Benarkah Cara Ini Dapat Memulihkan Gangguan Penciuman Akibat Corona?
Anosmia – merupakan salah satu gejala khas Covid-19 yang paling sering dialami oleh pasien. Pada gejala ini, pasien Covid-19 tak dapat mencium bau maupun tak mampu menggunakan indera perasa.
Selain anosmia, ada pula parosmia – yaitu, persepsi penciuman yang terganggu akibat Covid-19, baik dengan atau tanpa adanya rangsangan bau. Kondisi ini juga kerap dialami oleh pasien yang sudah sembuh. Jadi, alih-alih mencium bau wangi, pasien justru mencium bau busuk atau lain sebagainya.
Tetapi, kedua kondisi tersebut bisa diatasi dengan sebuah metode latihan penciuman. Bagaimana cara melakukannya?
Anosmia memang kerap kali dialami oleh pasien Covid-19. Begitu pula dengan parosmia – yang bahkan masih dirasakan oleh pasien yang sudah sembuh. Kehilangan penciuman sering disadari pasien sebagai perubahan sensasi rasa.
Dilansir dari Kompas.com – Beberapa waktu belakangan, sebuah penelitian di Inggris menemukan latihan khusus yang dapat membantu pasien Covid-19 mendapatkan kembali kemampuan indera penciumannya.
Latihan tersebut terbilang mudah – bukan suatu hal yang khusus. Namun, diklaim dapat bantu memulihkan penciuman pasien Covid-19. Lalu, bagaimana cara melakukan latihan tersebut?
Latihan yang Dapat Bantu Pulihkan Penciuman Pada Pasien Covid-19
Benarkah Cara Ini Dapat Memulihkan Gangguan Penciuman Akibat Corona? / Credit: dw.com
Untuk melakukan latihan penciuman ini – seseorang mesti mengendus setidaknya empat bau yang berbeda dua kali sehari. Latihan ini perlu dilakukan setiap hari selama beberapa bulan.
Latihan penciuman tersebut bertujuan untuk membantu memulihkan penciuman, berdasarkan kemampuan otak untuk mengatur ulang dirinya sendiri – hal ini biasanya juga diterapkan setelah terjadi perubahan atau cedera.
Para ahli melakukan penelitian pada lebih dari 140 orang yang mengalami anosmia. Baik kehilangan penciuman secara total, atau hanya merasa adanya perubahan saja. Kemudian, peserta penelitian diberi berbagai wewangian yang berbeda, seperti lemon, mawar, kayu manis, cokelat, dan lain sebagainya.
Setelah melakukan latihan, indera penciuman para peserta pun berangsur pulih. Tetapi, durasi pulih pun berbeda-beda. Ditemukan bahwa orang tua mengalami pemulihan lebih cepat.
Dari hasil penelitian tersebut – para peneliti meyakini temuan tersebut dapat membantu para pasien Covid-19 yang mengalami kehilangan indera penciuman, bahkan setelah sembuh.
Featured Image - klikdokter.com
Source - kompas.com