Tantangan pekerja modern dalam bidang apa pun tampaknya memiliki satu kesamaan, yaitu menjaga agar mental tetap sehat. Dampak lingkungan kerja tidak bisa dipungkiri memengaruhi kesehatan fisik dan mental pekerja. Dalam laporan kesehatan yang disampaikan WHO, diperkirakan pada tahun 2019 sebanyak 15% pekerja dewasa di seluruh dunia mengalami gangguan mental. Secara global, diperkirakan ada 12 juta hari kerja hilang karena  pekerja depresi setiap tahunnya. Belum lagi dengan data studi kasus di berbagai wilayah di Indonesia maupun di dunia. Untuk memahami betapa pentingnya mengelola work stress, simak pembahasan lengkapnya di bawah ini.

Work Stress dan Penyebab Umumnya

Dalam bidang apa pun dan memiliki peran apa pun di tempat kerja pasti menghadapi tekanan pekerjaan. Sifat dari tekanan kerja sendiri bisa positif untuk meningkatkan produktivitas kerja dan semangat berprestasi. Tapi terlalu banyak tekanan bisa membuat pekerja mengalami kenaikan level stres. Work stress atau stres kerja adalah kondisi di mana tekanan kerja, isu, dan konflik di tempat kerja memengaruhi kinerja bahkan kesehatan fisik dan mental.

Setidaknya ada 6 area yang memengaruhi dan memicu munculnya stres kerja bagi pekerja. Keenam hal itu adalah 1) permintaan terhadap keterampilannya yang tidak tercukupi; 2) kontrol terhadap beban kerja; 3) dukungan; 4) hubungan dengan rekan kerja; 5) peran yang dimilikinya di tempat kerja; dan 6) perubahan. Hal-hal tersebut umumnya rentan menjadi penyebab work stress meningkat bagi pekerja. Penting sekali untuk memiliki kemampuan mengelola keenam area itu apa pun jenis pekerjaan kamu.

Dampak Work Stress yang Tidak Dapat Dikelola

Kesehatan mental memang tidak terlihat secara nyata dan sering kurang disadari sehingga dampaknya menjadi semakin besar bagi pekerja. Mulai dari penurunan kinerja dan produktivitas, hingga kesehatan fisik dan mental yang terganggu adalah beberapa dampak yang harus dihindari.

Dari sisi profesional, pekerja mungkin akan mengalami penurunan kualitas hingga produktivitas kerja. Tidak hanya sulit menyelesaikan tugas atau mencapai target, ia juga bisa mengganggu ritme kerja satu tim. Kemudian pada level yang lebih berat, kondisi ini juga bisa memengaruhi cara ia berkomunikasi, berinteraksi, dan membangun hubungan interpersonal dengan orang-orang di sekitarnya. Ia mungkin akan mengalami penurunan kesejahteraan psikologis. Termasuk meningkatnya risiko terkena penyakit mental seperti gangguan kecemasan.

Sedangkan dampak work stress bagi fisik tentu berkaitan erat dengan meningkatnya risiko terinfeksi penyakit menular dan/atau mengalami penyakit tidak menular. Hal ini karena sistem imun terbukti menurun performanya ketika kita mengalami stres. Beberapa kondisi dalam tubuh juga lebih sulit dikontrol saat stres, seperti tekanan darah, kolesterol, nafsu makan, produksi hormon, hingga sistem pencernaan. Alhasil, sebagian orang sering mengalami asam lambung naik, berat badan naik, hingga penyakit jantung akibat work stress.

Photo by Andrea Piacquadio: https://www.pexels.com/photo/woman-in-white-shirt-showing-frustration-3807738/ 

 

Tanda Umum Pekerja Mulai Terkena Dampak Work Stress

Sekarang kamu tahu kan kenapa work stress harus dikelola? Langkah pertama bagi pekerja untuk mengelola stres kerja adalah dengan mencermati dan memahami tandanya. Berikut ini adalah beberapa tanda pekerja harus melakukan sesuatu untuk mengelola kesehatan mentalnya.

  • Sulit berkonsentrasi, membagi waktu kerja dan istirahat, membuat keputusan, dan menyelesaikan pekerjaan.
  • Cenderung menghindari tugas di tempat kerja, suka lembur tanpa alasan, masih bekerja pada hari libur, hingga suka menunda jam pulang meskipun pekerjaan sudah selesai.
  • Rasa percaya diri menurun, tidak menghargai usaha diri sendiri dan orang lain, cenderung berpikiran negatif terkait pekerjaan.
  • Sulit mengelola emosi sehingga sensitif serta mudah sedih, kecewa, menangis, dan/atau marah.
  • Tidak semangat bekerja bahkan sebagian kehilangan motivasi positif menjalani hari.
  • Kelelahan berlebih meskipun waktu tidur cukup.
  • Sering mengikuti keinginan makan yang kurang sehat sehingga kurang memperhatikan asupan bergizi sehari-hari.
  • Mengalami gangguan tidur, kerap sakit kepala, dan mudah terserang sakit atau melalui proses pemulihan yang lama.
  • Beberapa kali mengalami serangan panik di tempat kerja atau saat membahas pekerjaan di tempat lain.

Jika kamu sudah menunjukkan beberapa tanda di atas, atau justru langsung mengalami tanda pada poin terakhir, maka work stress harus segera dikelola agar tidak berlebihan. Bila perlu dan memang dibutuhkan, mintalah bantuan profesional dengan melakukan konseling dan terapi psikologis. Beberapa perusahaan atau tempat kerja sudah menyediakan program karyawan semacam itu atau sudah lebih memperhatikan kesejahteraan mental. Jika belum ada pun, kamu bisa mencari layanan konseling swasta yang banyak ditawarkan. Jadi jangan takut untuk pulih!

Strategi Mengelola Work Stress untuk Meningkatkan Kinerja

1. Rutinkan Teknik Pernapasan untuk Relaksasi dan Mindfulness

Saat stres kerja menumpuk dan diri sendiri mulai kewalahan, hentikan semua pekerjaan sementara. Relaksasikan diri dengan mengambil napas panjang secara perlahan beberapa kali. Buat pikiran dan detak jantung lebih tenang sampai rasa panik hilang. Jika kamu sudah terlatih mengelola mindfulness, meditasi 5-6 menit sudah mampu mengembalikan kontrol diri terhadap situasi dan kondisi yang ada.

2. Temukan Pemicu Stres dan Pahami Efeknya

Sedangkan saat suasana hati dan pikiran sudah stabil, cobalah identifikasi diri apa saja yang memicu stres di tempat kerja. Kamu bisa memulainya dengan menjawab keenam penyebab umum yang disebutkan di atas. Uraikan kekusutan pikiran dengan refleksi diri, kemudian coba temukan solusi untuk mengatasinya. Kamu juga bisa menemukan partner yang dipercaya untuk membicarakan beberapa hal bersama.

3. Fokus pada Hal-Hal yang Bisa Kamu Ubah

Salah satu bentuk cara mengatasinya adalah dengan fokus pada masalah atau isu yang bisa kamu kontrol langsung. Beberapa contohnya adalah lamanya waktu kerja, skill issue, cara berbicara, untuk siapa energi kita pantas diberikan, pikiran kita, dan lain-lain. Termasuk selalu berusaha menemukan cara untuk mengembalikan suasana hati dan kebahagiaan dari hal kecil, seperti nonton bioskop, hang out dengan sahabat, dan lain sebagainya. Khusus poin ini, cara kamu memberikan batas antara kehidupan pribadi dan kehidupan kerja dengan tegas dan seimbang adalah kuncinya.

4. Maknai Hal yang Tidak Bisa Diubah dengan Sudut Pandang Lain

Sebaliknya untuk hal-hal di luar kontrol kita, cobalah untuk memaknainya dengan sudut pandang lain yang lebih positif. Beberapa contoh hal yang dimaksud adalah sikap orang lain kepada kita, apa yang sudah terjadi di waktu lampau, masa depan, hasil pekerjaan, apa yang orang lain pikirkan terhadap kita, dan lain sebagainya. Memahami bahwa setiap orang di tempat kerja memiliki perbedaan dan kita tidak tau apa saja yang baru saja mereka alami akan membuat kita lebih mudah meredakan stres dan meminimalisir konflik.

5. Memperhatikan Kesehatan Fisik Sangat Berpengaruh

Kesehatan fisik memiliki dampak yang besar terhadap apa yang kita rasakan sehari-hari. Terlebih lagi seseorang dengan tingkat stres yang tinggi cenderung memiliki kebiasaan hidup yang tidak sehat. Untuk menghindari hal tersebut, terapkan beberapa kunci hidup sehat. Di antaranya adalah rajin olahraga, jalan kaki dan latihan peregangan, mendapat sinar matahari pagi secara cukup, pola makan sehat bergizi seimbang, mencukupi kebutuhan cairan tubuh, serta menghindari konsumsi rokok dan alkohol.

Dukung Kesehatan Mental dengan Tubuh yang Fit dan Berstamina

Menyambung strategi di atas terkait memiliki gaya hidup sehat, sudahkah kamu mengetahui fakta bahwa beberapa nutrisi memang berpengaruh langsung terhadap pengelolaan suasana hati dan fungsi otak? Dalam beberapa penelitian terkini yang ada, deretan mikronutrien ini terbukti mampu menurunkan risiko gangguan mood seperti depresi hingga mendukung produksi hormon bahagia seperti dopamin dan serotonin. Nutrisi yang dimaksud adalah vitamin B6, vitamin B9, vitamin B12, mineral zinc, hingga selenium.

Jika kamu ingin memastikan kecukupan nutrisi harian tersebut, maka pola makan sehat harus diterapkan dari sekarang. Selain dari makanan utama, kamu juga bisa mendapat dukungan dari suplemen yang mengandung nutrisi tersebut. Salah satu yang direkomendasikan adalah Enervon Active, suplemen multivitamin yang menggunakan bahan non-acidic sehingga lebih tidak perih di lambung.

Setiap tabletnya mengandung vitamin C (500 mg), vitamin B1 (50 mg), B2 (25 mg), B6 (10 mg), vitamin B12 (0,005 mg), kalsium pantotenat (20 mg), niacinamide (50 mg), dan zinc (10 mg). Konsumsi satu kali setiap hari akan mendukung kesehatan fisik sekaligus mental kamu. Apalagi untuk kamu dengan aktivitas padat. Dapatkan produknya dari toko resmi Darya Varia di Tokopedia dan Shopee. Perkuat kesehatan mental dan kinerja dari dalam sekarang juga!

Referensi:

  • WHO. 2024. Mental Health at Work. Diakses dari https://www.who.int//news-room/fact-sheets/detail/mental-health-at-work/
  • NHS. Work-related Stress. Diakses dari https://www.nhs.uk/every-mind-matters/lifes-challenges/work-related-stress/
  • Katey Davidson. 2024. 9 Healthy Foods That Lift Your Mood. Diakses dari https://www.healthline.com/nutrition/mood-food 
  • Mental Health Foundation. 2022. Physical Health and Mental Health. Diakses dari https://www.mentalhealth.org.uk/explore-mental-health/a-z-topics/physical-health-and-mental-health 

Featured Photo by Mikhail Nilov: https://www.pexels.com/photo/man-resting-inside-a-vehicle-8942263/