5 Penyebab Kenapa Urine Berwarna Kuning, Apakah Normal?
Kenapa urine berwarna kuning setelah minum vitamin C? Apakah hal ini normal? Ya, perubahan warna urine menjadi kuning cerah setelah mengonsumsi vitamin C adalah normal. Ini terjadi karena tubuh membuang kelebihan vitamin C yang tidak digunakan melalui urine. Vitamin C larut dalam air, sehingga tidak disimpan dalam tubuh dan dikeluarkan dengan cepat, serta menyebabkan warna kuning cerah pada urine. Simak informasi selengkapnya dalam artikel berikut ini.
Vitamin C dan Proses di Tubuh
Sebelum membahas lebih jauh tentang kenapa urine berwarna kuning, yuk pahami dulu bagaimana proses penyerapan vitamin C di dalam tubuh. Vitamin C adalah vitamin larut air yang penting bagi kesehatan tubuh.
Fungsinya meliputi melindungi sel dari kerusakan akibat radikal bebas, mendukung produksi kolagen, memelihara sistem kekebalan tubuh, serta meningkatkan penyerapan zat besi. Setelah dikonsumsi, vitamin C diserap terutama di usus kecil melalui proses transportasi aktif.
Vitamin C kemudian masuk ke dalam darah dan didistribusikan ke berbagai jaringan tubuh. Perlu kamu tahu bahwa tubuh menggunakan vitamin C untuk berbagai proses biokimia, termasuk sintesis kolagen dan fungsi kekebalan.
Dalam hal ini, ginjal berperan penting dalam menyaring darah dan mengeluarkan zat-zat yang tidak diperlukan tubuh, termasuk kelebihan vitamin C. Karena vitamin C larut dalam air, tubuh tidak dapat menyimpannya dalam jumlah besar.
Oleh karena itu, kelebihan vitamin C yang tidak digunakan oleh tubuh akan disaring oleh ginjal dan dikeluarkan melalui urine. Proses ini adalah alasan mengapa konsumsi tinggi vitamin C dapat menyebabkan urine berwarna kuning cerah.
Ginjal memastikan bahwa kadar vitamin C dalam tubuh tetap dalam kisaran yang aman, dan mencegah toksisitas meskipun asupan vitamin C tinggi.
Kenapa Urine Berwarna Kuning?
Sumber: freepik/dragonimages
Meskipun sebelumnya sudah dijelaskan bahwa penyebab urine bisa berwarna kuning karena tubuh sedang mengeluarkan kelebihan vitamin C, tapi ternyata ada beberapa faktor lain yang bisa memicunya? Berikut penjelasannya!
1. Kelebihan Vitamin C
Vitamin C adalah vitamin larut air, artinya tidak disimpan dalam tubuh. Kelebihan vitamin C yang tidak digunakan oleh tubuh akan diekskresikan melalui urine. Proses ini menyebabkan urine berubah menjadi kuning cerah, yang merupakan tanda bahwa tubuh membuang kelebihan vitamin C.
2. Kandungan Riboflavin (Vitamin B2) dalam Suplemen Vitamin C
Beberapa suplemen vitamin C juga mengandung vitamin B kompleks, termasuk riboflavin (vitamin B2). Riboflavin juga larut air dan sering menyebabkan urine berwarna kuning terang atau bahkan kuning kehijauan ketika diekskresikan. Dengan kata lain, hal ini berkontribusi pada perubahan warna urine setelah mengonsumsi suplemen.
3. Dehidrasi
Ketika tubuh kekurangan cairan, urine menjadi lebih pekat dan warnanya bisa menjadi lebih gelap, dari kuning tua hingga oranye/jingga.
4. Makanan dan Minuman Tertentu
Konsumsi makanan seperti bit, wortel, dan makanan berwarna terang lainnya dapat memengaruhi warna urine. Misalnya, bit bisa menyebabkan urine berwarna merah muda atau kemerahan, sedangkan wortel dapat membuat urine menjadi oranye.
5. Obat-obatan Tertentu
Beberapa obat, seperti antibiotik, pencahar, dan suplemen tertentu, juga dapat mengubah warna urine. Misalnya, suplemen multivitamin atau obat tertentu bisa membuat urine berwarna kuning cerah hingga hijau terang.
Perubahan warna urine ini umumnya tidak berbahaya dan merupakan hasil dari tubuh yang mengeluarkan zat-zat yang tidak diperlukan. Namun, jika perubahan warna disertai dengan gejala lain atau terjadi secara terus-menerus, sebaiknya konsultasikan hal ini ke dokter.
Kapan Harus Khawatir?
Meskipun urine kuning biasanya tidak perlu dikhawatirkan, ada beberapa situasi di mana perubahan warna urine dapat menjadi tanda adanya masalah kesehatan. Kamu perlu memperhatikan dan mungkin berkonsultasi dengan dokter jika mengalami hal-hal berikut ini.
1. Urine Terus Menerus Kuning Tua atau Oranye Gelap
Ini bisa menandakan dehidrasi yang serius atau masalah hati, seperti hepatitis atau penyumbatan saluran empedu.
2. Urine Berwarna Kuning Neon atau Kuning Terang yang Berkepanjangan
Jika disertai dengan gejala lain seperti nyeri perut, mual, muntah, atau penurunan berat badan yang tidak dapat dijelaskan, sebaiknya segera memeriksakan diri ke dokter.
3. Urine Berbau Tajam atau Tidak Sedap
Warna kuning yang disertai bau yang tidak biasa atau sangat menyengat bisa menunjukkan infeksi saluran kemih (ISK) atau masalah ginjal.
4. Urine Berbusa
Jika urine berwarna kuning terang dan berbusa, ini bisa menjadi tanda adanya protein dalam urine (proteinuria), yang mungkin menunjukkan masalah ginjal.
5. Disertai dengan Gejala Lain
Jika warna kuning pada urine disertai dengan gejala lain seperti demam, nyeri, atau perubahan dalam frekuensi buang air kecil, ini bisa menjadi tanda infeksi atau kondisi medis lain yang memerlukan perhatian.
Tips Mengonsumsi Vitamin C yang Tepat
Sumber: freepik/kuprevich
Mengonsumsi vitamin C dengan bijak dapat membantumu mendapatkan manfaatnya tanpa mengganggu kesehatan ginjal. Berikut beberapa tips untuk mengonsumsi vitamin C secara tepat.
1. Konsumsi Sesuai Anjuran Dosis Harian
Pastikan untuk mengonsumsi vitamin C dalam dosis yang direkomendasikan. Dosis harian yang disarankan adalah sekitar 65-90 mg untuk orang dewasa, dengan batas atas yang aman hingga 2.000 mg per hari. Hindari mengonsumsi dosis tinggi secara terus-menerus tanpa pengawasan medis.
2. Utamakan Sumber Makanan Alami
Lebih baik mendapatkan vitamin C dari sumber makanan alami seperti jeruk, stroberi, kiwi, paprika, brokoli, dan tomat. Makanan alami menyediakan vitamin C dalam jumlah yang seimbang dengan nutrisi lain yang mendukung penyerapan dan pemanfaatan oleh tubuh.
3. Hindari Suplemen Dosis Tinggi Tanpa Kebutuhan Medis
Jika memilih untuk mengonsumsi suplemen vitamin C, hindari suplemen dengan dosis sangat tinggi kecuali atas saran dokter. Suplemen dengan dosis tinggi yang dikonsumsi secara berlebihan dapat meningkatkan risiko terbentuknya batu ginjal pada individu yang rentan.
4. Minum Banyak Air
Pastikan kamu minum cukup air setiap hari untuk membantu ginjal dalam menyaring dan mengeluarkan kelebihan vitamin C. Asupan cairan yang cukup, membantu menjaga keseimbangan dan mencegah dehidrasi yang bisa memperburuk risiko masalah ginjal.
5. Konsultasi dengan Dokter
Jika memiliki kondisi kesehatan tertentu, seperti penyakit ginjal atau riwayat batu ginjal, konsultasikan dengan dokter sebelum mengonsumsi suplemen vitamin C. Dokter dapat memberikan rekomendasi yang sesuai dengan kebutuhan dan kondisi kesehatan pada tiap individu.
6. Perhatikan Tanda-Tanda Gangguan Ginjal
Jika mengalami gejala seperti nyeri di area ginjal, perubahan dalam frekuensi atau warna urine, atau gejala lain yang mencurigakan setelah mengonsumsi vitamin C, segera hentikan penggunaannya dan konsultasikan dengan dokter.
Dengan mengikuti tips ini, kamu dapat mengonsumsi vitamin C dengan cara yang aman dan efektif, tanpa membebani kinerja ginjal. Setelah mengetahui penyebab kenapa urine berwarna kuning, kapan harus khawatir, dan tips bijak dalam mengonsumsi vitamin C, kini waktunya untuk mengetahui rekomendasi suplemen vitamin C terbaik untukmu!
Pastikan kamu hanya memilih Enervon-C Tablet sebagai suplemen vitamin C terbaik untuk tubuh. Selain mengandung vitamin C yang dapat memelihara daya tahan tubuh, Enervon-C Tablet juga mengandung vitamin B kompleks yang membantu menjaga tubuh senantiasa fit.
Pastikan juga untuk mengikuti dosis yang dianjurkan pada kemasan dan konsultasikan dengan dokter jika kamu memiliki kondisi kesehatan tertentu. Klik tautan Tokopedia dan Shopee berikut untuk mendapatkan produknya secara online!
Referensi:
1. Marcia Riley. Can Taking Vitamins Change the Color of Your Urine? https://www.victoriashealth.com/vitamins-change-color-urine/
2. Jerisha Parker Gordon. What Causes Bright-Yellow Urine and Other Changes in Color? https://www.healthline.com/health/bright-yellow-urine
Featured image - freepik