Pada awal November silam, Badan Pengawas Obat dan Makanan telah menerbitkan kembali izin penggunaan darurat – atau Emergency Use Authorization Inavac sebagai vaksin booster. Sebelumnya, BPOM pun telah menerbitkan izin yang sama pada vaksin primer 2 dosis untuk dewasa usia 19 tahun ke atas.

Dalam hal ini, diterangkan bahwa vaksin booster heterology dengan vaksin Sinovac pada dewasa 18 tahun ke atas, diberikan dalam 1 dosis suntikan 5 mikrogram. Kemudian, dengan interval minimal pemberian 6 bulan setelah dosis primernya lengkap dengan vaksin Sinovac.

Kabar ini cukup penting diketahui, apalagi untukmu yang belum mendapat vaksinasi booster. Lebih lengkap soal vaksin Inavac sebagai dosis ketiga. Berikut ini ulasan lengkapnya.

 

 

Vaksin Inavac Dikembangkan Menggunakan Platform Inactivated Virus di Indonesia

Credit Image - detik.com

Vaksin Inavac sendiri ternyata salah satu vaksin Covid-19 yang dikembangkan di dalam negeri, dengan menggunakan platform vaksin inactivated virus. Selain itu, juga menerangkan bahwa vaksin ini dikembangkan oleh Peneliti Universitas Airlangga, namun juga bekerja sama dengan PT Biotis Pharmaceuticals Indonesia.

BPOM menyebut penerbitan EUA untuk vaksin Inavac sebagai booster telah dilakukan sesuai pada ketentuan dan syarat yang berlaku. Dalam prosesnya vaksin Inavac ini melalui proses evaluasi terlebih dahulu, mulai dari apsek khasiat dan keamanan untuk pemberian booster heterolog.

Evaluasi yang dilakukan BPOM mengacu pada standar evaluasi vaksin Covid-19 yang berlaku secara internasional. Profil keamanan vaksin ini juga dapat dilihat dari efek samping yang dilaporkan dari proses uji klinik. Vaksin Inavac disebut memiliki efek samping dalam tingkatan ringan hingga sedang.

 

Khasiat dan Manfaat Vaksin Inavac Sebagai Booster Heterolog

Saat ini, khasiat dan keamanan vaksin Inavac sebagai booster heterolog mengacu pada studi klinik dengan menggunakan pembanding vaksin dari platform inactivated virus sebelumnya. Hasil studi menunjukkan respons antibodi netralisasi dan antibodi Imunoglobulin G yang non-inferior dibandingkan vaksin pembanding – yang sudah disetujui dosis booster-nya.

 

Memiliki Nilai Serokonversi Antibodi Netralisasi Sebesar 74 Persen

Credit Image - halodoc.com

Selain itu, dipaparkan pula nilai serokonversi antibodi netralisasi pada 28 hari setelah pemberian booster, yaitu sebesar 74 persen. Profil keamanan pemberian booster heterology vaksin Inavac serupa dengan keamanan pada vaksinasi primer. Tidak ada jenis efek samping baru yang dilaporkan pada pemberian booster Inavac dibandingkan terhadap pemberian dosis primer vaksin tersebut.

 

Usai Vaksin, Prokes Masih Harus Dijalani

Kalau kamu sudah vaksinasi, ada hal lainnya yang wajib diketahui. Pada dasarnya vaksin bekerja dengan cara mengenalkan sebagian dari virus – untuk dikenali oleh sistem imun tubuh. Harapannya, kekebalan dapat dengan cepat mengindentifikasi dan melawan, jika virus aslinya datang menyerang tubuh.

Tapi yang perlu diketahui, tidak ada vaksin yang dapat bekerja 100 persen efektif  terhadap penerimanya. Artinya, respons imun setiap orang bisa berbeda-beda terhadap vaksin. Dari hal ini, tak menutup kemungkinan penerima vaksin masih bisa terinfeksi virus.

Jadi, itulah alasan mengapa orang yang sudah mendapat vaksin, masih bisa terinfeksi Covid-19. Namun, bukan berarti vaksin tidak bermanfaat, lho. Meski bukan menjadi kunci utama agar tubuh terhindar dari virus corona, namun dengan vaksinasi, kamu bisa mengurangi kemungkinan tingkat keparahan penyakit – jadi, hanya mengalami gejala ringan saja kalau terpapar virus. Bahkan, vaksin juga berperan penting untuk menghindari risiko kematian.

Untuk itu, masyarakat terus diimbau menerapkan protokol kesehatan setelah mendapat vaksin, yaitu memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan.

 

Terus Kuatkan Imunitas Tubuhmu

Credit Image - news18.com

Yang tidak kalah penting, selain menerapkan protokol kesehatan, menjaga imunitas setelah vaksinasi juga penting dilakukan. Mudahnya, masyarakat sangat dianjurkan menjalani gaya hidup sehat, seperti memiliki pola makan bergizi seimbang, rutin berolahraga — aktif bergerak bisa kurangi risiko infeksi virus, miliki waktu tidur yang cukup dan berkualitas, serta kelola stres dengan baik.

Kemudian, mengonsumsi suplemen setelah vaksin juga masih sangat dianjurkan. Adapun suplemen yang baik dikonsumsi, yaitu suplemen jenis imunomodulator. Ini merupakan jenis suplemen yang dapat membantu meningkatkan pembentukan sistem imun, atau menahan laju pembentukan sistem imun ketika tubuh merasa sudah terbentuk sistem imun dalam jumlah cukup.

Untuk suplemen yang direkomendasikan, kamu dapat mengonsumsi Enervon Active yang mengandung non-acidic Vitamin C 500 mg, Vitamin B Kompleks (Vitamin B1, Vitamin B2, Vitamin B6, Vitamin B12), Niacinamide, Kalsium Pantotenat, dan Zinc – kandungan vitamin C yang ramah dilambung akan membantu menjaga imunitas, begitu juga dengan mineral zinc yang baik untuk menguatkan kekebalan.

Multivitamin Enervon Active pun dapat membantu optimalkan proses metabolisme, sehingga tubuh dapat memperoleh energi yang lebih tahan lama. Manfaat yang satu ini bisa dirasakan berkat kandungan vitamin B kompleks di dalamnya.

Jadi, tak hanya baik buat menjaga daya tahan tubuh, namun Enervon Active pun membantu tubuhmu tetap berenergi sepanjang hari.

Yuk, segera dapatkan multivitamin andalan satu ini dengan mengunjungi official store Enervon.

 

Jadi, itulah informasi mengenai vaksin Inavac yang sudah resmi dapat dijadikan vaksinasi booster.

 

 

Featured Image – mediaindonesia.com

Source – popmama.com