagi perlu bertemu tatap muka untuk melakukan jual beli. Satu sisi hal ini menimbulkan tantangan yang perlu dikelola, namun di sisi lain kemajuan yang ada akan mendukung praktik bisnis yang lebih optimal. Mari kita bahas satu per satu.

Tantangan Penerapan Etika Bisnis di Era Digital

1. Pengelolaan Keamanan Data

Tantangan pertama dari dunia digital adalah munculnya penyalahgunaan data, seperti kebocoran data pelanggan, penipuan, hingga akses data ilegal. Sehingga perusahaan yang terjun dalam era digital perlu memastikan sistem pengumpulan, penyimpanan, dan penggunaan data dilakukan secara profesional. Baik untuk data internal perusahaan maupun data pelanggan. Salah satu caranya adalah dengan mengupayakan sistem sesuai standar perlindungan data terpercaya seperti GDPR (General Data Protection Regulation) atau ISO 27001.

2. Akses Digital yang Belum Merata

Meskipun perkembangan teknologi digital sangat pesat, faktanya akses untuk menggunakan teknologi dan mendapat informasi ini belum merata. Belum lagi dengan ancaman diskriminasi algoritma yang membuat kelompok marginal semakin terpinggirkan. Salah satu dampaknya adalah terhambatnya pelaksanaan strategi pemasaran digital. Untuk itu, setiap bisnis perlu membuat strategi untuk membuat kesenjangan digital ini semakin kecil.

3. Kecerdasan Buatan

Populer juga disebut sebagai AI (Artificial Intelligence), kecerdasan buatan memungkinkan adanya proses analisis dan pengambilan keputusan yang lebih cepat. Sayangnya, AI juga masih dalam tahap perkembangan dan menimbulkan perdebatan bagi banyak kalangan. Sehingga penggunaan AI dalam bisnis harus optimal dan sebisa mungkin menghindari terjadinya isu pelanggaran etika, seperti pelanggaran privasi,  pelanggaran hak cipta, akuntabilitas, dan kepercayaan.

4. Hak Cipta dan Pengelolaannya

Semakin mudahnya orang membagikan karya di dunia digital, kasus pelanggaran hak cipta dan pembajakan juga meningkat. Suatu bisnis bisa saja terkena masalah ini bila tidak cermat, misal saat membuat konten pemasaran. Baik sebagai pihak yang melakukannya maupun pihak yang menjadi korban. Jadi penting juga untuk mengelola perlindungan hak kekayaan intelektual dengan memiliki lisensi resmi. Semakin baik perusahaan bertanggung jawab dalam menghormati proses kreatif, maka semakin tinggi pula kepercayaan pelanggan dan kolega bisnis.

Peluang dan Tips Penerapan Etika Bisnis di Era Digital

1. Peningkatan Transparansi dan Akuntabilitas

Ketika ingin masuk dan mendapat manfaat era digital, suatu bisnis perlu melibatkan penggunaan teknologi digital untuk meningkatkan transparansi dan akuntabilitas. Informasi yang dibagikan kepada suatu target audiens harus jelas dan mampu dipertanggungjawabkan. Selain untuk membangun kepercayaan publik, hal ini juga akan menjaga reputasi bisnis di depan para investor, pemasok, dan lain-lain.

2. Inovasi Sosial pada Produk dan Layanan

Dalam hal kreativitas, teknologi digital membuka kesempatan melakukan inovasi seluas-luasnya. Kamu dapat melakukan pengembangan produk dan peningkatan layanan untuk mengatasi banyak masalah sosial. Bahkan bukan tidak mungkin kamu bisa menciptakan skema bisnis yang mengajak banyak pihak termasuk pemangku kepentingan untuk memiliki tujuan dan nilai bersama.

3. Berkelanjutan dan Tanggung Jawab Perusahaan

Salah satu bentuk etika dalam bisnis yang sering diremehkan namun berdampak besar terhadap citra perusahaan adalah memiliki prinsip berkelanjutan. Mulai dari penggunaan energi dan sumber daya yang efisien, pengurangan dan pengelolaan limbah, hingga program pengembalian kelestarian lingkungan alam merupakan deretan contoh penerapannya. Bisnis yang berkomitmen menggunakan teknologi digital untuk tujuan ini terbukti banyak diterima masyarakat.

4. Membangun Hubungan Baik dengan Konsumen

Bicara soal masyarakat, teknologi digital memungkinkan suatu bisnis bertemu dengan lebih banyak audiens atau target pasar. Media interaksi yang beragam membuat proses membangun hubungan baik dengan konsumen semakin mudah. Mengusahakan pelayanan terbaik adalah satu cara efektif untuk membangun hubungan positif secara jangka panjang. Tentu saja loyalitas dan peningkatan pelanggan setia adalah contoh manfaat besar dari peluang ini.

Dukung Performa Kerja dengan Tubuh yang Sehat

Memulai dan menjalankan bisnis adalah pekerjaan setiap hari yang penuh tantangan. Apalagi jika berhadapan dengan era digital yang sangat dinamis. Tubuh yang sehat akan menjadi modal penting dalam memberikan performa kerja terbaik. Kemampuan mengatur strategi dan menyelesaikan masalah selama mengelola bisnis akan lebih lancar karena pemenuhan energi tubuh juga dilakukan dengan baik.

Bicara soal pendukung pemenuhan energi tubuh, Enervon Active hadir sebagai suplemen multivitamin dan mineral yang terpercaya di Indonesia. Dalam setiap tabletnya, Enervon Active mengandung vitamin C (500 mg), vitamin B1 (50 mg), B2 (25 mg), B6 (10 mg), vitamin B12 (0,005 mg), mineral zinc (10 mg), kalsium pantotenat (20 mg), dan niacinamida (50 mg). Selain itu, bahan non-acidic yang digunakan juga ramah untuk lambung sensitif dan aman dikonsumsi setiap hari. Dapatkan produknya dengan mengunjungi toko resmi Enervon di Tokopedia dan Shopee.

Referensi:

  • Sony. 2020. Pentingnya Melawan Pelanggaran Etika Bisnis di Era Digital. Diakses dari https://feb.ugm.ac.id/id/berita/3031-pentingnya-melawan-pelanggaran-etika-bisnis-di-era-digital
  • Rizal. 2023. Risk, Ethics and the Digital World: Three Inseparable Things. Diakses dari https://feb.ugm.ac.id/en/news/4144-risk-ethics-and-the-digital-world-three-inseparable-things
  • Marcelo De Santis. 2022. The Role Of Ethics In Modern Digital Business. Diakses dari https://www.forbes.com/sites/forbestechcouncil/2022/03/11/the-role-of-ethics-in-modern-digital-business/