6+ Fungsi Vitamin D untuk Tubuh dan Rekomendasi Suplemennya
Kunci dari hidup sehat dalam jangka panjang adalah memiliki komitmen untuk konsisten memenuhi kebutuhan nutrisi harian tubuh dengan gizi seimbang. Pola makan sehat adalah awal dari performa tubuh yang optimal. Salah satu jenis nutrisi yang perlu diperhatikan adalah vitamin D. Fungsi vitamin D menyeluruh dari manfaat fisik hingga menjaga kesehatan mental. Di bawah ini kita pahami bersama fungsi vitamin D, sumber, dan risikonya jika kekurangan. Ikuti juga tips memenuhinya pada bagian akhir.
Fungsi Vitamin D: Fisik dan Mental
Vitamin D merupakan jenis vitamin yang larut dalam lemak dan terdiri dari vitamin D1, D2, dan D3. Tubuh kita sudah bisa menghasilkan vitamin D sendiri saat terpapar sinar matahari langsung. Mari kita simak deretan fungsi vitamin D yang penting untuk kesehatan.
1. Menguatkan Sistem Imun
Studi tahun 2022¹ menunjukkan bahwa konsumsi suplemen vitamin D (2000 IU per hari) menurunkan beberapa jenis penyakit autoimun, inflamasi, dan tingkat infeksi virus hingga 22%. Saat konsumsi suplemen tersebut dihentikan, efeknya menjadi tidak lagi terlihat. Dengan kata lain, vitamin D perlu dicukupi secara konsisten sebagai bentuk pencegahan dalam jangka panjang. Beberapa penyakit autoimun yang bisa dicegah dengan vitamin D adalah rheumatoid arthritis, multiple sclerosis, penyakit radang pencernaan, hingga diabetes tipe 1.
2. Mengatur Emosi dan Mencegah Depresi
Sudah banyak penelitian yang melihat bahwa kekurangan vitamin D meningkatkan risiko gangguan mental. Berlaku juga sebaliknya, orang dengan gejala depresi cenderung kekurangan asupan vitamin D. Dalam bentuk suplemen, vitamin D juga terbukti mengurangi tingkat munculnya pikiran negatif.
3. Menjaga Kesehatan Tulang dan Gigi
Dalam penelitian tahun 2023² dijelaskan bahwa vitamin D memiliki fungsi utama dalam menjaga keseimbangan (homeostasis) kalsium sekaligus menjaga kesehatan mineralisasi pada tulang. Semakin tinggi jumlah mineral dalam tulang kita, maka tulang akan semakin padat dan kuat. Fungsi ini akan menjaga kemandirian seseorang hingga lansia karena pengeroposan tulang akan terhambat. Hal ini berlaku juga untuk gigi, baik pada masa pertumbuhan maupun saat dewasa.
4. Mengoptimalkan Fungsi Otot
Fungsi vitamin D berikutnya adalah membantu pertumbuhan dan perkembang otot kita dengan mencegah kemungkinan adanya sel otot yang mengalami kontraksi dan inflamasi. Selain itu, ada beberapa fakta mekanisme vitamin D dalam membantu fungsi otot. Pertama, vitamin D mampu membantu proses pemulihan otot dari cedera dan penggunaan otot berlebih pada atlet. Kedua, vitamin D juga menurunkan risiko jatuh pada lansia karena membantu menguatkan otot dan koordinasi tubuh. Meskipun dibutuhkan penelitian lebih lanjut, fakta tersebut tetap menunjukkan potensi yang besar dari vitamin D.
5. Mendukung Metabolisme dan Mencegah Diabetes Tipe 2
Kekurangan vitamin D mengarah pada peningkatan risiko penyakit diabetes tipe 2 karena mampu memengaruhi proses biokimia yang mengarah pada pra-diabetes dan diabetes. Salah satu mekanismenya karena vitamin D mampu mengatur beberapa proses metabolisme tubuh, baik secara langsung maupun tidak. Penelitian lain juga menunjukkan bahwa asupan vitamin D dengan dosis 2 kali lipat lebih tinggi (lebih dari 800 IU) per hari mampu menurunkan risiko diabetes tipe 2 hingga 33%.
6. Menurunkan Risiko Beberapa Jenis Kanker dan Kematian Akibat Kanker
Beberapa penelitian telah melihat pengaruh kekurangan vitamin D dengan peningkatan risiko kanker. Studi laboratorium juga melihat kemampuan vitamin D dalam mencegah pertumbuhan sel kanker. Beberapa jenis kanker yang menurun risikonya hingga 30-50% adalah kanker payudara, kanker prostat, hingga kanker usus besar.
Photo by Anna Shvets: https://www.pexels.com/photo/medication-pills-on-yellow-surface-3683095/
Sumber Vitamin D
Seperti yang sudah dijelaskan di atas, kita perlu paparan sinar matahari pagi agar mampu memproduksi vitamin D. Itulah kenapa mikronutrien ini sering disebut sebagai vitamin sinar matahari. Namun ternyata kita bisa mendukung pemenuhannya dengan cara lain.
- Paparan Sinar Matahari – Saat kulit kita mendapat paparan sinar ultraviolet B (UVB) dari matahari, terjadilah proses biokimia yang mengubahnya menjadi vitamin D3 dan pra-vitamin D3. Paparan sinar matahari langsung yang disarankan secara keseluruhan adalah 30 menit. Untuk melindungi kita dari gangguan kulit, tetap gunakan tabir surya terutama jika aktivitas luar ruangan cukup intensif.
- Makanan Tinggi Vitamin D – Vitamin D juga banyak ditemukan pada ikan berlemak seperti salmon, sarden, dan ikan kembung. Karena jenis makanan dengan kandungan vitamin D yang tinggi tidak banyak, beberapa produk susu terkadang juga memasukkan mikronutrien ini.
- Konsumsi Suplemen – Selain kedua cara utama di atas, penuhi kebutuhan vitamin D dari konsumsi suplemen dan umumnya berupa vitamin D3. Beberapa kategori orang yang disarankan untuk mengonsumsi suplemen vitamin D adalah orang yang jarang sekali mendapat paparan sinar matahari, lansia, orang dengan kulit gelap karena melanin pigmen menghambat penyerapan sinar UVB, serta orang dengan pola makan vegan. Perhatikan dosis vitamin D yang terkandung karena dosis maksimal setiap harinya adalah 600 IU atau sekitar 15 mcg untuk orang dewasa. Karena vitamin D disimpan dalam lemak, ada beberapa efek samping jika jumlahnya berlebihan dalam tubuh. Untuk itu, utamakan sumber vitamin D pada poin pertama dan kedua.
Minum Suplemen Vitamin D dan Vitamin C Itu Boleh
Tahukah kamu bahwa suplemen vitamin D bisa dikombinasikan dengan jenis vitamin lain? Salah satu vitamin yang populer dalam hal ini adalah vitamin C. Memiliki nama lain sebagai asam askorbat, manfaat vitamin C sama besarnya dalam menjaga kesehatan tubuh. Sebagian fungsi vitamin C bahkan sama dengan vitamin D, seperti menjaga imunitas, mencegah penyakit kardiovaskular, dan menjaga kesehatan kulit.
Khusus soal menjaga imun, keduanya memiliki mekanisme yang sedikit berbeda. Vitamin C menguatkan sistem imun dengan peran antioksidan yang melindungi sel imun dari radikal bebas. Ketika keduanya digabungkan, tentu saja sistem imun akan berfungsi dengan optimal setiap hari.
Salah satu hal yang membedakan vitamin C dan vitamin D adalah sifatnya. Jika vitamin C termasuk dalam vitamin larut air, maka vitamin D adalah mikronutrien larut lemak. Suplemen vitamin larut air akan lebih optimal diserap tubuh ketika dikonsumsi saat perut kosong. Sebaliknya, suplemen vitamin larut lemak perlu dikonsumsi setelah makan agar proses penyerapannya optimal. Jika bukan setelah makan besar, setidaknya konsumsilah makanan dengan kandungan lemak sehat yang tinggi seperti suplemen minyak ikan, alpukat, dan/atau kacang-kacangan. Untuk itu ada baiknya kamu mengonsumsi suplemen vitamin C dulu sebelum sarapan, misalnya. Kemudian minum suplemen vitamin D setelah makan siang atau makan malam.
Daftar Rekomendasi Suplemen Vitamin C untuk Keluarga
Satu lagi bedanya asam askorbat dengan vitamin D, vitamin C tidak disimpan dalam tubuh dan tidak bisa diproduksi sendiri oleh tubuh. Itulah kenapa pemenuhannya harus dilakukan secara oral dari makanan utama atau konsumsi suplemen. Di bawah ini adalah beberapa varian Enervon yang direkomendasikan untuk keluarga Indonesia.
- Enervon-C Tablet – Setiap tabletnya mengandung 500 mg vitamin C, vitamin B kompleks, niacinamide, dan kalsium pantotenat.
- Enervon-C Effervescent – Memiliki kandungan yang hampir sama, varian ini memiliki dosis vitamin C yang lebih tinggi yaitu 1000 mg. Cocok sekali untuk kamu yang sedang dalam situasi dan kondisi rentan sakit. Tablet effervescent yang mudah larut dalam air putih juga membantu pemenuhan cairan tubuh.
- Enervon Active – Selain 500 mg vitamin C, varian ini juga mengandung vitamin B kompleks, niacinamide, kalsium pantotenat, dan mineral zinc. Bahan non-acidic yang digunakan membuatnya lebih ramah di lambung meskipun kamu mengonsumsinya setiap hari.
- Enervon Gold – Meskipun diformulasikan untuk lansia, usia dewasa atau pra-lansia juga bisa mengonsumsi suplemen ini. Dilengkapi dengan minyak ikan (500 mg), setiap kapsulnya juga mengandung vitamin C (90 mg), vitamin B kompleks, dan lutein.
Dapatkan semua varian Enervon di atas dari toko resminya di Tokopedia, Shopee, dan Lazada. Mulai gaya hidup sehat kamu dan keluarga bersama Enervon!
Referensi:
- Jill Hahn, dkk. 2022. Vitamin D and marine omega 3 fatty acid supplementation and incident autoimmune disease: VITAL randomized controlled trial. Diakses dari https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/35082139/
- Giovanni Passeri dan Sandro Giannini. 2023. Benefits of Vitamin D in Health and Diseases. Diakses dari https://pmc.ncbi.nlm.nih.gov/articles/PMC10254656/
- Megan Ware. 2024. What is vitamin D and why does the body need it?. Diakses dari https://www.medicalnewstoday.com/articles/161618
- Shahzadi Devje. 2024. Your Guide to Vitamin D Benefits. Diakses dari https://www.healthline.com/health/food-nutrition/benefits-vitamin-d
- Maya Shetty. 2024. Vitamin D: Benefits, Sources, Deficiency. Diakses dari https://longevity.stanford.edu/lifestyle/2024/03/11/vitamin-d-benefits-sources-deficiency/
- Nature Made. 2023. Can I Take Vitamin C and D Together? Learn the Benefits. Diakses dari https://www.naturemade.com/blogs/health-articles/can-i-take-vitamin-c-and-d-together#