Untuk kamu yang menganggap bahwa vitamin dan mineral hanya penting saat anak-anak karena masa pertumbuhan, maka kamu harus tahu bahwa usia dewasa juga membutuhkannya. Bahkan jumlahnya lebih banyak dibanding saat anak atau remaja berdasarkan saran berbagai institusi kesehatan. Vitamin untuk orang dewasa memiliki peran yang besar namun tubuh kita tidak mampu memproduksinya sendiri. Itulah kenapa sumber vitamin ini perlu diperhatikan. Simak 7 jenis vitamin dan mineral untuk orang dewasa yang berpengaruh langsung pada daya tahan tubuh beserta sumbernya.

Alasan Orang Dewasa Butuh Vitamin dan Mineral

Penelitian yang dilakukan oleh Caroline pada tahun 2019¹ menunjukkan bahwa tubuh yang mendapatkan nutrisi secara optimal akan memiliki respons imunitas yang lebih efektif dan sukses melawan penyakit. Terutama ketika mengetahui fakta bahwa pencernaan menjadi ‘wadah’ terbesar bagi banyak bakteri baik yang menjadi komponen utama dalam sistem daya tahan tubuh.

Selain itu, pemenuhan nutrisi harian yang baik juga mendukung fungsi sel tubuh termasuk sel imunitas. Saat terpapar patogen pembawa penyakit, makanan dan minumanmu akan sangat dibutuhkan dalam membentuk energi yang dibutuhkan untuk melawan infeksi dan peradangan yang terjadi. Artinya, semakin baik pemenuhan vitamin dan mineral maka semakin baik proses penyembuhan diri dan pemulihan tubuh.

Alasan terakhir kamu harus memenuhi kebutuhan vitamin dan mineral adalah risiko menurunnya performa sistem imun yang semakin tinggi saat dewasa. Risiko ini bisa berasal dari faktor lingkungan atau dari kebiasaan yang kurang sehat. Beberapa kondisi yang melemahkan daya tahan tubuh adalah merokok, polusi udara, konsumsi alkohol, kekurangan tidur, stres kronis, pola makan buruk dengan gizi yang tidak seimbang, dan berat badan yang tidak terkontrol. Pertambahan usia juga terbukti melemahkan sistem imun karena produksi sel imun terus menurun.

Jenis Vitamin untuk Orang Dewasa bagi Sistem Imun dan Sumber Makanannya

1. Vitamin C

Bertindak sebagai antioksidan yang kuat, vitamin C mampu melawan radikal bebas yang terlanjur masuk dalam tubuh. Beberapa studi telah menunjukkan bahwa mengonsumsi vitamin yang bersifat larut dalam air ini mampu memperpendek durasi pilek dan flu sekitar 1 hari lebih cepat. Terutama saat kondisi rentan tertular seperti saat musim hujan.

Makanan yang bisa menjadi sumber vitamin C adalah buah dan sayur berwarna cerah seperti jambu, pepaya, jeruk, kiwi, stroberi, brokoli, paprika, kubis, cabai, dan masih banyak lagi lainnya.

2. Vitamin B12

Berikutnya datang dari keluarga vitamin B kompleks yaitu vitamin B12 yang berperan besar dalam fungsi sel pembunuh alami (sel NK). Jenis sel ini masih berkerabat dengan sel T dan sel B, sel penting dalam sistem imun. Ketika berinteraksi dengan folat, vitamin B12 mampu mendukung metabolisme. Makanan yang tinggi akan vitamin B12 adalah hati sapi/kambing, telur, susu, daging, sayuran hijau, salmon, tuna, kerang, dan lain-lain.

3. Vitamin B6

Masih dari satu keluarga, vitamin B6 penting untuk memproduksi sel NK dan sitokin, yaitu sel yang berperan dalam komunikasi antar sel dan jaringan pada sistem imun. Termasuk mendukung metabolisme asam amino, komponen penting untuk membangun antibodi. Vitamin B6 juga bisa didapatkan dari sumber vitamin B12 di atas.

4. Vitamin A

Vitamin A berperan dalam meningkatkan sistem imun sebagai anti-inflamasi. Selain itu, mikronutrien ini juga penting dalam produksi dan distribusi sel T, meningkatkan performa sel NK, hingga mendukung proses fagosit (proses menelan dan menghancurkan mikroba). Beberapa contoh makanan tinggi vitamin A adalah yogurt, telur, keju murni, mangga, jeruk keprok, sayuran hijau, sayuran kuning seperti wortel, dan masih banyak lagi lainnya.

5. Vitamin D

Vitamin D mampu meningkatkan fungsi kerja sel darah putih dalam melawan patogen pembawa penyakit. Studi yang lain juga menunjukkan adanya efek pencegahan flu dan pilek pada orang yang mampu memenuhi asupan vitamin D. Jika kamu termasuk orang yang jarang mendapat paparan sinar matahari (sumber vitamin D), maka minum suplemen disarankan agar tidak kekurangan vitamin ini.

6. Zinc

Beralih pada jenis mineral, zinc menjadi mikronutrien yang mampu mencegah terjadinya stres oksidatif yaitu kondisi tidak seimbangnya antioksidan dan oksidan. Kekurangan asupan zinc mampu meningkatkan risiko infeksi virus, bakteri, dan jamur, terutama pada diare dan pneumonia. Contoh makanan tinggi zinc adalah daging, kerang-kerangan, kacang-kacangan, telur, dan produk susu.

7. Selenium

Selenium adalah mineral yang mampu meningkatkan sel imun dan responsnya terhadap virus. Kadar selenium yang tinggi pada darah berkaitan pada peningkatan respons imun saat flu. Kekurangan selenium berarti penurunan proteksi terhadap bakteri, virus, hingga sel kanker. Ikan, daging sapi, daging unggas, kacang-kacangan, udang, dan seafood adalah sebagian makanan yang tinggi akan selenium.

Sumber Vitamin dan Mineral Lain yang Aman Didapatkan

Jika kamu belum yakin pola makan sehari-hari mampu memenuhi kebutuhan vitamin dan mineral di atas, maka mengonsumsi suplemen adalah sumber mikronutrien lain yang aman dilakukan. Suplemen umumnya mengandung beberapa vitamin dan mineral sekaligus serta dikonsumsi untuk mendukung dan melengkapi kebutuhan harian. Komposisi dan dosisnya juga telah disesuaikan dengan usia konsumen tanpa melebihi jumlah yang disarankan.

Enervon menjadi salah satu penyedia suplemen dengan kandungan multivitamin dan mineral yang lengkap. Tersedia dalam beberapa varian, masing-masing memiliki kandungan yang disesuaikan dengan usia konsumen.

Bagi kamu usia 19 tahun ke atas dan memiliki aktivitas padat setiap hari, Enervon Active cocok dipilih karena memberikan sebagian besar jenis vitamin untuk orang dewasa di atas. Detail kandungan yang ada dalam 1 tablet adalah vitamin C (500 mg), zinc (10 mg), vitamin B1 (50 mg), B2 (25 mg), B6 (10 mg), vitamin B12 (0,005 mg), kalsium pantotenat (20 mg), dan niacinamide (50 mg).

Sedangkan untuk kamu usia 50 tahun ke atas, Enervon Gold telah diformulasikan khusus dengan tambahan 500 mg minyak ikan. Selain menjaga daya tahan tubuh lansia, kandungan lain di dalamnya juga membantu menjaga kesehatan otak, jantung, dan mata. Detail kandungan dalam 1 kapsulnya adalah vitamin C (90 mg), vitamin B1 (1,2 mg), B2 (1,4 mg), B5 (5 mg), B6 (1,7 mg), B12 (0,0024 mg), asam folat (0,4 mg), lutein (10 mg), omega 3 (350 mg), DHA (250 mg), dan EPA (50 mg).

Kemudian varian terakhir adalah Enervon-C Tablet dan Enervon-C Effervescent yang bisa dikonsumsi oleh semua usia. Keduanya memiliki kandungan yang hampir sama dengan Enervon Active kecuali dosis vitamin C (secara berurutan) yaitu 500 mg dan 1000 mg. Karena berbentuk tablet, kamu dapat menyesuaikan dosisnya untuk remaja dan anak-anak.

Semua produk di atas sudah bisa kamu dapatkan melalui toko resmi Enervon di Tokopedia dan Shopee.

Referensi:

  1. Caroline E. Childs, dkk. 2019. Diet and Immune Function. Diakses dari https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC6723551/#:.
  2. Kimberly Dawn. 2024. Best Vitamins And Foods To Boost Your Immune System. Diakses dari https://www.forbes.com/health/supplements/best-foods-and-vitamins-for-immune-health/
  3. Jillian Kubala. 2023. The 15 Best Supplements to Boost Your Immune System Right Now. Diakses dari https://www.healthline.com/nutrition/immune-boosting-supplements