Selain jumlah usia produktif yang tinggi, jumlah masyarakat lanjut usia juga bertambah. Tentu saja hal ini karena angka harapan hidupnya juga meningkat. Sebagai salah satu upaya menghadapi perubahan demografi di Indonesia, pemerintah mengajak para lansia untuk menerapkan 7 dimensi lansia tangguh. Didasari oleh Undang-undang RI Nomor 25 tahun 2009 tentang Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan Keluarga, lansia tangguh adalah salah satu cita-cita besar dari BKKBN untuk menghadapi populasi lansia yang semakin tinggi. Mari membahas detail 7 dimensi lansia tangguh dan tips menerapkannya.

Sebelum masuk dalam daftarnya, pahami dahulu apa itu lansia tangguh. Menurut laporan resmi BKKBN (2023), lansia tangguh adalah seseorang atau kelompok lanjut usia yang tetap sehat secara fisik, sosial, dan mental, serta mandiri, aktif, dan produktif. Rentang usia yang disepakati untuk dikatakan lansia adalah jika seseorang telah mencapai 60 tahun ke atas. Untuk mencapainya, penting sekali untuk memiliki kesejahteraan dalam 7 dimensi lansia tangguh. Apa saja ketujuh dimensi tersebut? Ini penjelasannya satu per satu.

7 Dimensi Lansia Tangguh

1. Dimensi Spiritual

Lansia termasuk dalam kelompok usia yang rentan mengalami gangguan mental. Pemicunya bisa karena berbagai faktor namun umumnya karena merasa cemas berlebih. Mereka cenderung cemas dan kurang siap menghadapi berbagai bentuk perubahan. Termasuk kesedihan mendalam akibat pasangan atau teman seusianya yang meninggal dunia. Dalam hal ini, penguatan dimensi spiritual dengan Tuhan Yang Maha Esa akan membantu lansia lebih tenang. Keterikatan kuat dengan Tuhan akan mendukung kesehatan batin lansia.

2. Dimensi Intelektual

Salah satu bentuk perubahan pada lansia adalah menurunnya kemampuan intelektual karena sebagian besar sel saraf pada otak sudah rusak atau tidak lagi bekerja secara optimal. Sehingga lansia umumnya mengalami kesulitan dalam menerima dan memahami informasi serta menyimpan memori. Kondisi ini juga bisa memengaruhi mereka dalam mengendalikan fungsi tubuh dan emosi. Itulah kenapa lansia yang tangguh perlu memiliki dimensi intelektual yang masih prima dengan terus melatihnya.

3. Dimensi Fisik

Selain kemampuan otak, banyak organ tubuh yang juga menurun performanya pada lansia. Mulai dari penurunan fungsi mata dan telinga, rapuhnya tulang dan sendi, gigi berkurang, gusi yang mudah radang, imun menurun, kulit kering dan keriput, dan lain sebagainya. Selain menurunkan kemampuan mereka dalam melakukan aktivitas sehari-hari, lansia juga jadi rentan sakit dan sulit untuk pulih. Untuk itu, dimensi yang satu ini menjadi sangat penting dijaga dalam jangka panjang.

4. Dimensi Emosional

Hampir sama dengan dimensi poin pertama, dimensi emosional juga berkaitan dengan kondisi psikologis lansia. Perubahan emosi positif dan negatif menjadi lebih rentan dengan intensitas dan frekuensi yang cukup sering. Hal ini bisa memengaruhi dirinya sendiri dalam berpikir, berperilaku, dan merespons informasi dari luar. Termasuk memengaruhi keluarga dan pendamping lansia dalam menjalani aktivitas sehari-hari. Menguatkan dimensi emosional pada lansia dapat mencegah atau mengurangi risiko terkena penyakit mental seperti alzheimer dan demensia.

5. Dimensi Sosial Kemasyarakatan

Dalam dimensi sosial kemasyarakatan, lansia akan sangat membutuhkan interaksi sosial yang kondusif dan mendukung ketentraman hidup. Interaksi sosial tidak hanya mencegah gangguan mental, tapi juga melatih kemampuan intelektualnya. Dibanding menjadikan lansia sebagai objek, akan lebih baik jika menjadikannya subjek atau pelaku interaksi tersebut. Salah satunya dengan melibatkan lansia dalam berbagai aktivitas sosial dan keluarga. Perasaan dibutuhkan dan diperhatikan akan menyumbang emosi positif pada lansia.

6. Dimensi Profesi Vokasional

Dimensi lansia tangguh berikutnya adalah profesi vokasional yang berkaitan erat dengan pemanfaatan potensi yang dimilikinya, baik yang mampu menghasilkan pemasukan finansial maupun tidak. Selain meningkatkan aktualisasi dan kualitas diri, aktivitas ini mampu menjadi sarana memberdayakan diri. Beberapa contoh praktik dimensi yang satu ini adalah lansia yang menjadi konsultan, penasihat ahli, pengamat, dan lain sebagainya.

7. Dimensi Lingkungan

Karena berbagai keterbatasan yang ada pada lansia, dimensi lingkungan harus mendukung kondisi ini. Sehingga perlu adanya upaya dari berbagai pihak untuk mendukung lansia mengakses kebutuhan dasar, termasuk fasilitas publik. Artinya, dimensi ini perlu diperhatikan oleh keluarga, pemerintah, hingga lembaga sosial. Ketika dimensi ini dipenuhi, lansia mampu hidup secara mandiri dan mengurangi tingkat ketergantungan terhadap orang lain.

Photo by Askar Abayev: https://www.pexels.com/photo/happy-family-enjoying-dinner-in-garden-5638644/ 

Tips Menerapkan 7 Dimensi Lansia Tangguh

Dari pembahasan di atas, dapat disimpulkan bahwa lansia tangguh tentu menjadi harapan dan impian semua orang. Kabar baiknya adalah ketujuh dimensi tersebut bisa didapatkan sejak muda atau dewasa lho. Ikuti beberapa tips di bawah ini untuk mulai menerapkannya.

  • Penting untuk membiasakan diri melihat segala hal yang terjadi dalam kehidupan dari sudut pandang positif. Temukan hikmah atau pelajaran dari terjadinya hal yang tidak disukai seperti perpisahan, kehilangan, dan lain sebagainya.
  • Tenemukan kegiatan yang membantu mengasah otak dan melatih fisik. Contoh kegiatan yang merangsang intelektual adalah membaca, menulis, bermain catur, dan lain-lain. Sedangkan aktivitas fisik yang cocok untuk lansia adalah yoga, jalan-jalan, hingga berkebun dan beternak.
  • Rawat selalu hubungan baik dengan keluarga, teman, dan tetangga. Adakan pertemuan sederhana seperti makan bersama untuk menjaga interaksi sosial tetap terjaga.
  • Untuk mengurangi risiko kesepian dan kecemasan, bergabunglah dengan komunitas hobi atau komunitas lingkungan rumah seperti pengurus RT/RW dan lain sebagainya.
  • Meskipun tidak sebanyak saat muda, lansia yang memiliki pemasukan finansial stabil dapat membantu mereka mengakses banyak hal termasuk kebutuhan dasar. Beberapa kegiatan yang bisa dilakukan setelah pensiun adalah menjadi wirausaha, membuka jasa kursus, usaha properti, dan lain sebagainya.
  • Tanamkan pada diri sendiri bahwa memasuki masa lansia bukan akhir dari segalanya. Kamu tetap bisa berdaya dan memiliki semangat berkarya yang sama seperti saat muda meskipun porsi atau intensitasnya tidak setinggi dahulu.
  • Terakhir dan yang tidak kalah penting, jaga selalu kesehatan tubuh dengan memiliki pola makan teratur bergizi seimbang dan gaya hidup sehat. Kurangi atau hentikan kebiasaan yang berpengaruh langsung pada kesehatan tubuh dalam jangka panjang seperti merokok, minum alkohol, sering begadang, makan sembarangan, malas beraktivitas fisik, dan lain sebagainya.

Dukung Tubuh Sehat dan Bugar Lansia dengan Enervon Gold

Selain pola makan teratur bergizi seimbang, kamu juga perlu rutin berolahraga dan menjaga siklus tidur berkualitas. Khusus untuk mendukung pemenuhan nutrisi harian saat lansia, Enervon Gold hadir sebagai suplemen yang diformulasikan untuk lansia. Selain multivitamin (vitamin C dan B kompleks) dan mineral (niacinamide), satu kapsul Enervon Gold juga mengandung lutein, asam folat, dan minyak ikan yang tinggi akan omega 3, DHA, dan EPA.

Dengan asupan yang cukup setiap hari, tubuh lansia akan lebih berenergi dengan daya tahan tubuh yang semakin kuat. Selain itu, kebaikan di dalamnya juga ikut menjaga kesehatan jantung, mata, otak, dan tulang. Varian ini juga sudah bisa diakses dari rumah melalui toko resminya di Tokopedia dan Shopee. Dukung penerapan 7 dimensi lansia tangguh bersama Enervon Gold!

Referensi:

  • Direktorat Bina Ketahanan Keluarga Lansia dan Rentan. 2024. Menjadi Lansia Tangguh dengan Menerapkan 7 Nilai Dimensi Lansia Tangguh dan Mengenal Apa itu Bina Keluarga Lansia (BKL). Diakses dari https://golantang.bkkbn.go.id/menjadi-lansia-tangguh-dengan-menerapkan-7-nilai-dimensi-lansia-tangguh-dan-mengenal-apa-itu-bina-keluarga-lansia-bkl
  • BKKBN. 2023. 7 Dimensi Lansia Tangguh. Diakses dari https://kampungkb.bkkbn.go.id/kampung/23330/intervensi/633749/7-dimensi-lansia-tangguh 

Featured Image - Photo by Yan Krukau: https://www.pexels.com/photo/an-elderly-couple-meditating-together-6815700/