Tuntutan kerja yang padat kerap kali memicu seseorang mengalami stres kerja atau yang juga disebut dengan job stress. Jika dibiarkan, kondisi ini bisa menyebabkan masalah lainnya seperti insomnia, kelelahan, gangguan kecemasan, hingga depresi. Bahkan, gangguan kesehatan mental yang berlarut-larut pada akhirnya juga akan memengaruhi kesehatan fisik.

Tentu kamu tidak mau mengalami hal ini kan? Oleh sebab itu, mulailah memperhatikan kesehatan mental dari sekarang dan bangunlah keseimbangan hidup dan bekerja (work life balance) dengan baik supaya kamu tidak rentan stres. Bagaimana caranya? Cari tahu jawabannya dengan membaca artikel berikut ini yuk!

Definisi Job Stress

Job stress adalah kondisi di mana individu merasa tertekan oleh tuntutan dan tekanan yang berasal dari lingkungan kerja. Stres ini dapat memengaruhi kesejahteraan fisik dan mental, serta kinerja seseorang di tempat kerja.

Nah, perlu kamu tahu bahwa gejala stres kerja bisa terlihat dari munculnya gangguan kesehatan serta perubahan emosional dan perilaku. Umumnya, job stress akan menyebabkan kamu merasa pusing, kelelahan, insomnia, nyeri otot, hingga terganggunya sistem pencernaan.

Secara psikis, kamu juga sering merasa tidak puas, cemas, kewalahan, serta rentan depresi. Bahkan, dalam perilaku orang yang mengalami stres kerja juga cenderung berubah seperti kinerja yang menurun, sering absen kerja, sulit berkonsentrasi, bermasalah dengan rekan kerja, hingga terjerumus ke penyalahgunaan alkohol atau obat-obatan.

Seperti yang telah disinggung sebelumnya bahwa stres kerja bermula dari tuntutan kerja yang tinggi, lingkungan kerja yang tidak kondusif, perubahan dalam organisasi, atau bisa jadi karena faktor personal. Jadi perlu kamu pahami dulu penyebabnya agar lebih mudah bagi diri sendiri untuk menemukan solusi yang tepat dalam mengatasinya.

 

 

 

Dampak Negatif dari Job Stress

Pada umumnya, stres kerja akan mengganggu kesehatan fisik dan juga mental. Parahnya, hal ini juga bisa menyebabkan perubahan perilaku pada seseorang, sehingga tidak boleh disepelekan. Berikut berbagai dampak negatif dari stres kerja yang perlu kamu tahu.

1. Kesehatan Fisik

  • Penyakit Jantung: Stres kronis dapat meningkatkan risiko hipertensi, serangan jantung, dan penyakit jantung koroner.
  • Masalah Pencernaan: Stres dapat menyebabkan atau memperburuk kondisi seperti sindrom iritasi usus besar (IBS) dan gangguan pencernaan lainnya.
  • Sistem Imun Melemah: Stres dapat menurunkan daya tahan tubuh, membuat seseorang lebih rentan terhadap infeksi dan penyakit.
  • Masalah Tidur: Insomnia atau gangguan tidur lainnya sering terjadi akibat stres.
  • Nyeri Fisik: Nyeri punggung, leher, dan kepala (termasuk migrain) sering kali terkait dengan stres.

2. Kesehatan Mental

  • Depresi: Stres kronis dapat memicu atau memperburuk kondisi depresi.
  • Kecemasan: Stres dapat menyebabkan gangguan kecemasan atau memperburuk kecemasan yang sudah ada.
  • Iritabilitas dan Emosi Negatif: Individu yang mengalami stres sering kali merasa mudah marah, frustasi, atau kewalahan.
  • Burnout: Stres berkelanjutan dapat menyebabkan kelelahan emosional, depersonalisasi, dan perasaan tidak berprestasi.

3. Produktivitas

  • Penurunan Kinerja: Stres dapat mengurangi kemampuan seseorang untuk fokus, membuat keputusan, dan bekerja secara efektif.
  • Absensi: Stres sering kali menyebabkan absensi yang lebih tinggi karena sakit atau cuti kesehatan mental.
  • Turnover Karyawan: Tingkat stres yang tinggi dapat meningkatkan keinginan untuk mencari pekerjaan lain, sehingga meningkatkan tingkat turnover karyawan.
  • Hubungan Interpersonal: Stres dapat memperburuk hubungan dengan rekan kerja dan atasan, yang pada gilirannya dapat mengganggu kerja tim dan kolaborasi.
  • Motivasi Berkurang: Karyawan yang mengalami stres mungkin kehilangan motivasi untuk mencapai tujuan atau menyelesaikan tugas dengan baik.

Secara keseluruhan, job stress tidak hanya berdampak negatif pada individu tetapi juga dapat memengaruhi seluruh organisasi, termasuk produktivitas dan kinerja tim.

 

 

Tips Mengatasi Stres Kerja

Mengatasi job stress memerlukan pendekatan holistik yang melibatkan perubahan dalam cara kerja, gaya hidup, dan pola pikir. Berikut beberapa tips yang dapat membantu.

1. Manajemen Waktu dan Tugas

Buat daftar tugas harian dan prioritaskan berdasarkan urgensi dan kepentingan. Selain itu, pecah tugas besar menjadi bagian-bagian kecil yang lebih mudah dikelola dan jika memungkinkan, delegasikan beberapa tugas kepada rekan kerja.

2. Istirahat yang Cukup

Jangan bekerja terus-menerus tanpa jeda dan ambil istirahat pendek setiap beberapa jam untuk menyegarkan pikiran. Kamu juga bisa memanfaatkan waktu libur untuk benar-benar beristirahat dan menjauh dari pekerjaan.

3. Melakukan Teknik Relaksasi

Latih teknik pernapasan dalam untuk menenangkan pikiran dan tubuh. Opsi lainnya yaitu dengan mengikuti meditasi dan yoga untuk mengurangi stres dan meningkatkan kesejahteraan mental.

4. Dukungan Sosial

Jangan ragu untuk berbicara dengan rekan kerja, teman, atau keluarga tentang stres yang kamu rasakan. Kamu juga bisa bergabung dengan kelompok dukungan atau komunitas yang dapat memberikan bantuan dan saran.

5. Prioritaskan Keseimbangan Kehidupan Kerja

Tetapkan batas yang jelas antara pekerjaan dan kehidupan pribadi. Jangan bawa pekerjaan pulang ke rumah jika memungkinkan. Selain itu, luangkan waktu untuk hobi dan kegiatan yang kamu nikmati di luar pekerjaan.

6. Memulai Gaya Hidup Sehat

Aktivitas fisik dapat membantu mengurangi stres dan meningkatkan suasana hati. Imbangi hal ini dengan konsumsi makanan bergizi dan hindari makanan cepat saji karena dapat memperburuk kondisi fisik dan mental. Pastikan kamu juga mendapatkan waktu tidur yang cukup setiap malam.

7. Pengelolaan Stres di Tempat Kerja

Usahakan untuk menciptakan lingkungan kerja yang nyaman dan ergonomis dengan cara menjalin komunikasi yang baik ke atasan dan rekan kerja. Jangan ragu untuk meminta bantuan atau mengungkapkan kendala yang dirasakan di tempat kerja.

8. Bantuan Profesional

Pertimbangkan untuk berkonsultasi dengan psikolog atau konselor jika stres kerja mulai memengaruhi kesejahteraan diri secara signifikan. 

 

 

Pentingnya Menjaga Work Life Balance

Secara keseluruhan, kamu perlu memprioritaskan kehidupan pribadi demi bisa hidup sejahtera dan tidak terjebak pada kondisi job stress. Namun, apakah memungkinkan untuk bisa tetap produktif dan memberikan performa terbaik tanpa perlu mengorbankan kehidupan pribadi? Tentu saja bisa! Ikuti langkah-langkah berikut ini untuk mewujudkan work life balance yang kamu impikan!

1. Tetapkan Prioritas

Identifikasi tugas-tugas yang paling penting dan fokus pada penyelesaian mereka terlebih dahulu.  Gunakan teknik manajemen waktu untuk membantu memprioritaskan tugas.

2. Buat Jadwal yang Fleksibel

Jadwalkan waktu untuk bekerja dan waktu untuk bersantai atau melakukan aktivitas pribadi.  Pertimbangkan untuk menggunakan alat manajemen waktu seperti kalender digital untuk mengatur jadwal.

3. Tetapkan Batasan yang Jelas

Tentukan waktu kerja dan waktu istirahat, serta usahakan untuk tidak membawa pekerjaan ke rumah. Hindari memeriksa email atau pesan kerja di luar jam kerja, jika memungkinkan.

4. Manfaatkan Teknologi

Gunakan teknologi untuk meningkatkan efisiensi kerja, seperti aplikasi manajemen tugas atau alat kolaborasi online. Pastikan untuk mematikan notifikasi pekerjaan di perangkat pribadi setelah jam kerja.

5. Istirahat yang Cukup

Ambil istirahat teratur selama hari kerja untuk mengurangi kelelahan dan meningkatkan fokus. Manfaatkan waktu libur atau cuti untuk benar-benar refreshing pikiran.

6. Melibatkan Diri dalam Aktivitas yang Menyenangkan

Luangkan waktu untuk hobi dan aktivitas yang kamu nikmati di luar pekerjaan. Aktivitas ini dapat membantu mengurangi stres dan memberikan keseimbangan dalam hidup.

7. Berolahraga dan Makan Sehat

Lakukan olahraga secara teratur untuk menjaga kesehatan fisik dan mental. Selain itu, konsumsi makanan bergizi untuk mempertahankan energi dan konsentrasi.

8. Minum Multivitamin

Perkuat imun tubuh dan tingkatkan stamina dengan mengonsumsi multivitamin tambahan untuk pekerja seperti Enervon Active. Di dalam setiap tablet Enervon Active terdapat vitamin C dan B-Kompleks, serta mineral zinc yang sangat diperlukan para pekerja kantoran.


Vitamin C dikenal sebagai zat nutrisi yang efektif meningkatkan daya tahan tubuh, sehingga kamu tidak rentan sakit. Kemudian, vitamin B-Kompleks mendukung pembentukan energi di dalam tubuh sehingga kamu akan senantiasa fit dan berenergi sepanjang hari.

Mineral zinc di dalam Enervon Active juga tak kalah penting karena sangat diperlukan untuk metabolisme karbohidrat, protein, dan lemak, yang semuanya berkontribusi pada produksi energi, sehingga kamu tidak gampang lelah.

Dengan kata lain, konsumsi 1 tablet Enervon Active setiap hari akan meningkatkan produktivitas kerja dan memastikan tubuh tidak mudah lelah meski disibukkan dengan jadwal yang padat dan pekerjaan yang menumpuk.

Klik tautan Tokopedia dan Shopee berikut untuk melakukan pembelian secara online sekarang juga!