Apa itu tone deaf? Secara harfiah, istilah tersebut mengacu pada ketidakmampuan seseorang untuk membedakan nada musik, tetapi dalam konteks sosial, istilah ini digunakan untuk menggambarkan seseorang yang tidak peka atau tidak menyadari situasi/perasaan orang lain, khususnya terkait dengan isu-isu sosial atau politik yang sensitif.

Di Indonesia, istilah ini menjadi perbincangan hangat karena beberapa tokoh publik atau pejabat dianggap tone deaf ketika memberikan pernyataan atau melakukan tindakan yang dianggap tidak peka terhadap kondisi masyarakat, terutama di tengah situasi sulit seperti pandemi, bencana, atau isu-isu sosial dan politik yang sensitif. 

Reaksi keras dari masyarakat sering kali muncul ketika mereka merasa bahwa para tokoh ini tidak memahami atau mengabaikan kesulitan yang sedang dihadapi oleh publik. Untuk lebih jelasnya, yuk simak ciri-ciri orang dengan sikap tone deaf, dampak negatif, serta cara menghindari sikap tersebut dalam artikel berikut!

Apa Itu Tone Deaf?

Tone deaf adalah istilah yang memiliki makna berbeda tergantung pada konteksnya, baik dalam musik, sosial, maupun politik. Seperti yang telah disinggung sebelumnya, tone deaf merujuk pada ketidakmampuan seseorang untuk membedakan nada atau nada yang berbeda dalam musik. 

Orang yang tone deaf tidak bisa mengenali atau menghasilkan nada dengan benar. Misalnya, mereka mungkin tidak dapat menyanyi dengan nada yang seharusnya atau menyadari bahwa sebuah lagu terdengar fals.

Dalam penggunaan sehari-hari, tone deaf sering dikutip sebagai kata kiasan untuk menggambarkan seseorang yang tidak peka atau tidak menyadari perasaan, situasi, atau konteks sosial di sekitarnya. 

Misalnya, jika seseorang membuat komentar yang tidak pantas atau tidak sensitif pada saat yang tidak tepat, mereka mungkin disebut sebagai tone deaf karena gagal merespons dengan cara yang sesuai dengan keadaan atau perasaan orang lain.

Demikian pula dalam isu politik, istilah tone deaf digunakan untuk menggambarkan politisi atau pejabat publik yang tampak tidak memahami atau merespons dengan baik isu-isu yang dihadapi masyarakat. 

Misalnya, seorang politisi yang memberikan komentar atau kebijakan yang tidak memperhitungkan kondisi rakyat di tengah kesulitan ekonomi, bencana alam, atau krisis kepercayaan terhadap roda pemerintahan, juga bisa dianggap tone deaf. Ini mencerminkan kurangnya empati atau kontradiksi dengan realita yang dialami oleh publik.

Istilah ini menjadi semakin relevan dalam diskusi publik karena masyarakat modern semakin sadar akan pentingnya empati dan kesadaran sosial, terutama di tengah isu-isu sensitif atau krisis.

 

 

Ciri-Ciri Orang yang Tone Deaf

Sumber: freepik/khosrork

 

Setelah memahami apa itu tone deaf, kamu juga perlu tahu seperti apa ciri-ciri orang yang memiliki sikap tersebut. Berikut ini akan dijelaskan ciri-ciri orang yang tone deaf dari segi musik, sosial, dan juga politik.

1. Ciri-Ciri Tone Deaf dalam Musik

  • Tidak bisa membedakan nada yang berbeda. Misalnya saat diminta untuk menyanyikan nada yang baru saja didengar, mereka mungkin akan menyanyikannya dengan nada yang berbeda.
  • Saat mencoba menyanyi, nadanya sering tidak sesuai dengan melodi yang seharusnya/fals, meskipun sudah berusaha untuk menirunya.
  • Kesulitan untuk mengikuti melodi sebuah lagu, baik saat menyanyi sendiri maupun saat bersama orang lain.
  • Kesulitan untuk menyadari jika suatu nada atau lagu terdengar fals atau tidak sesuai, karena telinga mereka tidak bisa membedakan dengan jelas nada yang benar.

2. Ciri-Ciri Tone Deaf dalam Sosial

  • Kurang peka dengan perasaan orang lain, sehingga tidak mempertimbangkan setiap perkataan/tindakan yang dilontarkan/dilakukan.
  • Kurang berhati-hati dalam berkomentar terutama yang berkaitan dengan isu sensitif.
  • Tidak bisa menyesuaikan diri dengan norma atau situasi sosial yang sedang berlangsung, sehingga terlihat tidak peka atau kurang empati.
  • Kesulitan membaca isyarat sosial atau menyesuaikan sikap mereka berdasarkan apa yang dianggap pantas dalam situasi tertentu.

3. Ciri-Ciri Tone Deaf dalam Politik

  • Membuat kebijakan/pernyataan yang tidak sesuai dengan kebutuhan atau kondisi masyarakat.
  • Karena kurang peka, orang yang bersangkutan bisa kehilangan kepercayaan publik, terutama jika sering terlihat tidak peka terhadap isu-isu sosial atau ekonomi yang penting.
  • Merespons dengan cara yang tampak tidak relevan atau tidak memadai, menandakan bahwa mereka tidak sepenuhnya memahami urgensi dari situasi tersebut.

 

 

Dampak Negatif dari Sikap Tone Deaf

Pengaruh sikap tone deaf pada seseorang ternyata memberi dampak yang cukup signifikan dalam berbagai konteks. Ini dampak negatif sikap tone deaf yang perlu kamu tahu!

  • Menimbulkan ketegangan dan konflik dalam hubungan, baik di lingkungan keluarga, teman, maupun rekan kerja.
  • Kehilangan kepercayaan dan rasa hormat terhadap orang yang tone deaf.
  • Dalam konteks sosial atau profesional, seseorang yang tone deaf dapat dipandang sebagai tidak peduli atau tidak kompeten, yang dapat merusak reputasi mereka.
  • Komentar atau tindakan yang tidak peka dapat memicu kritik dari masyarakat, terutama di era media sosial di mana kesalahan kecil bisa dengan cepat menjadi viral.
  • Pemimpin yang tone deaf bisa mengganggu dinamika tim, menyebabkan demotivasi dan penurunan produktivitas karena tidak memahami kebutuhan anggota timnya.
  • Keputusan yang tidak memperhitungkan kondisi/perasaan orang lain dapat mengakibatkan hasil yang tidak sesuai dengan harapan atau bahkan kegagalan proyek.
  • Dalam dunia politik, sikap tone deaf bisa menyebabkan politisi atau pejabat kehilangan dukungan publik, terutama jika kebijakan atau pernyataan mereka dianggap tidak relevan atau merugikan masyarakat.
  • Meningkatkan ketidakpuasan dan keresahan di masyarakat.
  • Orang yang tone deaf mungkin kehilangan kesempatan untuk promosi atau mendapatkan pekerjaan yang lebih baik karena tidak memiliki kemampuan sosial yang diperlukan untuk posisi tersebut.

 


Cara Menghindari Sikap Tone Deaf

Sumber: freepik/reezky11

 

Menghindari sikap tone deaf memerlukan kesadaran diri dan upaya aktif untuk menjadi lebih peka terhadap lingkungan sekitar. Berikut adalah beberapa cara untuk menghindarinya.

1. Meningkatkan Empati

Dengarkan apa yang orang lain katakan tanpa menginterupsi, dan coba pahami perspektif mereka. Selain itu, tempatkan diri pada posisi orang lain untuk memahami perasaan dan kebutuhan mereka.

2. Memahami Konteks

Sebelum berbicara atau bertindak, pertimbangkan konteks sosial atau emosional dari situasi tersebut. Pasalnya, setiap situasi dan individu berbeda, jadi hindari untuk berasumsi atau menyamaratakan semua hal.

3. Minta Umpan Balik

Jangan ragu untuk meminta umpan balik dari orang lain mengenai sikap atau komentar yang dibuat untuk melihat dari perspektif yang berbeda. Jika menerima kritik, tanggapi dengan terbuka dan gunakan sebagai kesempatan untuk belajar.

4. Belajar dari Pengalaman

Evaluasi kembali tindakan dan kata-kata di masa lalu untuk melihat apakah ada yang perlu diperbaiki. Kemudian, sesuaikan perilaku diri berdasarkan pengalaman sebelumnya untuk lebih peka di masa depan.

5. Peka Terhadap Isu-Isu Sosial

Tetaplah memperkaya informasi tentang isu-isu sosial yang relevan untuk menghindari pernyataan yang tidak sesuai. Jangan berpegang pada stereotip atau prasangka yang bisa memengaruhi cara kamu berbicara atau bertindak.


 

Selain lebih aware dengan apa itu tone deaf yang kini semakin santer dibicarakan publik, kamu jangan sampai lupa untuk memperhatikan kesehatan tubuh. Salah satu cara sederhana tapi efektif untuk mendukung kesehatan adalah dengan rutin mengonsumsi multivitamin tambahan seperti Enervon-C Effervescent

Multivitamin ini mengandung kombinasi vitamin C dan vitamin B kompleks yang dapat membantu memelihara daya tahan tubuh dan menjaga kamu supaya senantiasa fit dalam keseharian. 

Dengan rutin mengonsumsinya, kamu dapat memastikan tubuh mendapatkan asupan vitamin yang cukup, yang mungkin tidak selalu terpenuhi dari pola makan sehari-hari, sehingga tubuh tetap sehat dan siap menghadapi berbagai tantangan. Klik tautan Tokopedia dan Shopee berikut untuk mendapatkan produknya sekarang juga!

 

Featured image - freepik/luis_molinero