Asam Urat pada Lansia: Gejala, Obat & Perubahan Gaya Hidup
Asam urat adalah kondisi peradangan sendi yang sering dialami oleh lansia, ditandai oleh peningkatan kadar asam urat dalam darah. Penyakit ini bisa menyebabkan rasa nyeri yang hebat dan memengaruhi kualitas hidup seseorang, terutama pada lansia yang umumnya rentan terhadap berbagai masalah kesehatan. Dalam artikel ini, kita akan membahas secara lengkap tentang gejala spesifik asam urat pada lansia, faktor risiko yang meningkatkan peluang terkena asam urat, pilihan pengobatan yang tersedia, serta perubahan gaya hidup yang dapat membantu mengelola dan mencegah kekambuhan penyakit ini.
Gejala Asam Urat pada Lansia
Gejala utama asam urat pada lansia adalah serangan nyeri mendadak pada sendi, yang sering kali disertai dengan pembengkakan, kemerahan, dan rasa panas di area yang terkena. Berikut adalah beberapa gejala spesifik yang biasa dialami oleh lansia.
1. Nyeri Sendi yang Hebat
Lansia yang mengalami asam urat biasanya merasakan nyeri yang sangat hebat pada sendi yang terserang, umumnya terjadi di jempol kaki, pergelangan kaki, lutut, atau pergelangan tangan. Nyeri ini sering kali muncul secara tiba-tiba, terutama di malam hari atau dini hari.
2. Pembengkakan dan Kemerahan
Sendi yang terserang akan tampak bengkak dan memerah, serta terasa hangat saat disentuh. Ini terjadi karena adanya peradangan sebagai respons tubuh terhadap kristal asam urat yang terbentuk di sendi.
3. Kesulitan Bergerak
Pada lansia, serangan asam urat yang parah dapat menyebabkan keterbatasan dalam bergerak, terutama jika sendi yang terkena berada di bagian tubuh yang mendukung berat badan seperti lutut dan pergelangan kaki.
4. Pembentukan Tophi
Tophi adalah benjolan yang terbentuk dari kristal asam urat yang menumpuk di bawah kulit. Kondisi ini umum terjadi pada lansia dengan asam urat kronis yang tidak diobati.
Faktor Risiko Asam Urat pada Lansia
Ada beberapa faktor risiko yang berkontribusi terhadap peningkatan kadar asam urat pada lansia. Berikut uraiannya.
1. Faktor Usia
Peningkatan usia adalah salah satu faktor risiko utama. Lansia cenderung memiliki fungsi ginjal yang menurun, sehingga ginjal kurang efisien dalam mengeluarkan asam urat dari tubuh.
2. Jenis Kelamin
Pria lebih berisiko mengalami asam urat daripada wanita. Namun, setelah menopause, risiko pada wanita meningkat karena penurunan kadar estrogen yang berperan dalam pengeluaran asam urat.
3. Pola Makan dan Kebiasaan
Konsumsi makanan tinggi purin, seperti daging merah, jeroan, makanan laut, serta minuman beralkohol dan minuman manis dapat meningkatkan kadar asam urat. Pada lansia, pola makan yang kurang sehat menjadi salah satu faktor yang memperburuk kondisi ini.
4. Obesitas
Obesitas meningkatkan produksi asam urat dan menurunkan kemampuan ginjal untuk mengeluarkannya dari tubuh. Lansia yang kelebihan berat badan atau obesitas berisiko lebih tinggi mengalami asam urat.
5. Riwayat Keluarga
Riwayat keluarga dengan asam urat juga meningkatkan risiko pada lansia. Faktor genetik ini memengaruhi metabolisme tubuh dalam mengolah purin.
Pilihan Pengobatan Asam Urat pada Lansia
Sumber: freepik
Pengobatan asam urat pada lansia bertujuan untuk meredakan nyeri, mencegah serangan kambuhan, dan mengurangi kadar asam urat dalam darah. Berikut adalah beberapa pilihan pengobatan yang dapat diambil.
1. Penggunaan Obat Anti-Inflamasi Non-Steroid (NSAID)
NSAID seperti ibuprofen atau naproxen sering digunakan untuk meredakan nyeri dan mengurangi peradangan pada serangan asam urat akut. Namun, pada lansia, penggunaannya harus diawasi ketat oleh dokter karena risiko efek samping, seperti gangguan pencernaan dan masalah jantung.
2. Kolkisin
Kolkisin adalah obat yang efektif dalam meredakan peradangan pada asam urat, terutama pada fase awal serangan. Namun, obat ini juga harus digunakan dengan hati-hati pada lansia karena risiko toksisitas dan interaksi obat.
3. Kortikosteroid
Kortikosteroid dapat diresepkan jika NSAID atau kolkisin tidak efektif atau tidak dapat digunakan. Obat ini dapat diberikan secara oral atau melalui suntikan ke dalam sendi yang meradang.
4. Allopurinol dan Febuxostat
Obat ini bekerja dengan cara menghambat produksi asam urat dalam tubuh. Allopurinol umumnya digunakan untuk pencegahan jangka panjang pada lansia dengan kadar asam urat yang tinggi, tetapi penggunaan harus dipantau untuk mencegah reaksi alergi dan masalah ginjal.
Perubahan Gaya Hidup untuk Mengelola Asam Urat pada Lansia
Sumber: freepik/master1305
Selain pengobatan, perubahan gaya hidup juga sangat penting dalam mengelola asam urat pada lansia. Berikut adalah beberapa langkah yang dapat dilakukan.
1. Mengatur Pola Makan
Lansia dengan asam urat perlu menghindari makanan tinggi purin, seperti jeroan, daging merah, ikan sarden, kerang, dan makanan olahan. Sebagai gantinya, disarankan untuk mengonsumsi makanan yang kaya serat seperti sayuran hijau, buah-buahan, kacang-kacangan, dan biji-bijian.
2. Mengurangi Konsumsi Alkohol dan Gula
Alkohol, terutama bir, dan minuman manis dapat meningkatkan kadar asam urat. Pembatasan konsumsi alkohol dan minuman manis sangat penting dalam menjaga kadar asam urat tetap terkendali.
3. Menjaga Berat Badan Ideal
Mengurangi berat badan bagi lansia yang kelebihan berat badan atau obesitas dapat membantu mengurangi kadar asam urat dan menurunkan risiko serangan. Olahraga ringan seperti berjalan kaki, berenang, atau senam lansia dapat dilakukan untuk membantu menurunkan berat badan dan meningkatkan fleksibilitas sendi.
4. Konsumsi Air Putih yang Cukup
Minum air putih yang cukup dapat membantu ginjal dalam mengeluarkan asam urat dari tubuh. Lansia dianjurkan untuk mengonsumsi setidaknya 8 gelas air per hari, kecuali jika ada pembatasan cairan karena masalah kesehatan lainnya.
5. Konsultasi Rutin dengan Dokter
Karena lansia sering kali memiliki penyakit penyerta dan menggunakan beberapa jenis obat, penting untuk melakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin. Dokter akan memantau kadar asam urat dan kondisi kesehatan secara keseluruhan, serta menyesuaikan pengobatan sesuai kebutuhan.
Asam urat pada lansia adalah kondisi yang umum dan dapat menyebabkan nyeri serta ketidaknyamanan yang signifikan. Untuk mencegah dan mengelola penyakit ini, penting bagi lansia untuk mengenali gejala, memahami faktor risiko, dan menjalani perubahan gaya hidup yang sehat.
Konsultasi rutin dengan dokter, pengaturan pola makan, menjaga berat badan, serta mengikuti pengobatan yang sesuai sangat penting untuk menjaga kualitas hidup lansia dengan asam urat. Selain itu, konsumsi Enervon Gold secara rutin juga bisa menjadi opsi yang tepat dalam menjaga kesehatan lansia.
Enervon Gold adalah suplemen multivitamin yang dirancang khusus untuk membantu memelihara kesehatan tubuh lansia, dengan kandungan lengkap seperti vitamin C dan vitamin B Kompleks, asam folat, omega-3, serta lutein yang berperan penting dalam menjaga daya tahan tubuh, mengoptimalkan metabolisme, serta melindungi tubuh dari radikal bebas.
Selain itu, kandungan vitamin C pada Enervon Gold juga memiliki sifat antioksidan yang membantu mengurangi peradangan, sehingga dapat mengurangi risiko serangan asam urat yang disebabkan oleh tingginya kadar asam urat dalam darah.
Dengan mengonsumsi Enervon Gold secara rutin, para lansia dapat menjaga vitalitas, meningkatkan sistem kekebalan tubuh, dan mengurangi risiko gangguan kesehatan yang terkait dengan usia.
Jaga kesehatan dan vitalitas di usia senja dengan Enervon Gold, pilihan tepat untuk lansia agar tetap aktif dan terlindungi dari risiko penyakit! Dapatkan di apotek terdekat atau klik di sini untuk berbelanja secara online!
Referensi:
Halodoc. 5 Jenis Obat yang Efektif Atasi Penyakit Asam Urat. https://www.halodoc.com/artikel/5-jenis-obat-yang-efektif-atasi-penyakit-asam-urat?
Hellosehat. Obat Asam Urat yang Efektif Meredakan Nyeri dan Mencegah Kambuh. https://hellosehat.com/muskuloskeletal/radang-sendi/obat-asam-urat/
Featured image - freepik