Anak-anak yang aktif menjadi salah satu hal yang paling disukai oleh orang tua. Sayangnya ada saat di mana mereka tiba-tiba merenung dan rewel seharian. Saat malam hari, ternyata anak mengalami demam. Apa yang harus ayah dan ibu lakukan? Panik tentu bukan jawaban yang tepat karena sebenarnya hal tersebut wajar. Demam pada anak bisa menjadi tanda bahwa tubuhnya sedang melawan virus yang terlanjur masuk. Meskipun begitu, anak yang demam juga bisa menjadi tanda penyakit lain yang lebih serius. Untuk itu, kenali beberapa gejala, risiko, dan tindakan yang tepat dalam mengatasi anak yang demam.

Penyebab Umum Anak Terkena Demam

Infeksi yang diakibatkan oleh virus menjadi penyebab demam paling umum pada anak. Meskipun ada juga yang disebabkan oleh bakteri. Suhu badan yang tinggi menunjukkan adanya aktivitas melawan virus tersebut. Beberapa jenis infeksi yang membuat demam adalah infeksi pada saluran pernapasan, saluran kemih, radang telinga, amandel, sinus, hingga diare akibat kuman dan terkena gigitan nyamuk (DBD dan malaria).

Selain itu, ada juga beberapa kondisi lain yang membuat anak mengalami demam. Di antaranya adalah sedang tumbuh gigi, terlalu lama di lingkungan yang panas, hingga gejala batuk pilek. Mengenakan baju yang terlalu tebal juga membuat panas tubuh terperangkap dan memicu demam ringan.

Gejala Demam pada Anak yang Perlu Diperhatikan

Untuk penyebab demam ringan, umumnya suhu tubuh akan berangsur menurun dengan sendirinya. Biasanya anak yang demam akan memiliki suhu badan 36,5-38 derajat celcius dan secara bertahap menurun dalam 2-3 hari. Beberapa gejala yang kerap muncul adalah rewel, kurang nafsu makan, susah tidur, susah bangun meski waktu istirahat cukup, pusing, nyeri pada beberapa bagian tubuh, hingga kedinginan atau kepanasan di tempat bersuhu normal. Bila gejala ini terjadi pada anak usia 0-1 tahun, segeralah periksa bawa anak ke fasilitas kesehatan terdekat.

Sedangkan untuk anak usia lebih dari 1 tahun, kamu perlu memeriksakan keadaannya jika demam berlangsung lebih dari 4 hari. Selain itu, ada juga beberapa gejala yang perlu diperhatikan meski belum mencapai 4 hari karena bisa menjadi tanda penyakit lain. Gejala yang dimaksud adalah sebagai berikut

  1. Suhu badan lebih dari 38,9-40 derajat celcius meskipun sudah diatasi di rumah.
  2. Kulit anak jauh lebih pucat dan lemas dibanding saat sakit sebelumnya.
  3. Mengalami kesulitan bernapas.
  4. Mengalami gejala dehidrasi seperti mulut kering dan lengket, mata cekung, air kencing berwarna kuning gelap, atau tidak kencing sama sekali.
  5. Leher yang kaku disertai pusing.
  6. Muntah dan diare berlebihan.

Cara Mengatasi Anak Demam di Rumah

Jika anak tidak mengalami beberapa gejala berat di atas, orang tua bisa menurunkan demamnya di rumah. Terutama pada hari pertama hingga keempat anak mengalami demam. Lakukan beberapa cara pertolongan pertama di bawah ini untuk mengatasi demam.

1. Melakukan Kompres

Cara pertama adalah memberikan anak kompres atau menempelkan kain yang telah dibasahi dengan air hangat suam-suam kuku. Jangan mencampurkan air dengan alkohol. Kemudian cek suhu badan anak 15 menit setelah kompres pertama. Ulangi langkah ini beberapa kali bila suhunya tidak menurun atau bahkan meningkat.

2. Dalam Memberikan Makan dan Minum

Saat memberikan anak makan dan minum, pastikan kamu memberi mereka makanan dengan kandungan gizi yang lengkap. Tapi jangan memaksa mereka menghabiskannya jika memang kurang nafsu makan. Berikan makanan yang mudah dicerna dengan porsi yang sedikit namun sering. Lalu untuk minumannya, berikan mereka es loli dari buah asli atau jus buah encer jika anak sulit atau bosan minum air putih dan susu.

3. Penggunaan Obat Generik

Anak usia 6 bulan ke atas boleh mengonsumsi obat generik. Tapi kamu perlu memperhatikan jenis obat dan dosis yang tertera dalam kemasan atau sesuai anjuran apoteker. Umumnya, obat yang digunakan adalah ibuprofen atau paracetamol. Jika kamu ingin memberikan obat pada demam anak yang sudah berlangsung lebih dari 48 jam, konsultasikan terlebih dahulu kepada dokter.

4. Memastikan Tubuhnya Nyaman

Langkah terakhir adalah dengan memastikan anak ada di ruangan yang nyaman dan mengenakan baju yang tidak terlalu tebal. Buka jendela bila perlu agar suhu ruangan tetap segar. Hindari menggunakan kipas angin atau AC yang dihadapkan langsung pada tubuhnya. Saat tidur, tutupi tubuhnya dengan selimut yang ringan.

Semua cara di atas dilakukan sambil sesekali mengecek suhu tubuhnya secara berkala. Sehingga memiliki termometer pribadi menjadi hal yang sangat disarankan agar kamu bisa mengetahui suhu tubuh anak lebih akurat. Jangan sampai kecolongan supaya kamu bisa sesegera mungkin membawanya ke rumah sakit bila diperlukan.

Jaga Kesehatan Tubuh Bersama Enervon

Tindakan pencegahan agar anak tidak mengalami demam harus dilakukan setiap saat. Pertama tentu saja dengan memastikan anak mendapat asupan nutrisi yang cukup setiap hari. Kemudian ajarkan anak untuk menjaga kebersihan dirinya, terutama saat beraktivitas di luar rumah. Berikutnya adalah dengan memberikan mereka suplemen bila diperlukan.

Enervon-C Plus Syrup hadir dengan kandungan multivitamin dan mineral yang lengkap. Mulai dari vitamin C, vitamin B kompleks, vitamin A, hingga vitamin D bisa diperoleh anak hanya dengan minum satu kali per hari saat pagi. Kamu tidak hanya menguatkan daya tahan tubuh mereka, tapi juga meminimalisir anak mengalami gejala yang berat saat demam. Dapatkan produk yang asli dengan mengunjungi toko resmi Enervon di Tokopedia dan Shopee.

Referensi:

The Australian Parenting Website. 2023. Fever and High Temperature: Kids and Teens. Diakses pada 15 September 2023 dari https://raisingchildren.net.au/babies/health-daily-care/health-concerns/fever

Nation Wide Children’s. 2023. Fever: Home Treatment and When to See a Doctor. Diakses pada 15 September 2023 dari https://www.nationwidechildrens.org/conditions/fever