8 Manfaat Permainan Tenis Meja bagi Tubuh dan Pikiran Lansia
Siapa yang tidak ingin memiliki tubuh sehat dan hati bahagia ketika masuk usia lanjut? Rasanya semua orang menginginkan dan membutuhkan kedua hal tersebut pada masa pensiun mereka. Tubuh yang sehat akan mendukung kemandirian dan hati yang bahagia akan menghindarkan lansia dari berbagai gangguan psikologis. Salah satu aktivitas dengan manfaat besar di kedua ranah tersebut adalah permainan tenis meja. Tidak hanya bermain, lansia juga akan mendapat kesempatan olahraga. Simak detail manfaat tenis meja untuk kesehatan lansia berikut.
Sebelum masuk dalam daftarnya, sudahkah kamu tahu prinsip dari permainan tenis meja? Kamu membutuhkan satu orang sebagai lawan main untuk melakukan permainan ini. Kemudian alat yang digunakan adalah raket, meja khusus beserta jaring (net), serta bola tenis meja berwarna kuning. Populer juga disebut sebagai Ping Pong, tenis meja memiliki dinamika permainan yang seru dan membutuhkan koordinasi tubuh yang baik. Di bawah ini adalah manfaatnya bagi tubuh dan pikiran lansia jika rutin dilakukan.
Manfaat Permainan Tenis Meja
1. Melatih Koordinasi Tangan dan Mata
Ping pong akan sangat membutuhkan koordinasi tangan dan mata. Pemain harus mampu memposisikan raket yang kecil agar mampu memukul bola dan mengembalikannya ke lawan. Gerakan dan kekuatan tangan serta arah pukulan akan mendukung pemain menghasilkan poin. Lansia dapat menjaga koordinasi tangannya tetap terlatih dengan baik melalui genggaman dan gerakan lengan. Mata juga akan terlatih memprediksi arah dan pergerakan bola.
2. Menstimulasi Kognitif
Kemampuan berpikir atau kognitif lansia rentan mengalami penurunan akibat banyaknya sel otak yang rusak. Namun permainan ping pong dapat membantu otak mereka tetap tajam. Mereka akan terlatih menentukan strategi mendapat poin, teknik pukulan, hingga rotasi pukulan yang tepat. Hal ini akan mengaktifkan dan meningkatkan hubungan antar-saraf otak, terutama yang terkait dengan sensor visual dan kontrol motorik. Banyak penelitian yang membuktikan bahwa tenis meja mampu mencegah dan/atau memperlambat penurunan kognitif dan demensia pada lansia.
3. Mempertajam Reflek Gerakan
Masih berkaitan dengan sensor motorik, lansia juga akan terlatih menggunakan gerakan reflek. Tenis meja merupakan salah satu olahraga yang bersifat cepat karena jarak lapangan yang pendek sehingga otot kasar dan halus akan terlatih melalui gerakan singkat. Hal ini akan membuat lansia lebih cepat berpegangan jika ia berisiko jatuh atau terpeleset.
4. Mendukung Fungsi Sendi dan Tulang
Sendi lansia rentan mengalami pelapukan dan penurunan elastisitasnya karena banyak faktor. Sedangkan tulang lansia rentan mengalami pengeroposan. Namun tenis meja bisa dijadikan sarana untuk melatih sendi dengan gerakan ringan namun cukup intens. Termasuk membantu meningkatkan kepadatan mineral pada tulang. Tidak hanya sendi dan tulang pada tangan dan siku, tapi juga sendi di kaki dan lutut akan mendapat manfaat dari kegiatan ini. Alhasil, kekuatan otot dan keseimbangan tubuh juga akan terlatih secara tidak langsung.
5. Membakar Kalori
Salah satu kondisi tubuh yang mampu menjauhkan lansia dari berbagai penyakit kronis dan kardiovaskular adalah menjaga berat badan tidak berlebih. Permainan tenis meja adalah salah satu aktivitas fisik yang cukup banyak membakar kalori dan menurunkan persentase lemak tubuh. Dikatakan bahwa bermain ping pong 1 jam mampu membakar hingga 300 kalori pada seseorang dengan berat badan 70 kg.
6. Mendukung Interaksi Sosial
Karena permainan tenis meja membutuhkan minimal 2 pemain, lansia akan memiliki teman ngobrol selama permainan berlangsung. Membangun hubungan yang baik dengan orang lain mampu menurunkan risiko gangguan psikologis seperti kesepian, kecemasan, hingga demensia dan alzheimer. Aktivitas ini mampu menajamkan kesehatan mental mereka dan secara umum memicu suasana hati yang baik.
7. Menstimulasi Kesadaran Mental
Konsentrasi dan taktik yang terus terasah membuat lansia sadar secara fisik dan mental. Ogimura, selaku mantan Presiden Federasi Tenis Meja Internasional, mengatakan bahwa tenis meja seperti berlari 100 m dan bermain catur dalam waktu yang sama.
8. Risiko Kecelakaan yang Rendah
Permainan ping pong adalah salah satu bentuk olahraga yang risiko kecelakaannya rendah. Selain arena permainan yang tidak luas, tenis meja juga tidak membutuhkan gerakan anggota tubuh yang besar. Karena lansia sulit memulihkan diri jika terjadi luka, maka penting untuk memilih kegiatan yang berisiko rendah mengalami kecelakaan.
Photo by Ingo Joseph: https://www.pexels.com/photo/orange-ping-pong-ball-569986/
Dukung Kebugaran Tubuh dan Pemenuhan Nutrisinya Bersama Enervon Gold
Permainan tenis meja adalah salah satu upaya untuk membuat lansia tetap aktif secara fisik dan mendukung fungsi otaknya. Upaya lain yang juga harus dilakukan adalah dengan memiliki pola makan sehat bergizi lengkap, tidur berkualitas setiap malam, serta membiasakan berinteraksi dengan keluarga dan/atau teman.
Khusus untuk memiliki pola makan sehat, Enervon Gold hadir sebagai suplemen yang mampu membantu pemenuhan kebutuhan harian. Dalam satu kapsul Enervon Gold, lansia akan mendapat sederet multivitamin dan mineral yang penting bagi sistem imun sekaligus menjaga kesehatan mata, otak, dan jantung. Lebih detail kandungannya adalah vitamin C (90 mg), vitamin B1 (1,2 mg), B2 (1,4 mg), B5 (5 mg), B6 (1,7 mg), B12 (2,4 mg), lutein (10 mg), serta minyak ikan (500 mg) dengan kebaikan omega 3 (350 mg), DHA, dan EPA. Dapatkan produk ini dengan promo menarik dari toko resmi Enervon di Tokopedia dan Shopee.
Referensi:
Yamasaki, T. 2022. Benefits of Table Tennis for Brain Health Maintenance and Prevention of Dementia. Encyclopedia 2022, 2, 1577–1589. https://doi.org/10.3390/encyclopedia2030107
Featured Image - Photo by Mick Latter: https://www.pexels.com/photo/men-playing-table-tennis-15534877/