Jantung adalah organ paling penting bagi tubuh karena tugasnya dalam memompa darah ke seluruh tubuh. Rangkaian otot pada jantung memiliki fungsi masing-masing dan cara kerjanya seperti mesin pada mobil. Berkat jantung yang berfungsi dengan baik, otak bisa bekerja dengan optimal, seluruh tubuh mendapat nutrisi dari makanan, paru-paru mampu menyaring oksigen pada udara, dan masih banyak lagi fungsinya. Sayangnya, jantung juga rentan mengalami penurunan fungsi seiring bertambahnya usia. Mari memahami ciri-ciri jantung tidak sehat, alasan usia berpengaruh, serta tips mencegah penyakit jantung. Ikuti pembahasannya sampai akhir ya.

Menurut laporan WHO pada tahun 2019, penyakit kardiovaskular adalah penyebab kematian 38% jiwa di seluruh dunia. Lebih dari 17 juta kematian akibat penyakit kardiovaskular berusia di bawah 70 tahun. Jantung adalah salah satu komponen penting dalam sistem kardiovaskular. Dari banyaknya jenis penyakit kardiovaskular, penyebab yang paling umum adalah terhambat atau tertutupnya salah satu atau beberapa saluran pembuluh darah. Biasanya kondisi ini dipicu oleh tingginya tumpukan lemak pada dinding pembuluh darah. Itulah kenapa penting sekali untuk mengetahui ciri jantung tidak sehat agar kamu dapat segera mencegah penyakit jantung.

Ciri-Ciri Jantung Tidak Sehat

Hal pertama yang harus dipahami dari penyakit jantung adalah hampir tidak ada tanda atau gejala yang menonjol yang bisa membuat seseorang mengetahui bahwa pembuluh darahnya tersumbat. Itulah kenapa beberapa jenis penyakit jantung seperti serangan jantung sering disebut sebagai silent killer. Salah satu alasannya adalah seseorang mungkin baru menyadari ada yang tidak beres dengan sistem kardiovaskularnya setelah mengalami serangan jantung. Berbahaya sekali, bukan?

Di bawah ini adalah beberapa tanda kecil yang perlu diwaspadai sebagai ciri-ciri jantung tidak sehat. Karena ciri berikut ini merupakan gejala penyakit serangan jantung dan strok, maka orang yang mengalaminya harus segera mendapat pertolongan medis terdekat.

  1. Rasa tidak nyaman atau nyeri pada bagian tengah dada dan/atau pada lengan, pundak kiri, siku, rahang, atau punggung.
  2. Sulit bernapas, napas pendek, mual atau muntah, keringat dingin, dan mulai pucat. Khusus perempuan mungkin akan lebih sering mengalami gangguan napas, mual, muntah, dan nyeri pada punggung dan rahang dibanding laki-laki.
  3. Detak jantung tidak teratur atau terlalu cepat.
  4. Lemah dan cenderung mati rasa pada salah satu sisi tubuh seperti pada wajah, lengan, dan kaki.
  5. Bingung, sulit berbicara, dan/atau memahami percakapan.
  6. Sulit melihat sesuatu baik dengan satu atau kedua mata.
  7. Sulit berjalan dan mudah kehilangan koordinasi dan keseimbangan tubuh.
  8. Sakit kepala parah tanpa sebab pasti.
  9. Hilang kesadaran atau pingsan.

Faktor Risiko Penyakit Jantung bagi Lansia

Salah satu faktor yang membuat seseorang berisiko tinggi mengalami penyakit jantung adalah pola makan tidak sehat, jarang sekali olahraga, serta gaya hidup tidak sehat seperti merokok dan konsumsi alkohol berlebihan. Semua hal tersebut memengaruhi peningkatan tekanan darah, gula darah, dan memicu berat badan berlebih atau obesitas.

Faktor lain yang memengaruhi kesehatan dan sulit dihindari adalah bertambahnya usia. Saat masa tua, jantung tidak mampu berdetak secepat dahulu saat muda selama beraktivitas fisik atau menghadapi stres. Selain itu, ada beberapa mekanisme fisiologis jantung yang berubah seiring bertambahnya usia. Di bawah ini beberapa kemungkinan yang umum ditemui di dunia medis.

  • Seiring bertambahnya waktu, ukuran ruang-ruang dalam jantung memang semakin besar. Tapi dinding ototnya juga semakin tebal sehingga jumlah darah yang bisa ditampung justru menurun. Hal ini bisa memicu ritme jantung dan meningkatkan risiko strok.
  • Kemudian katup yang mengontrol laju darah di antara ruang-ruang tersebut juga menjadi semakin tebal dan kaku pada masa tua. Kondisi ini dapat menghambat peredaran darah atau sebaliknya menyebabkan kebocoran jantung.

Karena faktor usia tidak bisa dihindari, seseorang perlu merawat jantung sebaik mungkin agar dapat memberikan performa terbaik dalam jangka yang lebih panjang. Cara paling efektif tentu dengan mengelola faktor lain yang bisa diupayakan dari sekarang, yaitu pola makan dan gaya hidup sehat serta rutin berolahraga.

Photo by Vlada Karpovich: https://www.pexels.com/photo/woman-checking-blood-pressure-of-a-man-5790814/ 

Tips Pencegahan Penyakit Jantung untuk Lansia

Lebih detailnya, simak beberapa tips mencegah penyakit jantung untuk lansia sesuai jenjang umurnya.

1. Usia 40 Tahun ke Atas

  • Kelola Berat Badan – Karena penurunan metabolisme tubuh tidak bisa dilawan, seseorang pada usia ini cenderung mudah bertambah berat badan. Untuk itu, kelola agar tidak berlebih dengan olahraga dan pola makan sehat bergizi seimbang.
  • Monitoring Tingkat Gula Darah dan Tekanan Darah – Pengawasan detail terhadap dua jenis level ini membantu seseorang mendeteksi risiko penyakit jantung lebih dini. Nantinya tenaga medis mungkin akan menyarankan pola hidup sehat sesuai kebutuhan.
  • Waspadai Gangguan Tidur – Jika ada keluarga yang membicarakan dengkuran atau gangguan napas yang kamu alami selama tidur, maka ada baiknya kamu melakukan cek kesehatan. Gangguan tidur yang umumnya muncul pada lansia menjadi kontributor kuat tekanan darah dan penyakit jantung.

2. Usia 50 Tahun ke Atas

  • Jangan Lewatkan Olahraga Ringan – Pertambahan usia tidak boleh menjadi alasan untuk berhenti olahraga. Latihan ringan seperti jalan kaki selama 15-20 menit per hari bisa memberikan manfaat besar. Tidak hanya untuk jantung tapi juga tulang dan sendi.
  • Perketat Pola Makan Sehat – Beberapa makanan yang wajib ada setiap jam makan adalah buah, sayur, biji-bijian, kacang, dan ikan. Khusus ikan disarankan untuk mengonsumsinya kurang lebih 2 kali per minggu. Makanan tersebut mengandung vitamin, serat, dan lemak tak jenuh yang baik bagi jantung.
  • Pelajari Gejala Serangan Jantung dan Strok – Penyakit jantung merupakan salah satu penyebab fatal kematian jika terlambat ditangani beberapa menit saja. Untuk meminimalisir hal tersebut, pahami dengan baik gejala ringan dan berat dari beberapa jenis penyakit jantung. Dengan begitu, lansia dapat lebih cepat meminta pertolongan keluarga maupun tenaga medis. Selain menyelamatkan diri, penanganan yang cepat dan tepat akan mencegah gangguan kesehatan serius lain seperti komplikasi.

Enervon Gold Hadir Mendukung Kesehatan Jantung

Semakin bertambah usia maka makanan apa yang masuk dalam tubuh harus semakin diperhatikan. Jangan sampai kita memberi beban kerja yang lebih banyak kepada organ tubuh yang mau tidak mau akan mulai melemah, tidak terkecuali jantung.

Jika kamu perlu memastikan pemenuhan nutrisi harian yang penting bagi jantung dan seluruh organ tubuh secara umum, maka Enervon Gold hadir untuk mendukungnya. Dengan kandungan minyak ikan (500 mg), satu kapsul suplemen mampu membantu kecukupan omega 3, DHA, dan EPA. Selain itu, tambahan makan ini juga mengandung multivitamin seperti vitamin C, vitamin B kompleks, asam folat, dan lutein. Konsumsi rutin akan membantu menjaga kesehatan otak, mata, dan tentu saja jantung.

Meskipun diformulasikan untuk lansia, suplemen ini juga cocok dikonsumsi untuk orang dewasa atau pra-lansia. Dapatkan informasi lebih detail serta akses pemesanan lebih cepat pada varian Enervon Gold melalui tautan berikut ini. Ayo jaga kesehatan jantung dari sekarang bersama Enervon!

Referensi:

  • WHO. 2021. Cardiovascular Diseases (CVDs). Diakses dari https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/cardiovascular-diseases-(cvds)
  • National Institute on Aging. 2024. Heart Health and Aging. Diakses dari https://www.nia.nih.gov/health/heart-health/heart-health-and-aging
  • Amercian Heart Association. 2024. How to Help Prevent Heart Disease At Any Age. Diakses dari https://www.heart.org/en/healthy-living/healthy-lifestyle/how-to-help-prevent-heart-disease-at-any-age

Featured Image by Freepik