Puasa dapat memberikan banyak manfaat bagi kesehatan fisik dan mental, seperti menurunkan berat badan, menjaga kesehatan jantung, dan meningkatkan daya tahan tubuh. Tak hanya fisik, puasa juga mendukung kesehatan mental karena bisa menurunkan kadar hormon stres, merangsang hormon endorfin yang baik untuk mengurangi cemas, meningkatkan fokus dan konsentrasi, menjaga mood, hingga meningkatkan hubungan sosial. Lalu bagaimana dengan puasa bagi lansia?

Pada dasarnya, puasa hukumnya wajib bagi umat Muslim, termasuk juga lansia. Namun dengan catatan, kondisi fisik lansia harus sehat atau tidak memiliki riwayat penyakit medis yang serius. Apabila kondisi kesehatan tidak memungkinkan, maka lansia diperbolehkan untuk tidak puasa dan menggantinya dengan membayar fidyah.

Bagi kamu yang ingin berpuasa, yuk temukan berbagai tips aman dan bermanfaat puasa bagi lansia dalam artikel berikut.

Manfaat Puasa bagi Lansia

Manfaat puasa bagi lansia sama halnya dengan manfaat puasa pada umumnya. Namun, hal ini bisa lebih spesifik karena usia lanjut umumnya berisiko terkena berbagai penyakit. Berikut ini adalah manfaat puasa bagi lansia yang wajib kamu tahu.

  • Menurunkan risiko penyakit jantung.
  • Menekan risiko penyakit Alzheimer.
  • Mencegah tubuh mengalami stroke.
  • Menurunkan kadar gula darah.
  • Meningkatkan daya tahan tubuh.
  • Mengurangi peradangan.
  • Meningkatkan fungsi otak.

Meski puasa untuk lansia bisa menurunkan kadar gula darah, bagi kamu yang memiliki riwayat penyakit diabetes perlu memperhatikan perubahan kadar air dan gula darah saat berpuasa. Akan lebih baik jika hal ini dikonsultasikan dengan dokter sebelum berpuasa. 

 


Tantangan yang Dihadapi Lansia saat Puasa

Puasa bagi lansia memang lebih menantang, mengingat kondisi fisik yang tidak lagi sama seperti saat muda dulu. Kesehatan fisik lansia cenderung menurun seiring dengan bertambahnya usia. Oleh sebab itu, lansia wajib memperhatikan kondisi tubuh agar puasa tetap bisa berjalan lancar. Ini berbagai tantangan yang kemungkinan terjadi pada lansia yang berpuasa.

1. Dehidrasi 

Kemampuan tubuh lansia dalam mengatur keseimbangan cairan mulai menurun. Apabila asupan cairan kurang selama puasa, maka lansia berisiko mengalami dehidrasi. Saat ini terjadi, tubuh biasanya akan mudah lelah dan merasakan pusing.

2. Kelelahan Imbas Perubahan Pola Makan dan Tidur

Selama puasa, lansia mungkin merasa lebih lelah karena perubahan pola makan dan tidur. Pasalnya, mereka harus bangun sebelum subuh untuk makan sahur yang artinya mengganggu jam tidur harian.

Selain itu, perubahan pola makan di jam-jam tertentu juga bisa menurunkan energi di dalam tubuh, terutama jika asupan makanan saat sahur dan berbuka tidak bergizi/seimbang.

3. Lansia dengan Riwayat Medis Tertentu Memerlukan Perhatian Ekstra

Lansia sering memiliki kondisi medis tertentu seperti diabetes, tekanan darah tinggi, atau masalah jantung yang memerlukan perhatian khusus selama puasa. Puasa bisa mengganggu pengaturan gula darah, memengaruhi tekanan darah, atau bahkan memicu komplikasi medis lainnya jika tidak dikelola dengan baik. 

Oleh karena itu, sangat penting bagi lansia untuk berkonsultasi dengan dokter sebelum memutuskan untuk berpuasa, agar puasa dapat dilakukan dengan aman sesuai dengan kondisi kesehatan masing-masing.

 

 

Tips Aman Berpuasa bagi Lansia

Puasa bagi lansia diperbolehkan dengan memperhatikan kondisi kesehatan mereka. Apalagi jika memiliki riwayat medis tertentu, pastinya ada beberapa ketentuan yang tidak boleh disepelekan. Nah, agar lansia dapat menjalankan ibadah puasanya dengan lancar, ikuti beberapa tips aman puasa bagi lansia berikut ini.

1. Konsultasi ke Dokter

Memeriksakan kondisi kesehatan sebelum memulai puasa menjadi hal utama yang harus dilakukan. Hal ini pun berlaku bagi lansia yang tidak memiliki riwayat medis tertentu seperti diabetes, hipertensi, dan tiroid. 

Konsultasi ke dokter bertujuan untuk memeriksa kondisi kesehatan secara menyeluruh, mencegah kemungkinan terjadinya masalah kesehatan; kekambuhan; atau komplikasi, meminimalisir hipoglikemia, mencegah dehidrasi, serta menghindari gangguan psikis seperti kecemasan; insomnia; dan depresi.

2. Hidrasi yang Cukup

Konsumsi air putih yang dianjurkan selama sehari adalah 8 gelas. Selama berpuasa, pola konsumsinya bisa diatur dengan pola 2-4-2 dengan penjelasan sebagai berikut.

  • 2 gelas saat sahur.
  • 4 gelas saat berbuka hingga setelah makan malam.
  • 2 gelas sebelum tidur.

Selain memenuhi kebutuhan air putih, kamu juga bisa menambahkan makanan yang kaya air pada menu sahur dan berbuka. Contohnya seperti semangka, melon, jeruk, mentimun, brokoli, selada, bayam, dan lain sebagainya.

3. Konsumsi Makanan Bergizi

Tak hanya memastikan tubuh terhidrasi, pastikan untuk mengonsumsi makanan bergizi yang mengandung protein, serat, vitamin, dan juga mineral agar tubuh tetap berenergi saat puasa seharian. Berikut adalah contoh makanan yang sebaiknya dikonsumsi:

  • Protein: daging, ikan, telur, kacang-kacangan, susu, dan sayuran.
  • Serat: buah-buahan, sayuran, umbi-umbian, kacang-kacangan, dan biji-bijian.
  • Vitamin dan mineral: buah-buahan, sayuran, daging, kacang-kacangan, dan kerang-kerangan.

4. Menjaga Pola Makan

Kamu juga perlu menjaga pola makan dengan cara menghindari makanan berminyak, tinggi gula, atau yang terlalu asin. Makanan berminyak kurang baik bagi kesehatan dan bisa memicu asam lambung naik, radang tenggorokan, gangguan pencernaan, dan meningkatkan pembentukan zat karsinogen.

Kemudian, makanan yang tinggi gula dan terlalu asin cenderung menarik cairan yang membuat tubuh sering buang air kecil. Jika sering buang air kecil, kamu akan mudah haus. Alternatif olahan makanan yang baik adalah yang diolah dengan cara dikukus atau direbus. 

Selain itu, utamakan untuk menyantap makanan dengan gizi seimbang saat sahur dan berbuka seperti yang telah dijelaskan sebelumnya.

5. Mengatur Aktivitas

Untuk menjaga stamina, lebih baik tidak melakukan aktivitas yang terlalu berat selama berpuasa. Melakukan banyak aktivitas akan meningkatkan produksi keringat yang rentan membuat tubuh dehidrasi. Selain itu, hindari berkegiatan di siang hari selama puasa. 

Apabila ingin berolahraga, hal ini bisa dilakukan setelah berbuka atau sebelum sahur dengan mencukupi kebutuhan cairan selama beraktivitas.

 


Makanan dan Suplemen yang Direkomendasikan

Saat puasa, ada beberapa makanan yang perlu diutamakan karena sangat baik untuk lansia. Berikut ini adalah daftar makanan yang sebaiknya diperhatikan.

1. Kurma

Kurma adalah makanan yang sering dikonsumsi saat berbuka puasa. Kurma kaya akan energi yang cepat diserap tubuh, mengandung karbohidrat alami, dan serat yang baik untuk pencernaan. Selain itu, kurma juga kaya akan mineral seperti kalium dan magnesium yang penting untuk menjaga keseimbangan elektrolit.

2. Ikan  

Ikan, terutama ikan berlemak seperti salmon, makarel, atau sarden, kaya akan protein berkualitas tinggi dan asam lemak omega-3 yang baik untuk kesehatan jantung dan otak. Asam lemak omega-3 juga dapat membantu mengurangi peradangan dan mendukung sistem kekebalan tubuh.

3. Sayuran Hijau

Sayuran hijau seperti bayam, brokoli, dan kale mengandung banyak serat, vitamin (seperti vitamin A, C, dan K), serta mineral seperti kalsium dan zat besi. Ini penting untuk menjaga kesehatan tulang, sistem pencernaan, serta sistem kekebalan tubuh lansia.

4. Buah-buahan Segar 

Buah-buahan kaya akan vitamin, serat, dan antioksidan yang membantu meningkatkan daya tahan tubuh. Pisang, misalnya, kaya akan kalium yang bermanfaat untuk keseimbangan cairan tubuh dan fungsi jantung.

Suplementasi tambahan seperti Enervon Gold sangat penting untuk menunjang kesehatan dan vitalitas lansia saat berpuasa. Di dalamnya terkandung sumber nutrisi penting seperti vitamin C, B kompleks, asam folat, omega-3, juga lutein. Konsumsi 1 tablet saat sahur akan menjaga energi dan daya tahan tubuh lansia selama menjalankan ibadah puasa.

 


 

Puasa memberikan manfaat fisik dan mental, seperti menurunkan berat badan, menjaga jantung, dan meningkatkan daya tahan tubuh. Bagi lansia, puasa dapat menurunkan risiko penyakit jantung, Alzheimer, stroke, dan meningkatkan daya tahan tubuh. Namun, lansia dengan kondisi medis tertentu perlu konsultasi dokter terlebih dahulu. 

Tantangan puasa bagi lansia termasuk dehidrasi, kelelahan, dan pengaruh pada kondisi medis yang ada. Tips aman untuk lansia saat berpuasa meliputi konsultasi medis, hidrasi yang cukup, konsumsi makanan bergizi, menjaga pola makan, dan mengatur aktivitas fisik. 

Selain mengonsumsi makanan yang bergizi, konsumsi suplemen seperti Enervon Gold sangat direkomendasikan untuk menjaga energi dan daya tahan tubuh. Klik tautan Tokopedia, Shopee, dan Lazada berikut untuk mendapatkan produknya sekarang juga!

 

Referensi:

Ciputra Hospital. Tips Puasa Aman dan Sehat untuk Lansia. https://ciputrahospital.com/tips-puasa-untuk-lansia/

Kemenkes RI. Saat Sahur, Perbanyak Minum Air Putih, Hindari Makanan Terlalu Manis dan Asin. https://sehatnegeriku.kemkes.go.id/baca/rilis-media/20180516/5525920/saat-sahur-perbanyak-minum-air-putih-hindari-makanan-terlalu-manis-dan-asin/

Siloam Hospital. 7 Ways to Prevent Dehydration During Fasting to Stay Fit. https://www.siloamhospitals.com/en/informasi-siloam/artikel/7-ways-to-prevent-dehydration-during-fasting-to-stay-fit

Featured image - freepik